Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH Toni Ismaya; Jaka Sulakasana; Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengembangan jaringan irigasi,  bagaimana pengelolaan jaringan irigasi, dan untuk mengetahui apakah pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi dapat meningkatkan hasil produksi dan pendapatan usahatani padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Cimanahoreng Desa Kodasari Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka dengan menggunakan metode survey. Unit analisisnya adalah petani yang melakukan usahatani padi sawah pada musim tanam  2014 dan musim tanam  2015. Ada tiga varietas padi yang ditanam di Kelompok Tani Cimanahoreng, yaitu varietas Mikong, Ciherang dan Muncul. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan hasil produksi dan pendapatan untuk varietas Muncul, sedangkan untuk varietas Mikongga dan Ciherang mengalami gagal panen karena adanya serangan penyakit jenis blas. Penyakit blas menyerang di semua fase pertumbuhan padi, dengan gejala awal berupa bercak coklat berbentuk belah ketupat disebut blas daun, dan bisa berkembang menyerang tangkai atau leher malai dan disebut blas leher. Pada tahap perkembangan yang parah blas menyerang gabah yang menyebabkan gagal panen. Kata kunci : jaringan irigasi, usaha tani, padi sawah
ANALISIS KOMPARATIF AGROINDUSTRI KERIPIK SINGKONG DAN PISANG (Suatu Kasus Pada Home Industri Desa Rawa Kecamatan Cingambul Kabupaten Majalengka) SISKA NURLAELA SARI; SRI AYU ANDAYANI; DELIS HADIANA
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilakukan di Desa Rawa Kecamatan Cingambul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan, besar pendapatan dan tingkat keuntungan serta menganalisis perbedaan pendapatan antara keripik singkong dan keripik pisang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 39 orang. Analisis data menggunakan statistik model uji T tidak berpasangan. Berdasarkan hasil penelitian: (1) Keragaan Agroindustri Keripik singkong dan pisang di Desa Rawa memiliki tahapan proses produksi yang sama. Perbedaannya terletak pada ketersediaan dan harga bahan baku, untuk keripik singkong bahan baku tersedia lebih banyak dan harga lebih murah dibanding dengan bahan baku keripik pisang, sedangkan penggunaan alat pengiris pembuatan keripik singkong semi modern dan untuk alat pembuatan keripik pisang masih menggunakan alat manual. (2) Rata-rata pendapatan produksi keripik singkong dalam satu kali proses produksi sebesar Rp. 488.620,- dengan biaya produksi sebesar Rp. 6.653.688,- dan penerimaan Rp. 7.142.308,-. Tingkat rata-rata pendapatan satu kali proses produksi keripik pisang sebesar Rp. 2.444.544,- dengan rata-rata biaya produksi Rp. 8.487.763,- dan rata-rata penerimaan Rp. 10.932.308,-. (3) Ada perbedaan pendapatan per satu kali proses produksi antara pembuatan keripik singkong dan pisang. Pendapatan persatu kali proses produksi usaha keripik pisang lebih besar dari pada pendapatan usaha keripik singkong.
PENGARUH EKOWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT Iis Nurpahiyyah; Jaka Sulaksana; Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Desa Sangiang Kecamatan Banjaran Kabupaten Majalengka pada obyek wisata Situ Sangiang mulai Bulan Maret - Juni 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, bagaimana gambaran ekowisata Situ Sangiang dan kondisi ekonomi masyarakat di kawasan ekowisata Situ Sangiang, serta untuk mengetahui pengaruh ekowisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan teknik penentuan responden sensus yang berjumlah responden 28 orang yang terdiri dari pramuwisata, pedagang, dan MPGC. Teknis analisis yang digunakan yaitu deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa Ekowisata Situ Sangiang merupakan tempat wisata ziarah dan umum. Sarana dan prasarana yang ada di kawasan ekowisata Situ Sangiang kurang memadai seperti belum tersedianya mushola dan kamar mandi (WC) untuk pengunjung. Kondisi ekonomi masyarakat sekitar kawasan ekowisata Situ Sangiang dilihat dari pendapatan, pendapatan rata-rata ekowisata lebih kecil dari non ekowiata (Rp.5.028.572,- < Rp. 28.057.143,-). Ekowisata dilihat dari variabel kesempatan berusaha, penyerapan tenaga kerja, dan manajemen pengelolaan berpengaruh secara simultan terhadap kondisi ekonomi masyarakat, sedangkan secara parsial hanya dua variabel yang berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat yaitu penyerapan tenaga kerja dan menajemen pengelolaan. Kata Kunci : Situ Sangiang, Ekowisata, Sosial Ekonomi Masyarakat
ANALISIS EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN SISTEM BAGI HASIL (Suatu Kasus di Desa Kirisik Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang) Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Desa Kirisik Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang  mulai bulan Oktober – Desember 2017. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi secara serempak dan mandiri, efisiensi faktor produksi, kondisi  return to scale penggunaan faktor produksi dalam proses produksi dan pendapatan usahatani padi sawah dengan sistem bagi hasil. Metode penelitian yang digunakan adalah suatu kasus. Unit analisis adalah petani penyakap yang melakukan usahatani padi sawah dengan sistem bagi hasil. Teknik penentuan responden  purposive dengan  jumlah responden sebanyak 25 orang. Teknik analisis yang digunakan yaitu model fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis efisiensi ekonomi. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa : Faktor produksi benih, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida, tenaga kerja laki-laki dan wanita secara serempak berpengaruh terhadap proses produksi tetapi secara parsial  tidak berpengaruh. Penggunaan faktor produksi benih, pupuk phonska, pestisida, dan tenaga kerja laki-laki belum efisiens, sedangkan untuk faktor produksi pupuk urea dan tenaga kerja wanita tidak mencapai efisien. Usahatani padi sawah dengan sistem bagi hasil  di Desa Kirisik berada pada skala kondisi increasing return to scale.  Besar pendapatan petani penyakap  pada  usahatani padi sawah dengan sistem bagi hasil selama setahun adalah lebih kecil apabila dibandingkan dengan pendapatan pemilik lahan (Petani penyakap Rp. 867.704,- /0,19 hektar atau Rp. 4.662.044,-/hektar sedangkan pemilik lahan Rp. 3.184.495,-/0,19 hektar atau Rp. 16.579.695,-/hektar), atau kalau diprosentasekan pendapatan pemilik lahan sebesar 79 % sedangkan petani penyakap hanya 21% dari total pendapatan seluruhnya.   Kata Kunci : Efisiensi Faktor Produksi, Pendapatan, Usahatani Padi Sawah dengan Sistem Bagi Hasil.
POLA KEMITRAAN KLASTER BAWANG MERAH Ade Mulyadi Rohmat; Jaka Sulaksana; Delis Hadiana
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Kulur Kecamatan Majalengka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui : 1) Keragaan usahatani bawang merah dengan pola kemitraan pada salah satu sentra produksi bawang merah di Kabupaten Majalengka, 2) Besarnya pendapatan usahatani klaster bawang merah dengan pola kemitraan dan non kemitraan di Desa Kulur Kecamatan Majalengka, 3) Adakah perbedaan pendapatan antara petani klaster bawang merah dengan pola kemitraan dan non kemitraan di Desa Kulur Kecamatan Majalengka. Teknik penelitian yang digunakan metode pencacahan lengkap (sensus), artinya semua populasi dijadikan sampel dengan unit analisa petani pola kemitraan dan non kemitraan dengan jumlah responden 10 orang petani pola kemitraan dan 15 orang petani pola non kemitraan. Berdasarkan hasil penelitian: 1) pola kemitraan yang digunakan adalah dagang umum dan analisis usahatani klaster bawang merah terdapat perbedaan pendapatan antara petani bawang merah yang melakukan pola kemitraan dengan pola non kemitraan. 2)  Pendapatan per hektar yang diperoleh oleh petani bawang merah yang menggunakan pola kemitraan sebesar Rp. 197.880.900,- dan yang menggunakan pola non kemitraan  sebesar Rp. 137.061.500,-/ hektar, 3) Terdapat  besar pendapatan antara pola kemitraan dengan non kemitraan.Kata Kunci : Usahatani Bawang Merah, Klaster, Pola Kemitraan.