Mislan Sasono
IKIP PGRI MADIUN

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW YANG BERORIENTASI PADA KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA KUANTUM Mislan Sasono
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.801 KB) | DOI: 10.25273/jems.v2i2.224

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) mengembangkan perangkat pembelajaran fisika kuantum pokok bahasan persamaan Max Planck, Schrodinger, dan ketidakpastian Hiesenberg dengan model pembelajaran kooperati jigsaw yang berorientasi pada keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa, 2) memperoleh gambaran kualitas produk dan kualitas proses belajar mahasiswa dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran dalam pembelajaran kooperatif jigsaw, 3) mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif jigsaw terhadap keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa. Perangkat pembelajaran tersebut diimplikasikan oleh dosen model pada matakuliah fisika kuantum dan dengan terpenuhinya tujuan tersebut diharapkan keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa dan hasil belajar meningkat melalui model pembelajaran kooperatif jigsaw.Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian pengembangan (Developmental Research). Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran digunakan Four-D Model, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), tahap ujicoba terbatas (disseminate). Perangkat pembelajaran yang telah berhasil dikembangkan didiseminasikan satu kali untuk tiga kali pembelajaran pada mahasiswa fisika kelas VIB IKIP PGRI Madiun. Setiap perangkat pembelajaran yang dikembangkan divalidasi oleh pakar, di samping itu untuk data pengamatan dilakukan iterasi (perulangan). Setiap komunikasi dan hasil belajar siswa selama pembelajaran dicatat sebagai data kuantitatif dan dianalisis secara deskriptif kualitatif.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran model kooperati jigsaw yang berorientasi keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa pada matakuliah fisika kuantum, mengikuti pola 4-D Model : Define, Design, Develop, Disseminate. Tahap Define ditandai dengan dihasilkannya kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran, Design ditandai dengan hasil akhir berupa Draft awal perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan, sedangkan tahap Develop berupa pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut, dan sebagai akhir tahapan yaitu Disseminate dengan pengujian perangkat pembelajaran. Analisis deskriptif data aktivitas mahasiswa menunjukan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan mampu meningkatkan kecenderungan mahasiswa untuk melakukan komunikasi berkaitan dengan materi adalah 75,1%, Analisis keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa menunjukan bahwa keterampilan komunikasi ilmiah mahasiswa sedang pada pembelajaran kooperatif jigsaw adalah 2,67 dan hasil belajar mahasiswa tuntas.
PEMANFAATAN LKM DAN ANIMASI JAVA LABORATORY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA PADA MATAKULIAH FISIKA KUANTUM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA IKIP PGRI MADIUN Mislan Sasono
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.554 KB) | DOI: 10.25273/jems.v1i1.776

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah pemanfaatan LKM dan animasi java laboratory padamatakuliah fisika kuantum dapat meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran. Perangkatpembelajaran tersebut diimplikasikan oleh dosen model pada matakuliah fisika kuantum dan denganterpenuhinya tujuan tersebut diharapkan aktivitas belajar mahasiswa meningkat dengan menggunakanmedia LKM dan animasi java laboratory sebagai media pembelajaran. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian tindakan kelas. Pemanfaatan media LKM dan animasijava laboratory dilaksanakan tiga kali siklus pembelajaran yaitu siklus I, II, dan III. Dengan subjekpenelitian yaitu mahasiswa semester VI tahun akademik 2011/2012 pada semester genap. Untuk datapengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi pengelolaan pembelajaran dosen dan aktivitasmahasiswa serta hasil belajar siswa selama pembelajaran dicatat sebagai data kuantitatif dan dianalisissecara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas, dapat disimpulkan bahwa: pemanfaatan LKM dananimasi java laboratory sebagai media pembelajaran fisika pada matakuliah fisika kuantum mampumeningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dengan peningkatan respon aktivitas belajar mahasiswa darisiklus I, II, dan III adalah 78,42%, 79,18%, 95,83%.
Pendidikan Fisika Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.651 KB)

Abstract

Indonesia termasuk salah satu negara dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang akan bergulir mulai akhir tahun 2015 ini. MEA merupakan realisasi pasar bebas di Asia Tenggara yang sebelumnya telah disebut dalam Framework Agreement on Enhancing ASEAN Economic Cooperation pada tahun 1992. Pada pertemuan tingkat Kepala Negara ASEAN (ASEAN Summit) ke-5 di Singapura pada tahun 1992 tersebut para Kepala Negara mengumumkan pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas di ASEAN (AFTA) dalam jangka waktu 15 tahun. Dengan adanya MEA terciptanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Konsekuensi atas kesepakatan MEA yakni dampak aliran bebas barang bagi negara-negara ASEAN, dampak arus bebas jasa, dampak arus bebas investasi, dampak arus tenaga kerja terampil, dan dampak arus bebas modal. Menjelang MEA yang sudah di depan mata, pemerintah Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan langkah strategis, khususnya di bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan pencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang menjadi jawaban terhadap kebutuhan sumber daya manusia. Oleh karena terdapat dua periode penting, paling tidak, yang akan dihadapi Bangsa Indonesia dalam kancah  pergaulannya  dengan  negara-negara  di  Asean  maupun  negara-negara  lain  di belahan dunia ini, terutama di medan pendidikan, yaitu periode mengahadapi tahun
Pengembangan Practical Guide Dengan Konten Emotional Intelligence Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa MAN 2 Madiun Andri Dwijayanti; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.574 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui bagaimana pengembangan practical guide dengan konten emotional intelligence berbasis inkuiri terbimbing. (2) Untuk mengetahui apakah penerapan pengembangan perangkat pembelajaran  “practical guide dengan konten emotional intelligence berbasis inkuiri terbimbing” dapat meningkatkan keterampilan proses siswa.Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dan penelitian yang memuata tiga komponen utama yaitu: (1) Model Pengembangan, Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. (2) Prosedur pengembangan, Adapun prosedur pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D (four-D). (3) Uji  coba produk, produk yang telah dikembangkan akan di uji cobakan pada dua kelas yang berbeda yakni XI MIA 4 untuk uji coba kelas kecil dan  kelas XI IIS 1 sebagai uji coba kelas terbatas. Teknik analisis data pada penelitian adalah lembar validasi materi dan media, lembar respon siswa dan guru kemudian dimasukan dalam kriteria penilaian sebagai berikut: (90-99) sangat baik, (80-89) Baik,  (70-79) Cukup dan (60-69) kurang. Hasil dari validasi adalah 82,5% (B) dan 96, 5% (A), sedangkan respon siswa 84% (B) di kelas kecil, 86,7% B) di kelas terbatas. Berdasarkan hasil nilai observer telah menyatakan bahwa practical guide mampu meningkatkan keterampilan proses siswa  dengan menggunakan perhitungan N- Gain. Hasil yang diperoleh yaitu 0,8 dengan kriteria g > 0,7 dan dikategorikan mempunyai peningkatan yang tinggi pada uji kelas kecil. Pada kelas terbatas mendapatkan hasil 0,4 kriteria yang digunakan 0,3< g ≤ 0,7 dengan kategori sedang.  Melihat hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa practical guide dengan konten emotional intelligence berbasisi inkuiri terbimbing  layak digunakan pada kegiatan praktikum dan mampu meningkatkan keterampilan proses siswa.
ANALISIS UJI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MAN 2 MADIUN KELAS XI IPA 2 DALAM MENYELESAIKAN SOAL TERMODINAMIKA Miftahul Jannah; Erawan Kurniadi; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2015: Prosiding SNPF 2015 "Peran Pendidik Sains dan Teknologi Untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi A
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.1 KB)

Abstract

Termodinamika merupakan bagian dari fisika yang mempelajari tentang panas, kerja, suhu dan energi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi, sehingga diharapkan siswa memiliki kemampuan kognitif baik untuk menguasai materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan kognitif siswa sebagai acuan mengembangkan kualitas pembelajaran fisika khususnya materi termodinamika. Kemampuan kognitif merupakan salah satu bagian penting yang harus dimiliki siswa karena dengan adanya kemampuan kognitif yang baik maka siswa dapat memahami setiap mata pelajaran yang diterima dengan baik pula.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Studi kasus dilakukan pada siswa kelas XI IPA 2 MAN 2 Madiun tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan subyek menggunakan teknik purposive sampling, yang ditentukan dari tingkat kemampuan siswa. Dalam penelitian ini diambil siswa sebanyak 6 dimana data tingkat kemampuan kognitif diperoleh dari nilai ulangan harian dan pertimbangan guru pengampu mata pelajaran fisika. Data dikumpulkan dengan pedoman wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan tes yang untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan kategori kemampuan siswa.Dilihat dari hasil analisis, kecenderungan kemampuan kognitif dalam menyelesaikan soal termodinamika yang dimiliki keenam siswa adalah sedang. Hal ini berdasarkan perolehan skor rata-rata siswa yaitu: 1) Subyek dengan kategori tinggi memiliki skor rata-rata 1,67; 2) Subyek dengan kategori sedang  memiliki skor rata-rata 1,75; 3) Subyek dengan kategori rendah memiliki rata-rata 1,25 (dimana kriteria rata-rata dari kemampuan kogitif siswa yaitu skor ≥ 2,6 tergolong kategori tinggi, 1,6 ≤ skor < 2,6 tergolong kategori sedang dan skor < 1,6tergolong kategori rendah).
Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Discovery Untuk Meningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Ayu Jihat Nabawi Sillia; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.503 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Tujuan penelitian ini menghasilkan LKS fisika berbasis Discovry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa, 2) Mengembangkan LKS fisika berbasis Discovery yang berkualitas berdasarkan penilaian dari ahli materi, ahli media, dan guru fisika, 3) Mengetahui respon siswa terhadap LKS fisika pada materi fluida untuk siswa kelas XI MAN 2 Madiun. Prosedur pengembangan mengacu pada model 4D, yaitu model pengembangan menurut Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Trianto, (2014: 232). Model ini terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu pendefinisian (Define), perancangan (Design), pengembangan  (Develop), dan penyebaran (Disseminate) dengan beberapa modifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas LKS fisika yang dikembangkan menurut ahli media memiliki kategori baik, ahli materi memilik kategori sangat baik dengan presentase berturut-turut sebesar 83,55% dan 97,09%. Rata-rata respon siswa kelas kecil dan kelas terbatas  terhadap modul yang dikembangkan memiliki kategori tinggi. Keterampilan Proses Sains siswa mengalami peningkatan sedang dengam nilai N-Gain sebesar 0,58.