Timoticin Kwanda
Faculty of Civil Engineering and Planning, Petra Christian University

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Preference of Millennial in Surabaya Towards Workspace Characteristics Juwono, Chrisna Hadi; Kwanda, Timoticin; Anastasia, Njo
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 8 No 1 (2022): Volume 8 No 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Millennial generation grows in the advance of information technology and dominates theproductive age in Surabaya City. Their capability in operating technology makes work activities moreefficient, as a result the need for concentration in workspaces could be reduced. Previous researchfocused on millennial’s workspace, but it was limited to one workspace. Therefore, this research isconducted to find the millennial’s preferences in the type of workspace character. Data was collectedby questionnaire. Hypothesis testing using ANOVA and Kendall’s concordance test. The resultshowed that the workspace optimize concentration is less demanded. Millennial are comfortable inworkspace that collaborate with the other workers, such as team rooms, although younger millennialsneed more concentration than older millennials.
STUDI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN MANAJEMEN PROPERTI STUDI KASUS APARTEMEN GUNAWANGSA TIDAR Sugiarto, Hansel Davin; Juan Felix; Kwanda, Timoticin
Dimensi Utama Teknik Sipil Vol. 12 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Program Studi Magister Teknik Sipil - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/duts.12.1.48-57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap Apartemen Gunawangsa Tidar di Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei kuesioner yang disebarkan kepada 15 responden yang terdiri dari penghuni dan pemilik apartemen. Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden merasa puas dengan fasilitas yang disediakan, seperti kolam renang, layanan parkir, dan layanan keamanan. Akan tetapi beberapa responden tidak puas kecepatan penanganan pengaduan terkait jaringan air dan listrik. Berdasarkan analisis persentase data survey, penghuni merasa paling puas dengan pelayanan terkait kartu akses dan fingerprint dengan angka kepuasan 50%. Sedangkan faktor terendah yaitu pengaduan benda bersama sebesar 14.29%.
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI PERUMAHAN SEDERHANA DI DENPASAR BERDASARKAN FAKTOR LOKASI PRASARANA SARANA KUALITAS BANGUNAN DESAIN DAN HARGA Kwanda, Timoticin; Rahardjo, Jani; Wardani, Made Kusuma
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 29 No. 2 (2001): DECEMBER 2001
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.29.2.%p

Abstract

Nowdays, low-income housing has some problems such as relatively high price of land, condition of infrastructure and public facilities are below the standard and lack of building quality. The purpose of this research is to appraise satisfaction of low income people who live in the 21 and 36 house types at the 9 (nine) location in South and West Denpasar, based on the 6 (six) factors, such as location, building quality, infrastructures, public facilities, design and price. This research used purposive sampling technique and survey method to collect data by distributing questionnaires directly to the respondents. Generally the result of the research finds out that the residents are satisfied with the whole condition of the residence. However, Anova analysis has found that there are satisfaction differences on several factors, such as infrastructures and public facilities. Meanwhile, Factor analysis has found that building quality, design and price are the major factors in appraising resident's satisfaction. Abstract in Bahasa Indonesia : Masalah perumahan sederhana dewasa ini relatif mahalnya lahan, sarana dan prasarana yang kurang memenuhi standar dan kualitas bangunan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan penghuni perumahan sederhana tipe 21 dan tipe 36 pada 9 (sembilan) lokasi perumahan sederhana di Denpasar Barat dan Selatan, berdasarkan 6 (enam) faktor yaitu lokasi, prasarana, sarana, kualitas bangunan, desain dan harga. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan metode survei yang digunakan dalam pengambilan data dengan menyebarkan kuesioner secara langsung kepada responden. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa penghuni merasa puas terhadap kondisi keseluruhan perumahan yang mereka huni. Namun hasil analisis Anova menunjukkan bahwa ada perbedaan kepuasan pada beberapa faktor yaitu faktor prasarana dan sarana. Sedangkan hasil analisis faktor menunjukkan bahwa faktor kualitas bangunan, desain dan harga merupakan faktor utama dalam pertimbangan penilaian kepuasan oleh penghuni. Kata kunci: kepuasan penghuni, lokasi, prasarana, sarana, kualitas bangunan, desain dan harga.
STUDI TENTANG PERENCANAAN TAPAK DAN ANALISIS PENGARUH LEBAR JALAN TERHADAP LUAS DAN HARGA JUAL KAPLING PADA BEBERAPA PERUMAHAN DI SURABAYA Kwanda, Timoticin; Chandra, Herry Pintardi; Wijaya, Silvi Vironica
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 30 No. 1 (2002): JULY 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.30.1.%p

Abstract

Residential site planning consists of planning concept, land use planning, streets planning and lots division principles. The most important element in site planning is street because it influences the area and the price of lots. This research will discuss about site planning and the influence of the width of street towards the area and the price of lots. The sampling technic used is purposive sampling in which the samples are Graha Family, Citra Raya, Pakuwon Indah and Laguna Indah housing. The data collecting technic used interview and site plan that are gained from the developers. The data analysis technic used a correlation and anova with the 10th version of SPSS program. Descriptive analysis result shows that the plamning concept that is used by the four housing is PUD (Plan Unit Development). The biggest percentage of land use for streets is 25 %, located at Laguna Indah housing, and the minimum is 20% that is located at Citra Raya housing. The application of street hierarchy at Citra Raya housing is relative better than the other. The most use of road pattern among those four housing is grid, that is 48,21%, and the least is culdesac, that is 5,91%. Laguna Indah housing provides the most numerous standard lots, that is 78,49% and the least is Graha Family, that is 59,6%. Lots orientation of those four housing mostly facing south and north, that is 36,8% and 36,1%. The average of wider streest is at Laguna Indah housing, whereas the widest lots and the most expensive lots are at Graha Family housing. The result of correlation analysis found that street width has an effect on lots width and lots market price for those four housing. Whereas the anova test shows that there are significant differences from the four housing toward the width of the street, the width of the lots, market price per-meter sguare and the lot's market price variables. Abstract in Bahasa Indonesia : Perencanaan tapak perumahan terdiri dari konsep perencanaan, tata guna lahan, perencanaan jalan dan prinsip pembagian kapling. Elemen yang sangat penting dalam perencanaan tapak adalah jalan, karena sangat berpengaruh terhadap luas dan harga jual kapling. Penelitian ini membahas tentang perencanaan tapak dan pengaruh lebar jalan terhadap luas dan harga jual kapling perumahan. Dengan teknik sampling yaitu purposive sampling maka sampel perumahan yang diteliti adalah Graha Famili, Citra Raya, Pakuwon Indah dan Laguna Indah. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan rencana tapak yang diperoleh dari pengembang. Teknik analisis data yang dipergunakan adalah korelasi dan anova dengan program SPSS Versi 10. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa konsep perencanaan yang dipergunakan oleh ke-empat perumahan adalah PUD (Plan Unit Development). Persentase lahan untuk jalan yang terbesar adalah 25 % yaitu terletak di perumahan Laguna Indah, dan yang terkecil terletak pada perumahan Citra Raya sebesar 20%. Penerapan hirarki jalan pada perumahan Citra Raya relatif lebih bagus dibandingkan dengan tiga perumahan lainnya. Pola jalan yang paling banyak diterapkan oleh ke-empat perumahan adalah grid yaitu 48,21% dan yang paling sedikit adalah culdesac yaitu 5,92%. Perumahan Laguna Indah paling banyak menyediakan kapling standar yaitu 78,49%, dan paling sedikit pada perumahan Graha Famili yaitu 59,6%. Orientasi kapling terbanyak pada ke-empat perumahan menghadap selatan dan utara yaitu 36,8% dan 36,1%. Rata-rata lebar jalan yang lebih besar berada di perumahan Laguna Indah, sedangkan rata-rata luas kapling terbesar dan harga jual kapling termahal berada di perumahan Graha Famili. Dari hasil analisis korelasi menunjukkan adanya pengaruh antara lebar jalan dengan luas kapling dan harga jual kapling pada ke-empat perumahan. Sedangkan dari uji anova menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari ke-empat perumahan terhadap variabel lebar jalan, luas kapling, harga jual kapling per-m2 dan harga jual kapling. Kata kunci: konsep perencanaan perumahan, tata guna lahan, perencanaan jalan, prinsip pembagian kapling, lebar jalan, luas kapling, harga jual kapling.
AN ALTERNATIVE STUDY OF ADAPTIVE PARTITION DESIGN FROM COW DUNG Julita, Ing; Damayanti, Rully; Kwanda, Timoticin
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 49 No. 1 (2022): JULY 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.627 KB) | DOI: 10.9744/dimensi.49.1.1-10

Abstract

The use of cow dung as a local and organic building material in Indonesia has been carried out in various forms because it has similar characteristic of cement. The choice of using cow dungs is based on recent sustainable issues and the effects on the built environment such as farming sector and natural resources. One of the solutions to the sustainable issues that occur is the adaptive building concept, where this concept will focus on the user life cycle, building materials, and construction such as wall or partition panels. The cow dung material will act as an adaptive medium and it will be constructed as partition wall. This paper presents the design of an adaptable construction with modular partition wall from cow dung mix. The result is a sustainable cow dung partition wall that applied in an apartment layout unit which can adapt to different user life cycle and demands.
PERANAN PERENCANAAN FISIK DALAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN SKALA BESAR PANTAI TIMUR SURABAYA Kwanda, Timoticin
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 27 No. 1 (1999): JULY 1999
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.27.1.%p

Abstract

To fulfil the increase needs of housing especially at large cities, the government encourages developers to develop large scale housing developmets. Large scale housing developments fastly advance at large cities, such as Surabaya. This paper reviews the role of physical planning in developing large scale housing development of Pantai Timur Surabaya project. The project was developed through a long stage, from a preliminary stage to construction stage. In each stage of development, physical planning performs substantial roles with different level of involvement. It is hoped that by understanding the role of physical planning in each stage of large scale housing development, inputs could be reached for developing of large scale housing in the future. Abstract in Bahasa Indonesia : Untuk memenuhi kebutuhan permukiman yang terus meningkat terutama di kota-kota besar, pemerintah mendorong pihak pengembang untuk mengembangkan permukiman skala besar. Pembangunan permukiman skala besar oleh pengembang berkembang cepat di kota-kota besar seperti Surabaya. Tulisan ini membahas tentang peranan perencannaan fisik dalam pengembangan permukiman skala besar proyek Pantai Timur Surabaya. Proyek ini dikembangkan melalui suatu proses tahapan yang panjang mulai dari tahap persiapan sampai dengan tahap pembangunan. Dalam setiap tahapan pengembangan ini, perencanaan fisik cukup berperan dengan tingkatan peran yang berbeda-beda pada setiap tahapan. Dengan mengetahui peranan perencanaan fisik dalam setiap tahapan pengembangan permukiman skala besar ini, diharapkan dapat memberi masukan dalam pengembangan permukiman skala besar di kemudian hari. Kata kunci: Pengembang, Permukiman Skala Besar, Perencanaan Fisik.
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA Kwanda, Timoticin
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 28 No. 1 (2000): JULY 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.28.1.%p

Abstract

In Indonesia, at the first time industrial estates were developed in 1970's by the government through the state owned company as a reaction to the needs of industrial lands. As the flow of investments was increasing in Indonesia, then in 1989 private companies were allowed to developed industrial estates. In developing industrial estates especially at the pre-construction phase, there are some main phases have to be done such as permits stages, land acquisition, and planning stages. In planning stages, it will discuss the realisation of the given Technical Standard in land use planning, site planning, infrastructures and community facilities planning on several industrial estates in East Java. Abstract in Bahasa Indonesia : Kawasan Industri di Indonesia pertama kali dikembangkan oleh pemerintah melalui BUMN pada tahun 1970-an sebagai reaksi terhadap kebutuhan lahan industri. Dengan semakin meningkatnya arus investasi di Indonesia, baru kemudian pada tahun 1989 pihak swasta diperbolehkan mengembangkan kawasan industri. Dalam pengembangan kawasan industri khususnya pada tahapan pra-konstruksi, terdapat beberapa tahapan utama yang harus dilalui yaitu antara lain tahap perijinan, pembebasan tanah, dan tahap perencanaan. Pada tahap perencanaan akan dibahas tentang penerapan Standar Teknis yang ada dalam perencanaan penggunaan lahan, perencanaan tapak serta perencanaan prasarana dan sarana pada beberapa kawasan industri di Jawa Timur. Kata kunci: Pengembangan, Kawasan Industri.
PENERAPAN KONSEP PERENCANAAN DAN POLA JALAN DALAM PERENCANAAN REALESTAT 1 DI SURABAYA Kwanda, Timoticin
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 28 No. 2 (2000): DECEMBER 2000
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.28.2.%p

Abstract

Planning concepts and road patterns are two main elements in real estate planning. Theoretically, in real estate planning there are three planning concepts, such as neo-traditional or conventional concept, cluster and Planned Unit Development (PUD). Of the 53 real estates in Surabaya, mostly (92,45%) apply neo-traditional concepts. This circumstance is understood, because first the other concepts are not known in the development period of 1970-1990, and secondly because that the scale of development is relatively small, less than 200 ha. On the other hand, the PUD concept is already developed during the 1991-2000 period, firstly in BOTABEK areas and then in Surabaya, especially in large scale real estates. For the implementation of road patterns, either in the 1970-1990 period or the 1991-2000 period, the grid road pattern is commonly applied which is 48 real estates (90,56%) of the total of 53 real estates in Surabaya. This road pattern is dominantly used for efficient and practical reasons in subdivision. By using this pattern, a square shape of lot is obtained that is conformed the market condition in Indonesia. Because of practical (design) and belief (feng-shui) reasons, consumers are not interested in irregular shape and wider frontage of lots. Abstract in Bahasa Indonesia : Konsep perencanaan dan pola jalan merupakan dua hal utama dalam perencanaan realestat. Secara teori dalam perencanaan realestat terdapat tiga (3) konsep perencanaan yaitu konsep neotradisional atau konvensional, cluster dan Planned Unit Development (PUD). Dari 53 realestat yang ada di Surabaya sebagian besar (92,45%) menerapkan konsep neotraditional. Hal ini dapat dipahami, pertama karena konsep yang lain belum dikenal pada masa pengembangan tahun 1970-1990, kedua karena skala pengembangannya yang relatif kecil, dibawah 200 ha. Sedangkan pada masa tahun 1991-2000, konsep PUD sudah berkembang pada awalnya di kawasan BOTABEK dan kemudian di Surabaya terutama pada realestat skala besar. Untuk penerapan pola jalan, baik pada masa 1970-1990 maupun pada masa 1991-2000, pola jalan grid yang paling banyak diterapkan yaitu sebanyak 48 realestat (90,56%) dari 53 realestat yang ada. Penerapkan pola jalan ini lebih banyak dilakukan karena lebih praktis dan efisien dalam penataan kapling. Dengan pola ini akan diperoleh bentuk kapling empat persegi yang relatif lebih sesuai dengan kondisi pasar di Indonesia. Karena alasan praktis (desain) dan kepercayaan (feng-shui), konsumen tidak berminat dengan bentuk kapling yang tak beraturan dan kapling dengan sisi depan yang lebih panjang dari sisi belakang. Kata kunci: realestat, pola jalan.
KARAKTER FISIK DAN SOSIAL REALESTAT DALAM TINJAUAN GERAKAN NEW URBANISM Kwanda, Timoticin
Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment Vol. 29 No. 1 (2001): JULY 2001
Publisher : Institute of Research and Community Outreach, Petra Christian University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/dimensi.29.1.%p

Abstract

Rapid urbanization will be critical to urban environments. The immediate and most critical urban environment problems facing several big cities, such as Jakarta and Surabaya, what are referred to as the "brown" problems, among them: lack of safe water, pollution from vehicles and industrial facilities, and congestion. To cope with these urban environmental problems, New Urbanism through the Traditional Neighborhood Development (TND) believes that it will cure the problems by pedestrian oriented planning, encouraging people to drive less, mixed land uses, higher density, then traffice congestion is reduced,and mitigate air pollution. Moreover, the other physical and social characters are mixed housing types, front porches, more park that will encourage more interaction, then restore a sense of community. Based on this concept, this paper discusses the physical and social characters of real estates in Jakarta and Surabaya. The results show that real estate developments in these suburban areas is one of the causes of urban environment problems. Abstract in Bahasa Indonesia : Cepatnya urbanisasi akan menyebabkan lingkungan perkotaan yang kritis. Masalah lingkungan kritis yang dihadapi oleh kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya adalah apa yang disebut dengan masalah "warna coklat" yaitu kurangnya air yang sehat, polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor dan industri, serta kemacetan lalu lintas. Untuk menyelesaikan masalah lingkungan ini, gerakan New Urbanism melalui konsep Traditional Neighborhood Development (TND) percaya bahwa masalah lingkungan ini dapat diatasi dengan perencanaan permukiman yang berorientasi pada pejalan kaki, multi fungsi, kepadatan tinggi, sehingga mengurangi kendaraan bermotor dan berakibat pada berkurangnya kemacetan lalu lintas dan polusi udara. Karakter fisik dan sosial lainnya adalah multi tipe rumah, taman publik yang lebih banyak dan rumah berteras depan yang akan mendorong interaksi sosial dalam lingkungan perumahan. Berdasarkan konsep ini, tulisan ini membahas karakter fisik dan sosial realestat di kota Jakarta dan Surabaya. Hasilnya menunjukan bahwa pengembangan realestat di kota-kota ini merupakan salah satu penyebab masalah-masalah lingkungan yang ada di perkotaan. Kata kunci: new urbanism, realestat.