Arif Wahyu Hidayat
History And Sociology Education Study Program, IKIP Budi Utomo Malang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA NEGERI 2 KOTA KOMBA Floriana Liaristi Pandong; Arif Wahyu Hidayat
MAHARSI Vol 2 No 1 (2020): Maharsi : Jurnal Pendidikan Sejarah dan Sosiologi
Publisher : IKIP BUDI UTOMO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/maharsi.v2i1.811

Abstract

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran sejarah selama ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa, sebab sebagian besar siswa menganggap sejarah sebagai mata pelajaran yang membosankan. Guru harus terus berusaha mengubah pola pikir siswa agar semakin menyukai dan termotivasi mempelajari mata pelajaran sejarah, salah satu caranya ialah dengan menerapkan metode pembelajaran discovery. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Komba pada semester 2 Tahun Ajaran 2017/2018, berjumlah 30 siswa. Instrumen penelitian ini adalah angket yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase siswa kelas X SMA Negeri 2 Kota Komba yang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sejarah melalui metode discovery pada siklus 1 hanya 60%. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan penerapan metode pembelajaran discovery dapat meningkatkan motivasi belajar kelas X SMA Negeri 2 Kota Komba pada pembelajaran sejarah.
Pengembangan Media Pembelajaran IPS Sejarah Berbasis Kesenian Ambiya Untuk Meningkatkan Ketahanan Budaya Lokal Arif Wahyu Hidayat; Dany Miftahul Ula
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v10i2.5387

Abstract

Merasuknya nilai-nilai Barat pada kalangan masyarakat merupakan ancaman bagi budaya asli yang mencitrakan lokalitas kekhasan daerah. Kesenian daerah seperti Ambiya menghadapi ancaman serius karena banyak generasi muda yang menganggapnya kuno dan tidak menarik. Gerakan pelestarian kesenian tradisional dalam bentuk multimedia perlu diterapkan dalam pembelajaran sehingga kebudayaan lokal tetap terjaga. Tujuan penelitian 1) Mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis kesenian ambiya untuk meningkatkan ketahanan budaya lokal, 2) Menguji efektivitas pengembagan media pembelajaran interaktif berbasis kesenian ambiya dalam meningkatkan ketahanan budaya lokal. Metode penelitian menggunakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan video interaktif berbasis kesenian ambiya. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII SMP Islam swasta di kabupaten Blitar dengan teknik sampel Cluster Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan angket ketahanan budaya lokal. Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif berupa saran ahli media dan Pendekatan kuantitatif yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas serta Uji t.  Hasil penelitian menunjukkan melalui penerapan media pembelajaran video interaktif, siswa mampu mengetahui dan memahami kebudayaan lokal yang ada di kabupaten Blitar yaitu kesenian Ambiya. Berdasarkan data angket terdapat peningkatan ketahanan budaya lokal siswa. Hal ini dikarenakan siswa mampu menyerap nilai-nilai yang terdapat dalam kesenian Ambiya yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat.
Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat di Jawa 1830-1870 Wafiyatu Maslahah; Arif Wahyu Hidayat
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 6, No 02 (2016)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.793 KB) | DOI: 10.25273/ajsp.v6i02.1454

Abstract

Kegagalan sistem sewa tanah yang dilakukan pada pemerintahan Inggris, menjadikan pelajaran bagi pemerintah Belanda yang telah kembali menduduki Hindia-Belanda. Situasi keuangan Belanda pada saat itu sangat terpuruk sehingga Johanes van den Bosch sebagai Gubernur Jendral yang baru mendapatkan tugas untuk meningkatkan produk tanaman ekspor, meskipun pada saat pemerintahan Belanda sebelumnya sudah menerapkan hal tersebut. Gagasan pemecahan  untuk mengatasi keterpurukan keuangan yang dicetuskan oleh van den Bosch walaupun sama dengan pemerintahan yang lama tetapi terdapat perbedaan yakni pengenalan sistem tanam paksa, yang kemudian terkenal dengan nama Cultuurstelsel. Aturan mengenai pelaksanaan sistem tanam paksa pada dasarnya masih dapat diterima karena masih berada dalam koridorkoridor kewajaran yang masuk akal. Permasalahannya ialah dalam praktiknya sistem tanam paksa menyimpang dari aturan yang ditetapkan. Hal ini berakibat penderitaan rakyat yang dikarenakan sebagian tanah milik petani harus ditanami tanaman ekspor yang kurun waktunya sama dengan waktu masa tanam padi. Pelaksanaan sistem tanam paksa telah mempengaruhi dua unsur pokok kehidupan agraris pedesaan Jawa, yaitu tanah dan tenaga kerja. Selain itu, tanam paksa juga mempengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di Jawa 1830-1870.
Indonesian History Subject for Peace Education Through the Integration of Local History Wafiyatu Maslahah; Arif Wahyu Hidayat
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 8, No 1 (2022): March
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.064 KB) | DOI: 10.33394/jk.v8i1.4403

Abstract

This research aimed to describe Indonesian history subject and identify peace education within Indonesian history subject through the integration of local history. This research was qualitative research with phenomenology approach. The data were collected though interview, observation and documentation. The research was taken place in Madrasah Aliyah Assalam Jambewangi, Selopuro District, Blitar Regency. The validity of the research was measured by triangulation. The data analysis technique used were data reduction, data presentation, and conclusion. The result showed that: 1) the teacher made lesson plan as teaching apparatus. The learning materials were delivered by lecturing and taken from textbook and worksheet. The teacher did not use any teaching media. The purpose of Indonesia history was not explained by the teacher. The students considered it as boring lesson for it was like a bedtime story time. 2) Peace education could not be implemented because the teacher had not taught ideally. Peace education can only be implemented when the teacher is creative and innovative, as well as raising local history.