Muslim Argo Bayu Kusuma
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EFEKTIFITAS FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANG TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD UNGARAN Kusumaningrum, Asti Dewi; Sukesi, Niken; Kusuma, Muslim Argo Bayu
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi rumah sakit yang baik harus didukung manajemen yang baik. Fungsi manajemen sangat penting diimplementasikan oleh kepala ruang secara konsisten untuk meningkatkan kinerja perawat. Kinerja perawat yang baik memberikan asuhan keperawatan yang baik pula. Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara profesional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang efektifitas fungsi managerial kepala ruang terhadap kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Ungaran dan mengidentifikasi karakteristik perawat di RSUD Ungaran (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lamanya bekerja). Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, jumlah sampel 66 responden dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner dan lembar checklist. Prosedur pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari prosedur administratif dan prosedur teknis. Hasil analisa univariat menunjukkan karakteristik perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Ungaran paling banyak meliputi usia ≥ 32 tahun 40 orang (60,6%), berjenis kelamin perempuan 55 orang (83,3%), berpendidikan D3 Keperawatan 63 orang (95,5%) dengan lamanya bekerja ≥ 5 tahun 38 orang (57,6%), untuk fungsi manajerial kepala ruang yang dipersepsikan oleh perawat sebanyak 37 orang (56,1%) mempersepsikan baik dan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan menyatakan baik 29 orang (43,9%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara umur (p=1,000), jenis kelamin (p=1,000), pendidikan (p=1,000), dan lamanya kerja (p=0,366) terhadap kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan, ada pengaruh fungsi manajemen terhadap kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan asuhan keperawatan (p=0,034). Rekomendasi penelitian ini agar kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan dilaksanakan secara optimal seperti dalam mendokumentasikan catatan keperawatan, perawat perlu mengembangkan diri dengan melanjutkan jenjang pendidikan formal. Kata Kunci: Fungsi manajemen, kinerja perawat pelaksana, dan asuhan keperawatan
HUBUNGAN CARING PERAWAT PELAKSAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL Martiningtyas, Lutfiyati; Sukesi, Niken; Kusuma, Muslim Argo Bayu
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan diwujudkan dengan sikap caring salah satunya peduli, simpati, bertanggung jawab, dan ramah dalam pelayanan keperawatan. Perilaku caring perawat berperan dalam menentukan kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan satu elemen yang penting dalam mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur sejauh mana respon pasien setelah menerima jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan caring perawat pelaksana dengan kepuasan pasien dan mengidentifikasi karakteristik pasien dengan kepuasan pasien. Penelitian ini termasuk penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional, jumlah sampel 98 responden dengan tekhnik total sampling. Hasil analisa univariat menunjukkan karakteristik pasien rawat inap di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal paling banyak meliputi jenis kelamin perempuan 50 orang (51%), berpendidikan rendah 52 orang (53,1%), usia pasien < 42 dan ≥ 42 tahun sama yaitu sebanyak 49 orang (50%), lama hari rawat ≥ 4 hari sebesar 54 (55,1%), untuk perilaku caring yang dipersepsikan oleh pasien (70,4%) dan kepuasan pasien menyatakan puas (56,1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis kelamin (p=1,000) dan lama hari rawat (p=0,799) terhadap kepuasan pasien rawat inap, terdapat hubungan yang signifikan antara umur (p=0,000), tingkat pendidikan (p=0,000), dan caring perawat pelaksana dengan kepuasan pasien (p=0,003). RSUD Dr. H. Soewondo Kendal hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang dianggap pasien paling penting dalam menentukan kepuasan pasien seperti kenyamanan ruang rawat inap, meningkatkan dan mempertahankan fungsi kelengkapan fasilitas di ruangan dan memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan rasa empati, peduli, dan ramah terhadap pasien dan meningkatkan pengawasan serta memberikan motivasi kepada perawat agar berperilaku caring. Kata Kunci : Caring, perawat, kepuasan, dan pasien
PENGARUH LAMANYA PEMAKAIAN DIAPERS TERHADAP RUAM DIAPERS PADA ANAK DIARE USIA 6-12 BULAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Sujatni, Rahmawati Apri; Hartini, Sri; Kusuma, Muslim Argo Bayu
Karya Ilmiah S.1 Ilmu Keperawatan Tahun 2013
Publisher : STIKES Telogorejo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare merupakan kehilangan cairan dan elektrolit melalui buang air besar (bab) secara berlebihan frekuensinya satu kali atau lebih dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Diare adalah penyebab utama keadaan sakit pada bayi. Diapers merupakan alat yang berupa popok sekali pakai pengganti popok kain yang terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia untuk menampung sisa-sisa metabolisme seperti air seni dan feses. Umumnya diapers dipakai oleh bayi, karena lebih praktis maka diapers menjadi pilihan orang tua untuk mengganti popok kain. Namun dampak dari penggunaan diapers yang berlangsung terus menerus dapat menyebabkan ruam. Ruam diapers ini disebabkan oleh iritasi terhadap kulit yang tertutup oleh diapers dan cara pemakaian diapers yang tidak benar, seperti tidak segera mengganti diapers setelah anak bab dan bak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya pemakaian diapers terhadap ruam diapers pada anak diare usia 6-12 bulan. Desain penelitian ini adalah true experimental design atau eksperimen murni dengan jumlah sampel 30 bayi. Data primer dengan metode observasi, sedangkan data sekunder berupa lembar observasi. Data kemudian diolah secara deskriptif dengan microsoft excel dan program SPSS. Hasil analisis antara lamanya pemakaian diapers dengan ruam diapers diperoleh bayi yang memakai diapers selama 4 jam yang mengalami ruam diapers lebih banyak yaitu 9 anak (8,0%) dibandingkan bayi yang memakai diapers selama 2 jam yaitu 6 anak (8,0%), hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,356 yang berarti (p >0,05) maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh antara lamanya pemakaian diapers terhadap ruam diapers pada anak diare usia 6-12 bulan.   Kata Kunci                  : Lama Pemakaian Diapers, Ruam Diapers
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI UNIT HEMODIALISA RS TELOGOREJO SEMARANG Nur Eva Alfiyanti; Dody Setyawan; Muslim Argo Bayu Kusuma
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 2, No 4 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.473 KB)

Abstract

Pasien yang sudah didiagnosis GGK stadium 4 akan menjalani hemodialisis seumur hidupnya. Salah satu permasalahan yang dialami pasien GGK yang menjalani hemodialisis adalah depresi. Depresi yang tidak tertangani akan menyebabkan progresifitas penyakit semakin buruk. Salah satu penanganan yang digunakan untuk menangani depresi adalah dengan menggunakan relaksasi otot progresif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisis di Unit Hemodialisa RS Telogorejo Semarang. Rancangan penelitian ini yaitu Quasi Eksperiment pretest and posttest nonequivalent control group, jumlah sampel 36 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan Dependent t-test menunjukkan p-value 0,000 (<0,05) dan hasil uji Mann Whitney menunjukkan p-value 0,000 (<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan relaksasi otot progresif terhadap tingkat depresi pasien GGK yang menjalani hemodialisis, dimana kelompok yang diberikan intervensi relaksasi otot progresif lebih baik dalam menurunkan tingkat depresi daripada kelompok yang tidak diberikan relaksasi otot progresif. Penelitian ini merekomendasikan untuk perawat tentang pentingnya memperhatikan masalah psikologis pasien dengan GGK yang menjalani hemodialisis.   Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisis, Relaksasi Otot Progresif dan Tingkat Depresi