Haerul Qadri
Universitas Negeri Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TAWURAN ANTAR KELAS (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1 MAKASSAR) Haerul Qadri; M. Ridwan Said Ahmad
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 4 edisi 2 Juli 2017
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.89 KB) | DOI: 10.26858/sosialisasi.v0i0.11791

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran antar kelas di SMA Negeri 1 Makassar 2) bagaimana upaya yang dilakukan dalam mengatasi tawuran antar kelas di SMA Negeri 1 Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Adapun teknik analisis data yaitu dengan cara reduksi data, penyajian, data, penarikan kesimpulan. Tahap pengabsahan data menggunakan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran antar kelas di SMA Negeri 1 Makassar disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor internal : saling mengejek antara kelas senior ke kelas junior, mempertahankan rasa senioritas, dominasi sosial, adanya sifat egoisme antara kelas senior ke kelas junior, saling menunjukkan status sosial, dan senioritas yang memiliki batasan wilayah terhadap junior atau biasa disebut perebutan tori-tori . faktor eksternal (a) keluarga : kurangnya perhatian orangtua (b) sekolah : kurangnya kegiatan yang diterapkan di sekolah 2) Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi tawuran antar kelas di SMA Negeri 1 Makassar ialah dengan memberikan hukuman kepada yang melanggar aturan sekolah, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat, peran BK (bimbingan konseling) diaktifkan dalam rangka pembinaan mental siswa,  mengkondisikan suasana sekolah yang ramah dan penuh kasih sayang, dan penyediaan fasilitas untuk mengembangkan bakat siswa contohnya menyediakan program ekstrakurikuler.