This Author published in this journals
All Journal Litera
Wiwin Hartanti
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSISTENSI DIRI TIGA PEREMPUAN DALAM TROIS FEMMES PUISSANTES KARYA MARIE NDIAYE Yeni Artanti; Diajeng Sofyanti; Muhammad Deni Reza P.; Wiwin Hartanti
LITERA Vol 19, No 3: LITERA NOVEMBER 2020
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v19i3.36011

Abstract

Manusia sepanjang hidupnya secara terus-menerus melakukan tindakan-tindakan untuk menunjukkan keberadaan dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan eksistensi diri ketiga perempuan yang  terepresentasi dalam Trois Femmes Puissantes karya Marie Ndiaye.  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis interpretatif dengan menggunakan pendekatan eksistensialisme sebagai acuan analisis.  Data-data berupa kata, frasa, kalimat atau paragraf terkait eksistensi ketiga tokoh perempuan, yaitu Norah, Fanta, dan Khady Demba yang terkumpul melalui pembacaan secara berulang, pencatatan, pengelompokan  atau pengklasifikasian kemudian dianalisis dan diinterpretasikan untuk disajikan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga perempuan yaitu Norah, Fanta, dan Khady Demba merepresentasikan tokoh-tokoh yang mencoba melakukan perlawanan terhadap dominasi kulit putih, dunia patriarki, dan kapital dengan mencoba menjadikan diri mereka ‘ada.’  Ketiganya meng’ada’ dengan menjadi pribadi yang bertindak terhadap hidup mereka. Kecemasan, ketakutan, kepedihan, penderitaan, pengalaman traumatis, emosi dan juga keputusasaan yang seringkali mengungkung perempuan, dijadikan sebagai pengalaman eksistensi untuk meng‘ada’ sebagai perempuan dan pribadi. Kegetiran hidup Norah karena trauma kehilangan sosok ayah, ikatan cinta suami Fanta yang memenjarakan, dan jeratan kebutuhan ekonomi yang melilit Khady Demba tidak membuat tiga perempuan ini putus asa, tetapi justru menjadikan mereka sebagai individu yang konkret dan unik dalam memilih eksistensi mereka sendiri, yaitu sebagai pengacara, ibu rumah tangga, atau pekerja seks, setidaknya mereka memilih untuk bertindak dengan sadar. Ketiganya menyadari keberadaannya sebagai manusia. Kata Kunci: eksistensi, perempuan, Ndiaye, kedirian, pergumulan batin  THE SELF-EXISTENCE OF THREE WOMEN IN MARIE NDIAYE'S TROIS FEMME PUISSANTES AbstractHumans throughout their life continuously take actions to show their existence. The purpose of this research is to describe the existence of the three women represented in Marie Ndiaye's “Trois Femmes Puissantes.” This research is a qualitative descriptive study by using interpretive analysis techniques and an existentialism approach as a reference for analysis. Data in the form of words, phrases, sentences or paragraphs related to the existence of the three female characters, namely Norah, Fanta, and Khady Demba which were collected through repeated reading, note taking, grouping or classifying, and analysing or interpreting.  The results showed that the three women stated represented figures who tried to fight against white domination, patriarchy and capital domination. The three of them are becoming individuals who act and own their life to show their existence. Anxiety, fear, pain, suffering, traumatic experiences, emotions, and despair that often confine women, are interpreted as their experiences as a woman and as a person. Norah's life bitterness due to the traumatic feeling  of losing a father’s figure, the love bond of Fanta's imprisoned husband, and the bondage of economic necessity that surrounds Khady Demba did not make these three women despair, but instead made them concrete and unique individuals in choosing their own existence, explicitly as lawyer, housewife, or sex worker. They choose to act and show their existence consciously.  Keywords: existence, women, Ndiaye, self, inner struggle