Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL PERANGKAT PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF KONTEKSTUAL BAGI MAHASISWA ASING Mohamad Jazeri
LITERA Vol 15, No 2: LITERA OKTOBER 2016
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v15i2.11824

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran berbicara bahasaIndonesia dengan pendekatan komunikatif-kontekstual bagi mahasiswa asing di IAINTulungagung. Desain pengembangan mengunakan model R2D2 (Recursive Reflective Designand Development) dari Willis. Produk yang telah dikembangkandiujicobakan kepada 20mahasiswa BIPA dari Thailand, 2 instruktur BIPA, dan 1 ahli pembelajaran BIPA. Ujiefektivitasdengan rancangan pra-eksperimen, yakni dengan melakukan tes awal dan tesakhir pada kelompoktunggal tanpa kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkanbahwa 87% pebelajar merasa antusias dan senang karena contoh ungkapan dan dialogyang disajikan dalam buku ajar membantu mereka mampu berbicara bahasa Indonesiadengan lancar. Hasil uji-t menunjukkanperbedaan yang signifikan antara skor tes awaldan tes akhir. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yangdikembangkan berpengaruhsecara signifikanterhadap hasil pembelajaran keterampilanberbicara pada mahasiswa asing di IAIN Tulungagung.Kata kunci: keterampilan berbicara, pendekatan komunikatif-kontekstual, BahasaIndonesia untuk Penutur Asing (BIPA)A MODEL OF A LEARNING PACKAGE FOR THE SPEAKING SKILLUSING THE CONTEXTUAL COMMUNICATIVE APPROACHFOR FOREIGN STUDENTSAbstractThis study aims to develop a learning package for the Indonesian language speakingskill using the contextual communicative approach for foreign students at IAINTulungagung. The developmentdesign used the R2D2 (Recursive Reflective Design andDevelopment) model adopted from Willis’s model (1995). The developed product was triedout to 20 BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing = Indonesian Language for ForeignSpeakers) students from Thailand, 2 BIPA instructors, and 1 BIPA teaching expert. Theeffectiveness testing employed a pre-experimental design by administering a pretest anda posttest to a single group without a control group. The result of the study showed that87% of the students felt enthusiastic and happy because the examples of expressions anddialogs provided in the textbook helped them to speak the Indonesian language fluently.The result of the t-test analysis showed a significant difference between the pretest scoresand the posttest scores. Therefore, it is concluded that the developed learning packagesignificantly affects the speaking skill of the foreign students at IAIN Tulungagung.Keywords: speaking skill, contextual communicative approach, BIPA
Teori Pemerolehan Bahasa Nativisme LAD Ulfa Khusnatul Hidayah; Mohamad Jazeri; Binti Maunah
Belajar Bahasa Vol 6, No 2 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i2.5539

Abstract

Teori pemerolehan bahasa Nativisme LAD meyakini pendapatan kosakata bahasa pada anak adalah pemberian warisan orangtua semenjak lahir. Chomsky mengubah pandangan mengenai pemerolehan bahasa telah diubah dan dirintis dengan munculnya TPB model baru yang bersifat rasionalis, yakni TPB Model Nativis LAD. Karena hal tersebut, Chomsky mendapatkan gelar sebagai pencetus serta pengemuka TPB Nativis LAD. Seorang anak biasanya mempelajari bahasa secara perlahan dan abstrak. Sang anak melakukan hal tersebut tanpa adanya instruksi eksplisit maupun pengaruh dari lingkungan sebagai petunjuk prinsip dasarnya. Pemerolehan bahasa ialah produk yang terjadi akibat interaksi secara nyata di antara pelajar dengan manusia dewasa di lingkungan sekitarnya, pelajar berperan sebagai pemain aktif. Kelebihan Teori Nativisme diantaranya adalah: 11) Dapat menonjolkan bakat yang manusia miliki 2) Mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi 3) Membantu manusia dalam penentuan dari sebuah pilihan 4) Mendorong perkembangan potensi diri manusia. Sedangkan kekurangan Teori Nativisme diantaranya adalah: 1) Pandangan negative dari teori ini adalah seolah-olah manusia memiliki sifat-sifat sulit diubah karena sifat-sifat turunan telah melekat padanya sejak lahir. 2) Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia secara tidak disadari juga melibatkan teori ini. Contohnya ketika materi naratif. Siswa diberikan kewenangan untuk mengolah bahsaanya sendiri untuk membentuk suatu ceirta naratif. Hal ini juga memerlukan bakat bahasa yang dimiliki siswa.