Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Professionalism of Teacher: (an Overview of the Hadiths and Islamic Education Experts) Suriadi; Dedi; Syamsuri
EDUKASI : Jurnal Pendidikan Islam (e-Journal) Vol. 8 No. 2 (2020): Edukasi: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Tarbiyah Departement collaboration with AMCA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Professionalism is an understanding that teaches that every job must be done by a professional person. A professional person is a person who has a profession. Furthermore, the professionalism referred to in this paper is only limited to the concept of teacher professionalism according to the viewpoint of Islamic education, which is extracted from the Hadith of the Prophet Muhammad who once stated that there are four working principles (the four principles according to the author are included in the professional element of teachers in the view of Islam) which causes someone will meet Allah with a state of joy, namely; first person who searches the world in a lawful way (man thalaba al-dunya halalan). This means that the person does work in the right way and does not violate the provisions established by the rules of Allah and his messenger. Second, people who work to keep themselves from begging (wa ta'affufan ‘an al-mas'alah). This means that the person works so as not to become a burden for other people, to get wages which are then used to meet their needs. Third, work to meet the needs of the family (wa sa'yan ‘ala 'iyalihi). A person works not only for his own interests but there are other obligations to provide for the family. Fourth, working out of compassion for one's neighbors (wa ta'athufan 'ala Jarihi), someone works to help ease the burden on others. In the thoughts of the experts of this study, they explore Al-Ghazali's thoughts, besides that, the work of Islamic education figures who explain and discuss thoughts about teachers.
IMPLEMENTASI MODEL CARD SHORT DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Mursidin; Suriadi
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 5, No. 1, January 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.645 KB) | DOI: 10.31943/afkarjournal.v5i1.264

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan menggunakan card sort  dapat melalui asas apersepsi,  asas motivasi, asas bekerja sendiri dan asas ulangan yang teratur. Dengan card  sort  siswa lebih termotivasi dalam belajar sehingga mampu memahami  pelajaran dan meningkat kemampuan belajar. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Implementasi model pembelajaran card short oleh guru pada mata pelajaran pendidikan agama Islam SMP Negeri 3 Sambas adalah Model pembelajaran card sort atau menyortir kartu adalah model pembelajaran yang sangat sederhana yang terdiri dari kartu induk dan kartu rincian yang berisikan materi yang akan disampaikan pendidik kepada peserta didik. Card Short yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran.
IMPLIKASI PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA LIVING QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 13-19 Dedi; Suriadi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.378 KB)

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang implikasi pendidikan agama dalam keluarga berdasarkan surat Luqman Ayat 13-19. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pada surat luqman ayat 13-19 sesungguhnya dapat dijadikan sebagai acuan bagi orang tua terhadap materi pokok pendidikan agama Islam yang harus disampaikan kepada anak-anaknya. Karena di dalam surat luqman ayat 13-19 telah mencakup tiga aspek pendidikan agama Islam; yaitu 1) pendidikan aqidah yang mencakup tentang a) keimanan (pengesaan) kepada Allah swt, keyakinan tauhid yang sebersih-bersihnya yaitu larangan mempersekutukan Allah. b)Kesadaran akan kemakhlukan kita yang wajib mensyukuri segala karunia Tuhan, dan c) Kesadaran bahwa segala gerak-gerik yang nampak maupun yang tersembunyi tidak lepas dari pengetahuan dan pengawasan Tuhan. 2) Pendidikan Ibadah. Pada aspek ibadah ini, yang paling pokok adalah mengenai: a) perintah shalat, berupa perintah melaksanakan shalat fardu lima kali sehari, dan shalat nawafil lainnya. b) perintah amar ma’ruf. Dalam pelaksanaannya pada anak-anak adalah anak-anak dibiasakan dalam berhubungan dengan manusia dengan mengerjakan amal-amal shaleh dan menyuruh orang lain melakukan kebaikan. c) perintah mencegah yang munkar. Bagi anak prakteknya adalah ditanamkan kepada anak akan rasa benci dan tidak melakukan segala perbuatan yang munkar yaitu segala perbuatan yang bertentangan dengan agama. d) perintah melaksanakan kesabaran dalam menghadapi segala ujian, cobaan yang menimpanya. 3) Pendidikan Akhlak. Pada aspek pendidikan akhlak yang perlu ditanamkan kepada anak, meliputi: a) bertutur kata yang lemah lembut dengan siapapun, terutama dengan orang tua. b) larangan berlaku sombong atau takabur dengan siapapun juga baik dalam berbicara (tidak memalingkan muka) maupun berjalan. c) berlaku sederhana dalam hidup dan kehidupannya.
STRATEGI PEMBELAJARAN MOVING CLASS TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA Mursidin; Suriadi
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.439 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh strategi belajar moving class terhadap peningkatan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Sambas (MAN IC Sambas) Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode angket dan dokumen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan moving class (X) dan dokumentasi untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa (Y). Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena mengambil seluruh siswa MAN Sambas. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif antara pelaksanaan moving class(X) terhadap peningkatan prestasi belajar siswa (Y). Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi rxy = 0,2949 > rtabel = 0,207 pada taraf signifikan 5% ini berarti signifikan. Sementara itu, perhitungan Fhitung = 8,387 > Ftabel = 3,96 pada taraf signifikan 5% maka dapat disimpulkan signifikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan masukan bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya di MAN IC Sambas, terutama dalam memberi dorongan kepada siswa untuk selau meningkatkan motivasi belajarnya baik di sekolah maupun di luar sekolah
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Melalui Integrasi Nilai Spiritual Dalam Pendidikan Karakter Guna Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur (Ditinjau Dalam Qs. Ali Imron : 200) Dedi S; Suriadi
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i1.506

Abstract

Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang dilaksanakan dan didasarkan pada pengembangan profil peserta didik agar mempunyai jiwa serta nilai-nilai yang terkandung pada sila Pancasila dalam kehidupannya. Kurikulum merdeka tetaplah mengutamakan pendidikan karakter melalui profil pelajar pancasila. Dunia akhir-akhir ini mengalami berbagai tantangan, baik dari perkembangan teknologi, bencana maupun penyakit pandemi. Namun, kehidupan manusia harus tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan berbagai upaya kreatif. Untuk tujuan menciptakan kewirausahaan yang kreatif, diperlukan pendidikan karakter. Salah satunya bersumber dari Qs. Ali Imron : 200 dimana ayat ini mengajarkan 4 (empat) nilai ruhani yaitu kesabaran tingkat 1 & 2, ribath dan taqwa. Nilai spiritual ini dapat diajarkan dengan pola pendidikan karakter dengan model pembelajaran integratif. Hal ini memungkinkan penyampaian 4 (empat) nilai spiritual yang terkandung dalam ayat tersebut. Pola pembelajaran integratif yang dapat diterapkan antara lain pertama, pola interdisipliner di mana belajar bagaimana mengintegrasikan suatu konsep keterampilan atau kemampuan yang ditumbuhkan dan dikembangkan dalam satu mata pelajaran atau subtopik dalam satu bidang studi; kedua, pembelajaran interdisipliner dimana pembelajaran dilakukan dengan menggabungkan bidang studi dengan menemukan konsep, keterampilan, dan sikap yang sama sebagai empat (4) nilai moral.
Informasi Dan Teknologi Dalam Perspektif Pendidikan Islam Dedi S; Suriadi
al-Afkar, Journal For Islamic Studies Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afkarjournal.v6i1.493

Abstract

The presence of educational technology is a necessity to overcome the problems of education in remote-lagging regions. Although initially only expected to be able to "reach" those left and behind as a consequence of the strategy of expanding and equitable access to education, but did not rule out in its development able to be a supporter of quality improvement and competitiveness. Ideally, the use of educational technology should not only cease the ability to "reach" those who are marginalized and left behind, and support the improvement of quality and competitiveness; more useful if educational technology is also capable of giving birth to generations that have personal independence. In this case is needed quality control of content and learning process pursued through the utilization of educational technology. In this case, Islamic education with the foundation of the teachings of the Qur'an, in principle has provided a high enough motivation for the people to come forward and able to become khalifah on earth, in order to achieve real prosperity. Thus, education should be truly responsive to the changes and demands of the times, especially related to the development of information-communication technology, as well as to be a strengthening of technology-based Islamic education, especially information-communication technology in order to really have great benefits for the masak world.
Pembinaan Remaja Putri dalam Adab Berpakaian Sesuai Syariat Islam Kamilah; Suriadi
At- Ta'lim : Jurnal Pendidikan Vol 7 No 2 (2021): June
Publisher : LP3M Institut Ilmu Keislaman Zainul Hasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/attalim.v7i2.528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana peran,metode dan kendala yang dihadapi oran tua dalam membina remaja putri dalam abad berpakaian sesuai dengan syariat Islam di Dusun Pelaik Desa Singaraya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu: reduksi data, display data dan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat simpulkan bahwa:1) Peran orang tua dalam membina remaja putri dalam adab berpakaian, yaitu orang tua memberikan contoh dan keteladaan, selalu memotivasi, dan memberikan dorongan dengan memfasilitasi remaja putri dan mengajarakan kepada remaja tentang pentingnya berpakaian yang sesuai dengan syariat Islam, 2) Metode yang dilakukan orang, yaitu dengan cara pembiasaan artinya orang tua melatih remaja putri dalam berpakaian yang sesuai syariat Islam sejak dini sehingga remaja putri terbiasa, memberikan nasihat, melakukan pengawan dalam hal bergaul dengan teman-temanya, dan memberikan teguran dan hukuman apabila remaja putri tidak berpakaian sesuai syariat Islam, 3) Kendala orang tua dalam membina remaja putri dalam adab berpakaian, yaitu kurangnya pemahaman dari orang tua, sehingga orang tua hanya mengajarkaan dan membina remaja putri sesuai dengan apa yang mereka ketahui, remaja masih bersifat labil sehingga sulit membedakan mana yang baik maupun tidak baik, lingkungan luar dan internet.
Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Pembacaan Assalai/Asyroqol Pada Masyarakat Melayu Sambas di Dusun Semayong Desa Sungai Kumpai Nurul; Suhari; Suriadi
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2023): Oktober
Publisher : CV Putra Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58540/isihumor.v1i4.473

Abstract

The Sambas Malay community in Semayong Hamlet, Sungai Kumpai Village still carries out the tradition of reciting assalai/asyroqol which is considered to complement the events they hold. Reading assalai/asyroqol in Semayong Hamlet, Sungai Kumpai Village seems to be an obligation that is not formally written down. However, only older people are involved in reading assalai/asyroqol, even though assalai/asyroqol itself is a tradition that is acculturated to Islamic culture. Starting from the existing problems, the focus of this research problem is to describe the values ​​of Islamic education in reading assalai/asyrqol and their relevance to the Sambas Malay community in Semayong Hamlet, Sungai Kumpai Village. This research uses qualitative methods with descriptive research type. The data collection techniques used in this research are observation techniques, interview techniques and documentation techniques. Researchers used observation techniques to observe phenomena related to the reading of assalai/asyroqol in Semayong Hamlet, Sungai Kumpai Village. Meanwhile, researchers used interview techniques to dig up deeper information regarding the issue of Islamic educational values ​​in reading assalai/asyroqol. Furthermore, researchers used documentation techniques to obtain additional data to complement the data obtained through observation and interview methods. Based on the results of observations and interviews as well as documentation, the results of this research are: 1) The values ​​of Islamic education in reading assalai/asyrokol in the Sambas Malay community in Semayong Hamlet, Sungai Kumpai Village, namely: a) The values ​​of the faith consist of: reading Surah Al-Fatihah, reading salawat and praying; b) Sharia values ​​consist of: friendship and cooperation; c) Moral values ​​consist of discipline and respect for knowledgeable people. 2) The relevance of the values ​​of Islamic education in reading assalai/asyrokol to the Sambas Malay community in Semayong Hamlet, Sungai Kumpai Village, namely: increasing faith in Allah and His Messenger, as a medium for friendship, and habituation of commendable behavior.