Erawan Kurniadi
IKIP PGRI MADIUN

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP VEKTOR GAYA PADA HUKUM NEWTON Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.549 KB)

Abstract

Vector is an important subject in physics. Application of Newton's laws will bedifficult, if not understand the basic concept of vectors. At the time of completing the equation of Newton's laws, students have difficulty in identifying problems, more specifically students can not understand the concept vectors correctly. Based on the results of the analysis of errors made, from six students, only one student who answered correctly. Student errors are caused by the use of language dominance intuition and do not understand the concept of a vector.
PENINGKATAN KETUNTASAN BELAJAR MATAKULIAH FISIKA INTI MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI MADIUN MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY Farida Huriawati; Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.703 KB) | DOI: 10.25273/jems.v3i2.151

Abstract

Berdasarkan data tentang prestasi belajar mahasiswa untuk matakuliah Fisika Intimempunyai ketuntasan belajar 65% dengan nilai ketuntasan 65. Ketuntasan belajar mahasiswa uga ditentukan oleh keprofesionalan dosen dalam melaksanakan kegiatan perkuliahan. Untuk itu setiap dosen diharapkan selalu merencanakan pembelajaran, merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian merencanakan perbaikan untuk pembelajaran berikutnya yang dilakukan secara terus menerus. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi pembelajaran akan lebih baik jika dilakukan secara kolaboratif di antara dosen matakuliah serumpun. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip Lesson Study (Sumar Hendayana,dkk.: 2006: 20). Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah kegiatan Lesson Study dapat meningkatkan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika? Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut, perludiajukan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Bagaimanakah interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti? (2) Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study? (3) Bagaimanakah ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study?. Tujuan Penelitian (1) Mendeskripsikan interaksi mahasiswa-mahasiswa, mahasiswadosen, dosen-dosen dalam kegiatan Lesson Study pada matakuliah Fisika Inti. (2) Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Fisika Inti oleh dosen dalam mengimplementasikan Lesson Study. (3) Mendeskripsikan ketuntasan belajar Fisika Inti bagi mahasiswa program studi pendidikan Fisika dengan mengimplementasikan Lesson Study. Adapun manfaat penelitian ini adalah: (1) Dosen dapat memilih bentuk kegiatan yang menunjang keprofesionalannya melalui Lesson Study. (2) Sebagai masukan bagi dosen lain bahwa Lesson Study dapat meningkatkan aktivitas dan ketuntasan belajar mahasiswa. (3)Dapat terjalin kerjasama antar dosen matakuliah serumpun (kolegalitas), meningkatkan penguasaan materi dan cara pembelajarannya. Hasil penelitian: a) terjadinya interaksi yang efektif antara mahasiswa-mahasiswa, mahasiswa-dosen dan mahasiswa dengan lingkungan belajar, ini berarti pengelolaan pembelajaran oleh dosen lebih baik dari sebelumnya, dan (b) sebagai akibatnya ketuntasan belajar mahasiswa meningkat menjadi 75%.
MENGEMBANGKAN MUTU ALAT EVALUASI BELAJAR JENIS MULTIPLE CHOICE MELALUI PEMANFAATAN ICT Mufliq Mufliq; Jeffry Handhika; Erawan Kurniadi
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.754 KB) | DOI: 10.25273/jems.v1i1.779

Abstract

Pemanfaatan ICT saat ini belumlah optimal. ICT hanya dimanfaatkan sebatas word prosesatau yang lebih jauh dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Agar pemanfaatan ICT dapat lebihluas maka dikembangkanlah sebuah alat evaluasi Multiple Choice melalui pemanfaatan ICT.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan denganmodel ADDIE. Berdasarkan kelayakan dan kesempurnaan alat evaluasi yang dikembangkan,produk ICT yang dimanfaatkan adalah software Makromedia Flash dan WondershareQuizCreator. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket kualitas produk yang di isi olehmahasiswa, Pakar ICT, dan Observer. Data angket hasil penelitian dari mahasiswa menunjukkannilai keberhasilan sebesar 77, dari pakar ICT menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 76 dan dariObserver menunjukkan nilai keberhasilan sebesar 84. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa soal multiple choiceyang dikembangkan dengan memanfaatkan ICT memenuhi standart mutu alat evaluasi. Hal initerbukti melalui tingginya skor isian angket yang diisi pada uji pakar dan uji coba produk olehmahasiswa.
Pengembangan Kemandirian Belajar Mahasiswa Melalui Presentasi Tugas dan Diskusi Pada Mata Kuliah Elektronika II Erawan Kurniadi
Jurnal Pendidikan Vol 17, No 1 (2011)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.999 KB)

Abstract

Learning Bology is focussed on the students’ involvement and activeness to make them easier to understand the instructional materials on the concepts of biology. To develop the existing teaching methodology at SMP Negeri I Karanganyar, Recoprocal Teaching is implemented as one of cooperative teaching strategy which enables the mutual activities of teachers and students under four understanding strategy, i.e. summerizing, questioning, clarifying and predicting. This research is intended to to identify the strategic significance of Reciprocal Teaching on the biology achievement of the seven graders of SMP Negeri 1 Karanganyar. The sample of this reserach are students of class VIIA and VIIB who are determined by random sampling technique. The t-test analysis technique results in computation that working t is 1.902 and table t is 1.675 under the level of sihnificance of 5%. The result shows that reciprocal Teaching has a significant influence on the achievement in biology of the students of VII graders of SMP Negeri 1 Karanganyar.
MENGATASI MISKONSEPSI DINAMIKA DENGAN KONFLIK KOGNITIF MELALUI METODE DEMONSTRASI Erawan Kurniadi
Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2008)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research  serves an analysis  on showing  and identifying the profile  of students'  misconception  on dynamics  materials  and its causes.  The  analysis  is also  set  to  measure  to  what  extent  is the students'    misconception    able  to be reduced   by making   use  of cognitive  conflict  under demonstration   method. The analysis  results in  conclusion    that  diagnostic   test  and  interview   catch  dynamic misconception.  Identified essential misconceptions  belong to 7 profile types  under  causes  which  are limited  by Newton  Law, the  wrong mathematic   formulation   for  Newton   Law.  Cognitive   learning   by demonstration    method  can  tentatively   reduce  the  misconception. Misconceptions   obtained  before cognitive  conflict  by demonstration method  are 91 % made by the students  of Physics,  and 60%  made by students  of mathematics.  After cognitive  conflict  learning  strategy, the misconceptions   can be reduced  to 36.5% and 14% repectiveJy.
Penerapan Pembelajaran Elektronika I Berbasis Konflik Kognitif Melalui Metode Percobaan, Demonstrasi, Ceramah dan Diskusi Erawan Kurniadi
Jurnal Pendidikan Vol 16, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.724 KB)

Abstract

The main factor owing to the low quality of learning on electronics is the lack and misconception of the prerequisite subjects. The other supporting factors are the unfamiliarity of electronic components among students, the low skill in arranging electronic components and the poor capability in applying electronic measurement device. All of the mentioned factors have become the presumptions leading to the students’ failure in learning. Yet, the real causes of the students’ failure are worth searching. This research is then attempted to set learning model through observation on students’ problems.             This research is carried out within the framework of lesson study 2010 program funded by the dikti on the Electronics I subject, semester VA, the Physics Study Program. This research is packed under classroom action research design, with 1 lecturer model and 2 observers. The problems are overcome by cognitive conflict-based learning method posing experiments, demonstrations, preaching and discussion.             The analysis results in conclusions: 1) 50% of students are not capable in using measurement device and in arranging electronic components, 2) the use of LCD infocus helps students observe the demonstration, even from re4atively far places, 3) discussion can encourage students to make cognitive conflicts to reach the most proper concepts, 4) preaching method given in more than 30 minutes makes students get bored, which is then resolved by combination of 10 minutes preaching and 10 minutes discussion respectively.
PEMAHAMAN KONSEP ELEKTRONIKA PADA POKOK BAHASAN FISIKA SEMIKONDUKTOR MENGGUNAKAN ICT Erawan Kurniadi; Jeffry Handhika
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.645 KB)

Abstract

Pemahaman konsep elektronika pada pokok bahasan fisika semikonduktor pada mahasiswa tergolong rendah. Dari 35 mahasiswa yang benar-benar paham hanya 6 orang. Kondisis ini dicoba diatasi dengan pembelajaran memanfaatkan media ICT. Metode yang digunakan adalah diskriptif dengan analisis data kualitatif. Hasilnya, dari 35 mahasiswa yang paham konsep fisika semikonduktor menjadi 31 orang. Ini menunjukkan bahwa penggunaan ICT cukup baik untuk digunakan dalam pembelajaran khususnya fisika semikonduktor. 
ANALISIS UJI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MAN 2 MADIUN KELAS XI IPA 2 DALAM MENYELESAIKAN SOAL TERMODINAMIKA Miftahul Jannah; Erawan Kurniadi; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2015: Prosiding SNPF 2015 "Peran Pendidik Sains dan Teknologi Untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi A
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.1 KB)

Abstract

Termodinamika merupakan bagian dari fisika yang mempelajari tentang panas, kerja, suhu dan energi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi, sehingga diharapkan siswa memiliki kemampuan kognitif baik untuk menguasai materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan kognitif siswa sebagai acuan mengembangkan kualitas pembelajaran fisika khususnya materi termodinamika. Kemampuan kognitif merupakan salah satu bagian penting yang harus dimiliki siswa karena dengan adanya kemampuan kognitif yang baik maka siswa dapat memahami setiap mata pelajaran yang diterima dengan baik pula.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Studi kasus dilakukan pada siswa kelas XI IPA 2 MAN 2 Madiun tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan subyek menggunakan teknik purposive sampling, yang ditentukan dari tingkat kemampuan siswa. Dalam penelitian ini diambil siswa sebanyak 6 dimana data tingkat kemampuan kognitif diperoleh dari nilai ulangan harian dan pertimbangan guru pengampu mata pelajaran fisika. Data dikumpulkan dengan pedoman wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan tes yang untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan kategori kemampuan siswa.Dilihat dari hasil analisis, kecenderungan kemampuan kognitif dalam menyelesaikan soal termodinamika yang dimiliki keenam siswa adalah sedang. Hal ini berdasarkan perolehan skor rata-rata siswa yaitu: 1) Subyek dengan kategori tinggi memiliki skor rata-rata 1,67; 2) Subyek dengan kategori sedang  memiliki skor rata-rata 1,75; 3) Subyek dengan kategori rendah memiliki rata-rata 1,25 (dimana kriteria rata-rata dari kemampuan kogitif siswa yaitu skor ≥ 2,6 tergolong kategori tinggi, 1,6 ≤ skor < 2,6 tergolong kategori sedang dan skor < 1,6tergolong kategori rendah).