Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pelestarian bahasa Taliabu sebagai wilayah terpencil di kawasan Maluku Utara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ditetapkan di Desa Mantara, Desa Talo, dan Desa Wahe, ketiga desa tersebut masing-masing menggunakan bahasa Taliabu dialek Kadai, Siboyo, dan Mange. Data dikumpulkan dengan teknik tatap muka, cakap, rekam, dan pencatatan. Hasil penelitian ditemukan bahwa bahasa Taliabu sebagain besar dipergunakan oleh masyarakat yang berumur 35 tahun ke atas. Bahasa Taliabu tidak dipergunakan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari antara orang tua dengan anak, dan anak-anak dengan anak-anak. Penggunaan bahasa Taliabu dalam acara adat tidak dipergunakan. Pengaruh bahasa Melayu Ambon yang dijadikan sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Strategi pelestarian bahasa Taliabu adalah, menggunakan bahasa Taliabu sebagai bahasa sehari-hari dalam lingkungan keluarga, menjadikan muatan lokal pada kurikulum di sekolah, penyusunan kamus bahasa Indonesia-Taliabu. Menjadikan bahasa Taliabu sebagai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan khususnya tingkat SD pada kelas rendah.Kata kunci: pelestarian, bahasa daerah, terpencil