Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERAKSI PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK HAYATI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L) Umar Dani; Miftah Dieni; Syafrullah Salman; Anggoro Maygo Kurniawan
AGRIVET JOURNAL Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis interaksi pupuk organik cair dan pupuk hayati pada pertumbuhan dan hasil tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L). Penelitian dilaksanakan di Lahan Praktek UNMA Kabupaten Majalengka mulai Bulan Januari 2019 sampai April 2019.  Metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang diulang empat kali. Faktor pertama adalah Pupuk Organik Cair (Urin kelinci dan kotoran domba).  Faktor kedua adalah Pupuk Hayati (5, 10 dan 15 liter/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh interaksi antara pemberian pupuk organik cair kotoran domba 10 liter/ha dengan pupuk hayati 15 liter/ha pada bobot biji kering per tanaman dan bobor biji kering per petak, terdapat pengaruh mandiri pupuk organik cair kotoran domba 10 liter/ha pada tinggi tanaman 4 minggu, jumlah daun 6 minggu, dan jumlah cabang 6 minggu, dan terdapat pengaruh mandiri pupuk hayati 10 liter/ha pada tinggi tanaman kacang tanah 4 mst.
KOMBINASI PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR, KOMPOS DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum.L) KULTIVAR MAJA CIPANAS Supriyatna Supriyatna; Syafrullah Salman; Dadan Ramdani Nugraha
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2016, di Lahan Praktikum SMK Negeri Maja. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 kombinasi pupuk anorganik (berbagai dosis Urea, SP-36 dan KCl) dan pupuk organik (Pupuk Organik Cair dan Kompos) yang diulang sebanyak 4 kali ulangan, maka terdapat 28 petak percobaan. Variabel pengamatan meliputi komponen pertumbuhan dan komponen hasil. Jika hasil perhitungan sidik ragam menunjukan hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan B (8  ton/ha Kompos + 5 cc/l POC + 40 kg/ha Urea + 60 kg/ha  ZA + dan 40 kg/ha KCl) menunjukan hasil yang paling baik terhadap diameter umbi, bobot umbi dan bobot umbi per tanaman. Perlakuan C (6 ton/ha Kompos + 5 cc/l POC + 80 kg/ha Urea + 120 kg/ha ZA + 80 kg/ha KCL) menunjukan hasil paling baik terhadap jumlah daun dan bobot kering tanaman per rumpun. Perlakuan E  (2 ton/ha Kompos + 5 cc/l POC + 160 kg/ha Urea + 240 kg/ha ZA dan 160 kg/ha KCL) menunjukan hasil paling baik terhadap jumlah umbi per tanaman.Kata kunci : Bawang Merah, Pupuk Organik Cair, Kompos, Pupuk Anorganik.
CARA PERBANYAKAN VEGETATIF DAN PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS PADA TANAMAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia swingle) Nurul Aeni; Syafrullah Salman; Miftah Dieni Sukmasari
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode perbanyakan vegetatif terbaik dan konsentrasi ZPT optimum terhadap pertumbuhan tunas tanaman jeruk nipis (Citrus aurantifolia swingle). Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Mei tahun 2017 di Desa Gunung Kuning Kecamatan Sindang, Kabupaten Majalengka dengan ketinggian tempat ± 800 meter diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang diuji adalah Faktor pertama adalah perbanyakan vegetatif (P), terdiri dari dua taraf: p1 (okulasi) dan p2 (grafting). Faktor kedua adalah konsentrasi ZPT (Z), terdiri dari tiga taraf: z1 (10 ppm), z2 (20 ppm) dan z3 (30 ppm). Hasil penelitian menunjukkan Perbanyakan Vegetatif dan Konsentrasi ZPT memberikan pengaruh interaksi terhadap jumlah daun umur 7 msp dan 9 msp. Perbanyakan vegetatif  grafting dengan dosis zat pengatur tumbuh 30 ppm/ l memberikan jumlah daun paling baik. Metode perbanyakan grafting menunjukkan respon paling baik pada variabel Kemunculan tunas, panjang tunas umur 5 msp, 7 msp dan 9 msp, diameter batang umur 5 msp, 7 msp dan 9 msp, dan jumlah daun 5 msp dan 11 msp. Sedangkan metode perbanyakan okulasi menunjukkan penampilan paling baik pada variabel panjang tunas umur 11 msp. Pengaruh mandiri zat pengatur tumbuh berpengaruh nyata pada variabel panjang tunas umur 7 msp dan 9 msp, diameter tunas umur 7 msp dan 9 msp, dan jumlah daun umur 5 dan 11 msp. Kata Kunci: Jeruk nipis, Perbanyakan Vegetatif, ZPT