Perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang manufaktur textil yang bergerak dalam sistem Job Order dengan jaringan yang luas dan orientasi pasar mengharuskan perusahaan untuk memperhatikan mutu produk dan pelayanan yang memenuhi persyaratan konsumen, salah satunya dengan cara pemenuhan order pada waktu yang telah disepakati sebelumnya. Permasalahan yang sering ditemukan pada perusahaan seperti ini adalah seringnya terjadi keterlambatan di dalam penyelesaian pesanan. Hal ini diakibatkan oleh kurang optimalnya penjadwalan job order dengan bobot atau pinalty yang berbeda pada masing-masing job yang pada akhirnya akan mengakibatkan keterlambatan tertimbang total yang besar yang berasal dari akumulasi keterlambatan job dengan bobot yang berbeda tersebut. Tulisan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan membuat sebuah penjadwalan baru yang lebih optimal dengan tujuan untuk meminimasi keterlambatan tertimbang total penyelesaian order. Model yang digunakan dalam penelitian tulisan ini adalah model pemrograman linier bilangan bulat untuk masalah penjadwalan sumber-majemuk paralel simultan untuk job-majemuk dan operasi-majemuk. Langkah awal dari penggunaan model ini adalah perumusan variabel keputusan, fungsi tujuan yaitu minimasi tardiness atau keterlambatan tertimbang total, dan fungsi-fungsi pembatas. Setelah job-job yang akan diteliti dirumuskan ke dalam model, dilakukan pengolahan data dengan menggunakan sistem komputerisasi. Software yang digunakan di dalam pengolahan data ini adalah WinQSB. Pada akhir tulisan diberikan contoh numerik untuk menggunakan model yang diusulkan. Dari pengolahan data dengan menggunakan WinQSB, dapat diketahui berapa besar keterlambatan tertimbang total yang diperoleh dari penjadwalan dengan model pemrograman linier bilangan bulat untuk penjadwalan ini. Kata kunci: sistem manufaktur, model pemrograman bilangan bulat.