Dian Permata Sari
Institut Seni Budaya Indonesia Aceh

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

METODE PELATIHAN BERNYANYI DAN BERCERITA PADA GURU-GURU TK/PAUD SE-ACEH BESAR DALAM MENDIDIK KREATIVITAS SENI PADA ANAK KABUPATEN ACEH BESAR Benni Andika; Benny Andiko; Dian Permata Sari
Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5, No 2 (2020): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v5i2.1303

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengajarkan metode pelatihan bernyanyi dan bercerita pada guru-guru TK/Paud di Aceh Besar, agar dapat mendidik akan dalam meningkatkan kreativitas seni pada anak. Menciptakan seniman-seniman cilik melainkan menawarkan sejumlah pengalaman yang bermanfaat untuk mengasah  pribadi yang apresiasif dan kreatif melalui pendidikan seni. Kegiatan Seni yang akan didapatkan anak usia dini nantiknya akan memberikan dampak yang baik bagi keberlangsungan seni dan budaya. Anak-anak usia dini merupakan salah satu pendukung dalam mempertahankan seni yang berkembang saat ini,  menjadi pilihan media penyampaian nasehat dalam nilai-nilai moral. Pelatihan sistem pembelajaran guru dalam mendidik anak akan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga akan memberi dampak yang positif untuk menjadikan guru dalam membimbing dan mengajarkan anak didik dalam wilayah berkesenian dan meningkatkan kreativitas anak. Diharapkan pelatihan ini dapat berkontribusi tidak hanya terhadap pengembangan materi pendidikan seni saja, namun pada kemampuan guru TK/PAUD dalam hal pengetahuan seni serta berkreativitas khususnya seni Bernyanyi dan  Bercerita terhadap perkembangan guru dan anak dengan mengemas bahan ajar pendidikan seni dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
MOTIF KEAKTORAN DALAM RITUAL TURUK LAGGAI MASYARAKAT SIBERUT MENTAWAI- SUMATERA BARAT Dian Permata Sari
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 18, No 2 (2016): Ekspresi Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.266 KB) | DOI: 10.26887/ekse.v18i2.96

Abstract

binatang yang dimiliki masyarakat Siberut, Mentawai. Tarian ini merupakan tari upacarapengobatan yang melibatkan Sikerei (dukun) dengan arwah Sikerei. Pemanggilan arwah ini berfungsi untuk membantu pengobatan pada masyarakat Sikerei yang sakit dengan jalan trance (kesurupan). Proses trance oleh Sikerei ini dekat dengan teori liminalitas Victor Turner dimana ada “jembatan” antara Sikerei sebagai penari, Sikerei yang trance dan kembali ke Sikerei sebagai penari.Turuk Laggai dibawakan oleh Sikerei (dukun) dengan menampilkan unsur vokal, mimik, dan gestur. Tiga unsur tersebut dekat dengan dramatisasi pada teater. Gerakan diam tanpa dialog atau dikenal dengan istilah pantomimterdapat pada ritual Turuk Laggai ini. Meski ada pembacaan mantra sebelum ritual dimulai, tapi yang menjadi perhatian adalah gerakan tiruan binatang. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bagaimana asal-usul dan motif keaktoran dalam ritual Turuk Laggai pada masyarakat Kepulauan Mentawai Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian dengan pendekatan etnografi.
Live To Learn, Pengembangan Keterampilan Cerita Bergambar Menggunakan Media Digital Untuk Murid SMPN 02 di Gampong Teureubeh, Jantho, Aceh Besar Nisa Putri Rachmadani; Yulfa Haris Saputra; Dian Permata Sari
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 1 (2023): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i1.42776

Abstract

Budaya bercerita merupakan salah satu cara terbaik dalam mempengaruhi tumbuh kembang anak terhadap literasi. Salah satu unsur kebudayaan bercerita di Indonesia yang masih berlangsung dan ceritanya berkembang di setiap daerah adalah cerita rakyat. Cerita rakyat memiliki pesan moral dan nilai-nilai yang dapat kita terapkan di kehidupan kita sehari-hari. Seiring dengan perkembangan teknologi, budaya bercerita semakin jarang dilakukan oleh orang tua modern. Hal ini membawa pengaruh kurangnya pengetahuan anak mengenai cerita rakyat yang ada di daerahnya, tak terkecuali di SMPN 02 Gampong Teurebeh. Di tengah menjamurnya teknologi seperti televisi, games dan gadget dengan beragam fitur menarik. Salah satu cara tersebut adalah dengan mengkreasikan cerita rakyat yang didapat secara lisan dapat dituangkan dengan menggambarkan cerita tersebut secara visual. Selain dapat menarik perhatian anak untuk mengetahui cerita rakyat dengan menumbuhkan minat baca anak, hal ini juga dapat mengembangkan kreativitas seni gambar dan lukis. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menjadikan kreativitas seni anak sebagai salah satu media pendidikan yang harus terus dikembangkan. Dalam melaksanakan program ini akan dilakukan beberapa tahap, yaitu persiapan, pelatihan, dan pameran. Pada tahapan pelatihan, materi yang ditawarkan adalah pengertian dan jenis cerita rakyat, ilustrasi cerita bergambar dengan metode sketsa, dan digitalisasi ilustrasi cerita bergambar. Tahapan terakhir adalah pameran, di mana karya para siswa SMPN 02 Gampong Teurebeh, Jantho, Aceh Besar dikemas dalam bentuk zine cerita rakyat bergambar dan menampilkan karya scene per scene dari masing-masing siswa.
ELEMEN DRAMATISASI DAN RESPON ESTETIS SANDIWARA KELILING GELANGGANG LABU KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUN Dian Permata Sari; Rahmawati Rahmawati; Fajri Tomi
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 1 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i1.39697

Abstract

The development of the Sandiwara Keliling Gelangang Labu in Kabupaten Bireun began to recede because not all the younger generation followed the history of the play. Sandiwara Keliling Gelangang Labu are in the form of performances with improvised concepts that tell stories from the people of Aceh and are staged from one village to another within one week. This study aims to explain the elements of dramatization and aesthetic response to the play around Gelanggang Labu in the village of Gelanggang Labu, Peusangan District, Kabupaten Bireun using the dramaturgical approach of Erving Goffman which carries the dramaturgy of social interaction. around. This study used a qualitative descriptive method where the subject of this study focused on dramatization elements and aesthetic responses to the Sandiwara Keliling Gelangang Labu. Data collection technidues observation, interviews and documentation.  Then 3 stages of data analysis techniques namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. At the stage of research results will predict the aspects of dramatization, namely the manuscript, performers, director, make-up, fashion, lights, stage, sound system, and also the audience.Keywords: sandiwara keliling, dramatization, aesthetic respon. AbstrakPerkembangan sandiwara keliling Gelangang Labu di Kabupaten Bireun mulai surut dikarenakan tidak semua generasi muda mengikuti sejarah kemunculan Sandiwara tersebut. Sandiwara keliling gelanggang labu berbentuk pertunjukan dengan konsep improvisasi yang mengisahkan cerita-cerita rakyat Aceh dan di pentaskan dari satu desa ke desa lainnya dalam waktu satu minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang elemen dramatisasi dan respon estetis sandiwara keliling Gelanggang Labu di desa Gelanggang Labu Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireun dengan pendekatan dramaturgi Erving Goffman yang mengusung dramaturgi interaksi sosial.Gelanggang Labu berangkat dari alur serta cerita yang disuguhkan secara improvisasi sesuai peristiwa di lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dimana subjek penelitian ini terfokus pada elemen dramatisasi dan respon estetis sandiwara keliling gelanggang labu. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya  3 tahap teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Pada tahap hasil penelitian akan menerangka aspek-aspek dalam dramatisasi yaitu manuskrip, pemain, sutradara, tata rias, mode, lampu, panggung, sistem suara, dan juga pemirsa.Kata Kunci: sandiwara keliling, dramatisasi, respon estetis. Authors:Dian Permata Sari : Institut Seni Budaya Indonesia AcehRahmawati : Institut Seni Budaya Indonesia AcehFajri Tomi : Institut Seni Budaya Indonesia AcehReferences:Derlega, V. J., Metts, S., Petronio, S., & Margulis, S. T. (1993). Self-Disclosure. New York: Sage Publications, Inc.Dewa, B. (2022).  “Sejarah Sandiwara Keliling Gelanggang Labu di Peusangan Bireun”.Hasil Wawacara Pribadi: 24-27 Oktober 2022, Bireun.Endraswara, S. (2013). Fokloree Nusantara Hakikat, Bentuk, dan Fungsi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life London. London:Allen Lane.Herdianto, F., Yusnelli, Y., & Antara, F. (2021). Komposisi Musik Badondong Baibo dalam Musik Instrmental. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 115-124.Jones, E. E., & Pittman, T. S. (1982). Toward a general theory of strategic self-presentation. Psychological perspectives on the self, 1(1), 231-262.Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (Eds.). (2009). Encyclopedia of Communication Theory (Vol. 1). Sage.Novi, (2022). “Bentuk Pemanggungan Sandiwara Keliling Gelanggang Labu”. Hasil WawancaraPribadi, 24-27 Oktober 2022,  Bireun.Pramono, K. H. (2021). Konsep Sandiwara Ki Hadjar Dewantaradan Implikasinyapada Pembelajaran Teater. Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater dan Sinema, 18(2), 134-145.Varianda, M., Nazar, S., & Muliati, R. (2021). Tari Balega Di Tanah Manang Karya Susas Rita Lovariantidalam Kajian Dramaturgi Tari. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 377-395.