REZA KUSUMA SETYANSAH
IKIP PGRI MADIUN

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PROCEDURAL FLUENCY MAHASISWA BERKEMAMPUAN TINGGI PADA PEMBELAJARAN ALJABAR MATRIKS MELALUI PENGGUNAAN MAPLE REZA KUSUMA SETYANSAH; TITIN MASFINGATIN
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.381 KB)

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to describe the smooth procedural (procedural fluency) students in determining the value of the determinant of the matrix using the MAPLE program. This research is a descriptive qualitative research subject is the third semester students of mathematics education courses MADIUN PGRI Teachers’ Training College. Data collection techniques using observational methods. Analysis of the data by using the results of observations on the first and second meetings. Credibility or degree of confidence in this research is by triangulation time. The results of this study can be concluded that students with high ability to: (1) have good skills in applying the procedure accurately, efficiently, and flexibly; (2) has a good ability in transferring the procedure at issue and different contexts; (3) has a good ability to build or modify the procedure from another procedure, and (4) has a good ability to identify strategies or procedures more precise, using the commands in the MAPLE program but does not perform in accordance with the settlement procedures. Students with moderate capabilities: (1) have good skills in applying the procedure accurately, efficiently, and flexibly; (2) has a good ability in transferring the procedure at issue and different contexts; (3) has a good ability to build or modify the procedure from another procedure, and (4) has a good ability to identify strategies or procedures more precise, using the commands in the MAPLE program and perform settlement in accordance with the procedure. Students with lower capabilities: (1) have a poor ability in applying the procedure accurately, efficiently, and flexibly; (2) the ability of poor / substandard in the transfer procedure in the matter and a different context;  (3) have a poor ability to build or modify the procedure from another procedure, and (4) has a good ability to identify strategies or procedures more precise, using the commands in the MAPLE program but does not perform in accordance with the settlement procedures. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelancaran prosedural (procedural fluency) mahasiswa dalam menentukan nilai determinan matriks menggunakan program MAPLE. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian adalah mahasiswa semester III program studi pendidikan matematika IKIP PGRI MADIUN. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi. Analisis data dengan menggunakan hasil observasi pada pertemuan pertama dan kedua. Kredibilitas atau derajat kepercayaan pada penelitian ini adalah dengan triangulasi waktu. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dengan kemampuan tinggi: (1) memiliki kemampuan yang baik dalam menerapkan prosedur secara akurat, efisien, dan fleksibel; (2) memiliki kemampuan yang baik dalam mentransfer prosedur pada masalah dan konteks yang berbeda; (3) memiliki kemampuan yang baik dalam membangun atau memodifikasi prosedur dari prosedur lain dan (4) memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali strategi atau prosedur yang lebih tepat, yaitu menggunakan perintah dalam program MAPLE tetapi tidak melakukan penyelesaian sesuai dengan prosedur. Mahasiswa dengan kemampuan sedang: (1) memiliki kemampuan yang baik dalam menerapkan prosedur secara akurat, efisien, dan fleksibel; (2) memiliki kemampuan yang baik dalam mentransfer prosedur pada masalah dan konteks yang berbeda; (3) memiliki kemampuan yang baik dalam membangun atau memodifikasi prosedur dari prosedur lain dan (4) memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali strategi atau prosedur yang lebih tepat, yaitu menggunakan perintah dalam program MAPLE dan melakukan penyelesaian sesuai dengan prosedur. Mahasiswa dengan kemampuan rendah: (1) memiliki kemampuan yang kurang baik dalam menerapkan prosedur secara akurat, efisien, dan fleksibel; (2) memiliki kemampuan yang kurang baik/kurang lancar dalam mentransfer prosedur dalam masalah dan konteks yang berbeda; (3) memiliki kemampuan yang kurang baik dalam membangun atau memodifikasi prosedur dari prosedur lain dan (4) memiliki kemampuan yang baik dalam mengenali strategi atau prosedur yang lebih tepat, yaitu menggunakan perintah dalam program MAPLE tetapi tidak melakukan penyelesaian sesuai dengan prosedur.
PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERBIMBING BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MATA KULIAH TEORI GRAF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Reza Kusuma Setyansah; Ika Krisdiana
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.23 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v2i1.497

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak perkembangan aktivitas belajar mahasiswa berdasarkan pengembangan penggunaan media pembelajaran interaktif berupa power point pada perkuliahan teory graf mahasiswa yang selanjutnya diharapkan akan membantu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Pada masing-masing siklus memiliki empat tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester genap (kelas VI-A) tahun akademik 2012/2013 yang berjumlah 37 orang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung dan tes. Analisa data yang dilakukan adalah analisis diskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian 37 orang mahasiswa pada siklus I diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 13,51% dan 86,49% mahasiswa yang tidak tuntas.Pada siklus II diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 27,03% dan 72,97% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada siklus III diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah72,97% dan 27,03% mahasiswa yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti. Pada perlakuan Siklus II dan siklus III selain terdapat peningkatan prestasi, penerapan metode pemberian tugas terbimbing memiliki pengaruh yang cukup berarti dalam meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DAN GI (GROUP INVESTIGATION) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI KONSEP DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KOTA MADIUN Reza Kusuma Setyansah; Budiyono Budiyono; Sutrima Sutrima
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.227 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i1.466

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing kategori model pembelajaran, konsep diri dan interaksinya terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi pokok persamaan garis lurus.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 X 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kota Madiun semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 274 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan awal, tes prestasi belajar matematika, dan tes konsep diri siswa. Uji coba instrumen meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Uji hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.Berdasarkan pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa: (1) model pembelajaran kooperatif tipe TAI memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe GI dan model pembelajaran konvensional, serta model pembelajaran kooperatif tipe GI memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional. (2) prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri sedang lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri kuat, prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri lemah lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri kuat dan prestasi belajar matematika siswa sedang samabaiknya dengan prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri lemah. (3) pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI, GI dan konvensional prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri sedang lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri kuat, prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri lemah lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri kuat dan prestasi belajar matematika siswa sedang samabaiknya dengan prestasi belajar matematika siswa dengan konsep diri lemah. (4) pada siswa dengan konsep diri kuat, sedang dan lemah model pembelajaran kooperatif tipe TAI memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe GI dan model pembelajaran konvensional, serta model pembelajaran kooperatif tipe GI memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional.
ANALISIS KESULITAN YANG DIHADAPI OLEH GURU DAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus Eks-Karesidenan Madiun) Ika Krisdiana; Davi Apriandi; Reza Kusuma Setyansah
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.132 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v3i1.492

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan yang dialami guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika dan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut, serta untuk mengetahui solusi dalam mengatasi kesulitan guru dan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama di Karesidenan Madiun. Subyek penelitian dipilih dengan menggunakan teknik purposive sample. Dipilih tiga Kabupaten/Kota dalam wilayah Karesidenan Madiun. Sekolah yang menjadi sampel penelitian ini adalah dua SMP dari setiap Kabupaten/Kota yang dipilih, dengan kriteria bahwa sekolah yang akan dijadikan sampel telah melaksanakan Kurikulum 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, observasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada matapelajaran matematika, antara lain: (1) guru kurang memahami tujuan Kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik, (2) penggunaan bahasa dalam buku teks sulit dipahami dan kurang efektif dalam meningkatkan proses pembelajaran, (3) guru kurang mampu melaksanakan proses pembelajaran yang menuju keterampilan aplikatif, (4) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi ingin melakukan pengamatan dan eksperimen, (5) guru kurang mampu melakukan proses pembelajaran yang menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Sedangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 pada matapelajaran matematika, antara lain: (1) peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi, contoh-contoh dan bahasa dalam buku teks, (2) peserta didik jarang dilatih melakukan pengamatan dan percobaan, (3) dalam proses pembelajaran berlangsung guru jarang menggunakan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan tersebut adalah (1) kurangnya pelatihan atau workshop tentang kurikulum 2013, (2) kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran disekolah, (3) kurangnya pemahaman terhadap kompetensi inti dan kompetensi dasar, (4) materi dan contoh soal yang disajikan dalam buku teks sulit dipahami oleh siswa, (5) guru masih menerapkan pembelajaran konvensional, sehingga kurang menggali kemampuan siswa, (6) guru kurang kreatif dalam menerapkan model dan metode pembelajaran, (7) kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi, informasi dan teknologi masih lemah. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah: (1) perlu diadakan pelatihan/workshop tentang kurikulum 2013, (2) guru harus lebih banyak belajar dan membaca tentang implementasi kurikulum 2013, (3) guru harus lebih kretif dalam menerapkan model/metode pembelajaran yang berpusat pada siswa, (4) kemampuan guru dalam bidang teknologi, informasi dan komunikasi harus ditingkatkan dengan mengikuti workshop/pelatihan.
UPAYA PENINGKATAN KREATIF-PRODUKTIF MAHASISWA BERBASIS INFORMASI WEB PADA MATA KULIAH RISET OPERASI Edy Suprapto; Reza Kusuma Setyansah
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.064 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v1i2.473

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melatihkan tingkat kreativitas dan produktivitas mahasiswa yang selanjutnya diharapkan akan membantu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Pada masing-masing siklus memiliki empat tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahap refleksi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester genap (kelas VI-A) tahun akademik 2011/2012 yang berjumlah 37 orang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung dan tes. Analisa data yang dilakukan adalah analisis diskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian 37 orang mahasiswa pada siklus I diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 13,51% dan 86,49% mahasiswa yang tidak tuntas.Pada siklus II diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 27,03% dan 72,97% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada siklus III diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah72,97% dan 27,03% mahasiswa yang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti. Pada perlakuan Siklus II dan siklus III selain terdapat peningkatan prestasi, penerapan media websitemampu meningkatkan kreativitas dan produktivitas mahasiswa dalam perkuliahan riset operasi pada materi program linier.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN MENGGUNAKAN “ACTIVE PRESENTER” TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KOMPUTER DASAR MAHASISWA Reza Kusuma Setyansah
JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.494 KB) | DOI: 10.25273/jipm.v2i2.479

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang kurangnya hasil belajar matematika disebabkan kurangnya pemahaman konsep oleh mahasiswa. Dosen hanya menggunakan model pembelajaran langsung pada saat kegiatan belajar mengajar. Untuk itu dalam penelitian ini penulis memilih model pembelajaran advance organizer dengan active presenter yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbedaan hasil belajar mahasiswa dan efetivitas model pembelajaran advance organizer dengan active presenter dalam kegiatan belajar mengajar mahasiswa kelas program studi pendidikan matematika.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kelas I semeter gasal yang berjumlah 3 kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 2 kelas yaitu kelas IA dan IB yang diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik pengumpulan atas menggunakan metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis dan menggunakan uji prasyarat (uji normalitas dan uji homogenitas) dan uji hipotesis menggunakan uji t.Dari analisis data diperoleh thitung = 1,685 dan ttabel = 1,645. Karena thitung > ttabel maka dinyatakan H0 ditolak. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar matematika mahasiswa menggunakan model pembelajaran advance organizer dengan active presenter lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran langsung pada mahasiswa program studi pendidikan matematika tahun akademik 2013/2014.
PENGGUNAAN LEMBAR PRAKTIKUM TERBIMBING DALAM MATA KULIAH APLIKASI KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Reza Kusuma Setyansah
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.692 KB) | DOI: 10.25273/jems.v1i1.775

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan sebagai pelaksanaan upaya pengembangan profesionalisme dosen dalam rangka proses penanaman nilai kemandirian belajar kepada mahasiswa melalui sebuah prosespembelajaran yang dilakukan oleh sekelompok dosen secara kolaboratif dan berkesinambungan dalammerencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan melaporkan hasil pembelajaran. Pengamatan penelitian tersebut menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dariempat siklus. Pada masing-masing penerapan program kajian pembelajaran terdapat 4 siklus yangmemiliki empat tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan tahaprefleksi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester genap (kelas V-H) tahun akademik2012/2013 yang berjumlah 39 orang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes. Analisadata yang dilakukan adalah analisis diskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian 39 orang mahasiswa pada siklus I diperoleh banyaknya mahasiswa yangtuntas adalah 33,33% dan 66,67% mahasiswa yang tidak tuntas.Pada siklus II diperoleh banyaknyamahasiswa yang tuntas adalah 23,08% dan 76,92% mahasiswa yang tidak tuntas. Pada siklus IIIdiperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 79,49% dan 20,51% mahasiswa yang tidak tuntas.Pada siklus IV diperoleh banyaknya mahasiswa yang tuntas adalah 82,05% dan 17,95% mahasiswayang tidak tuntas. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti. Pada perlakuan SiklusII dan siklus III selain terdapat peningkatan prestasi, penerapan lembar praktikum terbimbing mampumeningkatkan kemandirian belajar dan prestasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan aplikasikomputer pada materi program matlab.