Darmawati Darmawati
Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perubahan Sel Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii yang Dibudidayakan pada Kedalaman Berbeda Darmawati Darmawati
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 1, No 2 (2012): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.65 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v1i2.475

Abstract

Perubahan sel rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan pada kedalaman berbeda. Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan sel jaringan rumput laut jenis K. alvarezii yang dibudidayakan pada kedalaman berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Takalar, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan kedalaman perairan 20 cm, 50 cm dan 100 cm, masing-masing dilakukan pengulangan 3 kali. Peubah yang diamati adalah perubahan sel rumput laut K. alvarezii pada kedalaman berbeda. Selanjutnya dilakukan analisis ragam (Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman perairan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perubahan sel rumput laut K. alvarezii. Perubahan sel rumput laut lebih cepat pada kedalaman 50 cm dari permukaan air laut.Kata kunci: Perubahan sel, Kedalaman perairan, Rumput laut Kappaphycus alvarezii. Changes Kappaphycus alvarezii seaweed cells are cultured at different depths. This study aims to analyze changes in tissue cells seaweed K. alvarezii cultivated at different depths. This study was conducted in Takalar, using a completely randomized design with water depth treatment of 20 cm, 50 cm and 100 cm, respectively be repeated 3 times. The parameters measured were cell changes seaweed K. alvarezii at different depths. Furthermore, analysis of variance (ANOVA). The results showed that the depth of the water does not provide significant effect on cell changes K. alvarezii seaweed. Changes seaweed cells more rapidly at a depth of 50 cm from the surface of the sea.Keywords: Changes in the cell, depth of water, seaweed Kappaphycus alvarezii.
Analisis Laju Pertumbuhan Rumput Laut Kappaphycus Alvarezii yang Ditanam Pada Berbagai Kedalaman Darmawati Darmawati
OCTOPUS : JURNAL ILMU PERIKANAN Vol 2, No 2 (2013): Octopus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.394 KB) | DOI: 10.26618/octopus.v2i2.534

Abstract

Kedalaman mempengaruhi tingkat intensitas cahaya yang masuk kedalam perairan, sehingga perlu dilakukan penelitian menganalisis laju pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang ditanam diberbagai kedalaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2013 yang bertempat di Desa Laikang Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar dengan posisi 50o35.644’LS dan 119o155.565’BT. Peralatan yang digunakan meliputi alat perlengkapan budidaya sistem longline seperti tali ris dari bahan nilon (polyethylene Ø No. 10, 8, 5, dan  2 mm), dan pelampung bola.  Peralatan yang lain meliputi timbangan elektrik untuk menimbang bobot rumput laut, Dalam penelitian ini digunakan metode penanaman dengan sistem long line. Berat awal bibit dalam satu rumpun 50 gram. Jarak tanam rumput laut yang satu ke yang lain adalah 30 cm.  Perlakuan kedalaman terdiri dari A = 20 cm, B = 50 cm dan C = 100 cm dengan 3 kali ulangan. Pengukuran pertumbuhan rumput laut dilakukan dengan cara menimbang bobot basah rumput laut pada setiap tujuh hari. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan rumput laut K. alvarezii dilakukan analisis ragam (Anova). Rata-rata laju pertumbuhan harian pada kedalaman 50 cm  (4,750%), lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan harian pada kedalaman 20 cm  (4,427%), dan pada kedalaman 100 cm (3,892%). Hasil uji lanjut Tukey  menunjukkan bahwa perlakuan kedalaman 20 cm berbeda nyata dengan perlakuan kedalaman 50 cm, dan kedalaman 100 cm, perlakuan kedalaman 50 cm juga berbeda nyata dengan perlakuan kedalaman 100 cm. Tingginya laju pertumbuhan pada perlakuan kedalaman 50 cm dikarenakan pada kedalaman penanaman tersebut secara nyata mempangaruhi pertumbuhan rumput laut dari aspek pencahayaan (fotosintesis) dan aspek suplai nutrisi. Parameter kualitas air seperti suhu, salinitas, pH dan CO2 masih dalam kondisi yang ideal bagi pertumbuhan rumput laut K alvarezii.Kata Kunci : Kedalaman, laju Pertumbuhan dan Kappaphycus alvareziiDepth affect the level of intensity of light coming into the waters, so it is necessary to study to analyze the rate of growth of seaweed Kappaphycus alvarezii planted in different depths. This study was conducted in March-June 2013, which took place in the village of the District Laikang Mangarabombang KabupatenTakalar with 50o35.644'LS position and 119o155.565'BT. Equipment used includes fittings cultivation longline systems such as ris nylon rope (polyethylene Ø No. 10, 8, 5 and 2 mm), and a float ball. Other equipment includes an electric scales for weighting seaweed, In this study used a method of planting with long line system. Initial weight of seeds in one clump 50 grams. Spacing seaweed one to the other is 30 cm. Depth treatment consists of A = 20 cm, 50 cm and B = C = 100 cm with 3 repetitions. Measurement of seaweed growth is done by weighing the wet weight of seaweed in every seven days. To determine the effect of treatment on the growth of seaweed K. alvarezii analysis of variance (ANOVA). The average daily growth rate at a depth of 50 cm (4.750%), higher than the daily growth rate at a depth of 20 cm (4.427%), and at a depth of 100 cm (3.892%). Tukey's test results further show that the treatment depth of 20 cm differ significantly by treatment with a depth of 50 cm, and a depth of 100 cm, 50 cm depth treatment also significantly different from the treatment depth of 100 cm. The high growth rate in the treatment depth of 50 cm due to the depth of planting is expressly mempangaruhi seaweed growth on aspects of lighting (photosynthesis) and aspects of the supply of nutrients. Water quality parameters such as temperature, salinity, pH and CO2 is still in ideal conditions for the growth of seaweed K alvarezii.Keywords: depth, rate of growth and Kappaphycus alvarezii
ANEKA OLAHAN RUMPUT LAUT ALAM PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA UJUNG BAJI KABUPATEN TAKALAR Rahmi Rahmi; Darmawati Darmawati; Nur Insana Salam; Akmal Akmal; Asriyanti Syarif
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 9 No. 1 (2018): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumput laut alam banyak ditemukan di perairan sekitar pantai di Desa Ujung Baji Kabupaten Takalar. Pada saat air laut surut warga masyarakat, terutama para ibu dan anak-anaknya turun ke laut untuk memetik rumput laut yang tumbuh secara alamiah tersebut. Mereka bisa mendapatkan rumput laut sebanyak dua karung dengan bobot sekitar 50 kg, selanjutnya rumput laut tersebut dikeringkan dan dijual kepada tengkulak. Namun dengan dikembangkannya budidaya rumput laut di wilayah lain di Kabupaten Takalar, tidak ada lagi tengkulak yang membeli hasil rumput laut alam dari masyarakat Pesisir di Desa Ujung Baji. Para tengkulak lebih memilih membeli rumput laut kering hasil budidaya, antara lain karena kemudahan transportasi. Mayoritas warga di desa ujung baji berprofesi sebagai nelayan. Kaum perempuan bertugas mengasuh anak dan mengurus rumah tangga. Semula mereka bisa mencari tambahan penghasilan dari rumput laut alam, namun karena tidak ada lagi pembeli rumput laut kering sehingga mereka banyak menganggur. Berdasarkan masalah yang dihadapi oleh para ibu rumah tangga maka tim pengusul IbM akan bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan keterampilan membuat aneka olahan rumput laut yang diperoleh dari alam. Apabila mereka dilatih dan dibina untuk membuat berbagai olahan rumput laut alam yang diminati konsumen maka kegiatan tersebut dapat menambah penghasilan keluarga. Selain itu produk olahan rumput laut yang enak rasanya, dikemas secara menarik, dan dipromosikan secara teratur dapat dijadikan alternatif oleh-oleh khas KabupatenTakalar. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut langkah yang ditawarkan adalah pembentukan dua kelompok warga binaan melalui kegiatan PKK Dusun Maccini Baji dan Makkio Baji, yang akan dilatih untuk membuat aneka olahan rumput laut, termasuk cara pengemasannya dan manajemen dan pemasaran melalui brosur dan media online.