Rahmawati Rahmawati
Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN ESTETIKA PADA RUMAH ADAT ACEH BESAR TAMAN RATU SAFIATUDDIN Niko Andeska; Rahmawati Rahmawati
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 1 (2021): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v10i1.24736

Abstract

Traditional houses in Indonesia have their own characteristics with various physical forms to the aesthetic of the ornaments engraved on each part, one of which we can see in the traditional house of Aceh. The traditional house in Aceh province is called Rumoh Aceh. The traditional house is identical to the elongated rectangle with various carvings. One of the uniqueness of Aceh's traditional house is the form of carved ornaments that have differences in each district, both in terms of the shape of the ornament, the placement and the meaning contained in the ornament. The form of the traditional house studied was the Aceh Besar traditional house located in Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. This research was conducted because of the lack of available references relating to the carving of traditional Aceh Besar house ornaments, so that it became an attraction for the author to conduct this research. The method used in this research uses qualitative methods. This qualitative method is carried out by collecting information by determining objects and topics, observation, determining informants, interviews, collecting data to analyzing data related to carving ornaments found in traditional houses of Aceh Besar. The data analysis stage uses aesthetic studies as a surgical theory in researching the form of carving ornaments of traditional houses of Aceh Besar.   Keywords: ornaments, traditional, house, aesthetic study.AbstrakRumah adat di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dengan bentuk fisiknya yang beragam hingga estetik ornamen yang terukir di setiap bagiannya, salah satunya dapat kita lihat pada rumah adat Aceh. Rumah adat di provinsi Aceh disebut dengan Rumoh Aceh. Rumah adat yang identik dengan persegi empat memanjang dengan ukiran yang beragam. Salah satu keunikan rumah adat Aceh yaitu bentuk ukiran ornamen yang memiliki perbedaan pada setiap Kabupatennya, baik dari segi bentuk ornamen, penempatan dan makna yang terkandung pada ornamen tersebut. Bentuk rumah adat yang diteliti adalah rumah adat Aceh Besar yang terdapat di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan karena minimnya referensi yang tersedia berkaitan dengan ukiran ornamen rumah adat Aceh Besar, sehingga menjadi daya tarik bagi penulis untuk melakukan penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode Kualitatif ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dengan penentuan objek dan topik, observasi, penentuan informan, wawancara, pengambilan data hingga analisis data yang terkait dengan ukiran ornamen yang terdapat pada rumah adat Aceh Besar. Tahap analisis data menggunakan kajian estetika sebagai teori pembedah dalam penelitian bentuk ukiran ornamen rumah adat Aceh Besar.  Kata Kunci: ornamen, rumah, adat, kajian estetika. Authors: Niko Andeska : Institut Seni Budaya Indonesia AcehRahmawati : Institut Seni Budaya Indonesia Aceh References:Andeska, N., Setiawan, I., & Wirandi, R. (2019). Inventarisasi Ragam Hias Aceh pada Iluminasi Mushaf AL-Quran Kuno Koleksi Pedir Museum di Banda Aceh. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 351-357. https://doi.org/10.24114/gr.v8i2.15134.Ghifari, Muhammad. (2020). “Foto Rumah Adat Aceh Besar”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 2020, Taman Ratu Safiatuddin.Kartika, Dharsono Sony. (2016). Kreasi Artistik: Perjumpaan Tradisi Modern dalam Paradikma Kekaryaan Seni. Karanganyar: Citra Sains.Leigh, Barbara, (1989). Tangan-Tangan Trampi: Seni Kerajinan Aceh. Djambatan: Jakarta.Maulin, S., Zuriana, C., & Lindawati, L. (2019). Makna Motif Ragam Hias pada Rumah Tradisional Aceh di Museum Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Seni, Drama, Tari & Musik, 4(1), 78-96. Paramita, N. C., Azmi, A., & Azis, A. C. K. (2020). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Bentuk Buah Teknik Krayon. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 171-177. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.245. 
ELEMEN DRAMATISASI DAN RESPON ESTETIS SANDIWARA KELILING GELANGGANG LABU KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUN Dian Permata Sari; Rahmawati Rahmawati; Fajri Tomi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.39697

Abstract

The development of the Sandiwara Keliling Gelangang Labu in Kabupaten Bireun began to recede because not all the younger generation followed the history of the play. Sandiwara Keliling Gelangang Labu are in the form of performances with improvised concepts that tell stories from the people of Aceh and are staged from one village to another within one week. This study aims to explain the elements of dramatization and aesthetic response to the play around Gelanggang Labu in the village of Gelanggang Labu, Peusangan District, Kabupaten Bireun using the dramaturgical approach of Erving Goffman which carries the dramaturgy of social interaction. around. This study used a qualitative descriptive method where the subject of this study focused on dramatization elements and aesthetic responses to the Sandiwara Keliling Gelangang Labu. Data collection technidues observation, interviews and documentation.  Then 3 stages of data analysis techniques namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. At the stage of research results will predict the aspects of dramatization, namely the manuscript, performers, director, make-up, fashion, lights, stage, sound system, and also the audience.Keywords: sandiwara keliling, dramatization, aesthetic respon. AbstrakPerkembangan sandiwara keliling Gelangang Labu di Kabupaten Bireun mulai surut dikarenakan tidak semua generasi muda mengikuti sejarah kemunculan Sandiwara tersebut. Sandiwara keliling gelanggang labu berbentuk pertunjukan dengan konsep improvisasi yang mengisahkan cerita-cerita rakyat Aceh dan di pentaskan dari satu desa ke desa lainnya dalam waktu satu minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang elemen dramatisasi dan respon estetis sandiwara keliling Gelanggang Labu di desa Gelanggang Labu Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireun dengan pendekatan dramaturgi Erving Goffman yang mengusung dramaturgi interaksi sosial.Gelanggang Labu berangkat dari alur serta cerita yang disuguhkan secara improvisasi sesuai peristiwa di lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana subjek penelitian ini terfokus pada elemen dramatisasi dan respon estetis sandiwara keliling gelanggang labu. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya  3 tahap teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pada tahap hasil penelitian akan menerangka aspek-aspek dalam dramatisasi yaitu manuskrip, pemain, sutradara, tata rias, mode, lampu, panggung, sistem suara, dan juga pemirsa.Kata Kunci: sandiwara keliling, dramatisasi, respon estetis. Authors:Dian Permata Sari : Institut Seni Budaya Indonesia AcehRahmawati : Institut Seni Budaya Indonesia AcehFajri Tomi : Institut Seni Budaya Indonesia AcehReferences:Derlega, V. J., Metts, S., Petronio, S., & Margulis, S. T. (1993). Self-Disclosure. New York: Sage Publications, Inc.Dewa, B. (2022).  “Sejarah Sandiwara Keliling Gelanggang Labu di Peusangan Bireun”.Hasil Wawacara Pribadi: 24-27 Oktober 2022, Bireun.Endraswara, S. (2013). Fokloree Nusantara Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life London. London:Allen Lane.Herdianto, F., Yusnelli, Y., & Antara, F. (2021). Komposisi Musik Badondong Baibo dalam Musik Instrmental. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 115-124.Jones, E. E., & Pittman, T. S. (1982). Toward a general theory of strategic self-presentation. Psychological perspectives on the self, 1(1), 231-262.Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (Eds.). (2009). Encyclopedia of Communication Theory (Vol. 1). Sage.Novi, (2022). “Bentuk Pemanggungan Sandiwara Keliling Gelanggang Labu”. Hasil WawancaraPribadi, 24-27 Oktober 2022,  Bireun.Pramono, K. H. (2021). Konsep Sandiwara Ki Hadjar Dewantaradan Implikasinyapada Pembelajaran Teater. Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema, 18(2), 134-145.Varianda, M., Nazar, S., & Muliati, R. (2021). Tari Balega Di Tanah Manang Karya Susas Rita Lovariantidalam Kajian Dramaturgi Tari. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 377-395.