Wafiyatu Maslahah
Universitas Raden Rahmat Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat di Jawa 1830-1870 Wafiyatu Maslahah; Arif Wahyu Hidayat
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 02 (2016)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.793 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v6i02.1454

Abstract

Kegagalan sistem sewa tanah yang dilakukan pada pemerintahan Inggris, menjadikan pelajaran bagi pemerintah Belanda yang telah kembali menduduki Hindia-Belanda. Situasi keuangan Belanda pada saat itu sangat terpuruk sehingga Johanes van den Bosch sebagai Gubernur Jendral yang baru mendapatkan tugas untuk meningkatkan produk tanaman ekspor, meskipun pada saat pemerintahan Belanda sebelumnya sudah menerapkan hal tersebut. Gagasan pemecahan  untuk mengatasi keterpurukan keuangan yang dicetuskan oleh van den Bosch walaupun sama dengan pemerintahan yang lama tetapi terdapat perbedaan yakni pengenalan sistem tanam paksa, yang kemudian terkenal dengan nama Cultuurstelsel. Aturan mengenai pelaksanaan sistem tanam paksa pada dasarnya masih dapat diterima karena masih berada dalam koridorkoridor kewajaran yang masuk akal. Permasalahannya ialah dalam praktiknya sistem tanam paksa menyimpang dari aturan yang ditetapkan. Hal ini berakibat penderitaan rakyat yang dikarenakan sebagian tanah milik petani harus ditanami tanaman ekspor yang kurun waktunya sama dengan waktu masa tanam padi. Pelaksanaan sistem tanam paksa telah mempengaruhi dua unsur pokok kehidupan agraris pedesaan Jawa, yaitu tanah dan tenaga kerja. Selain itu, tanam paksa juga mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Jawa 1830-1870.