Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Pengukuruan Waktu Kerja guna Menentukan Jumlah Karyawan Packer di PT. Sinarmas Tbk Hastawati Chrisna Suroso; Yulvito Yulvito
Jurnal IPTEK Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2020.v24i1.906

Abstract

Peningkatan produktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beban kerja karyawan agar sesuai dengan fungsi yang ada dan beban kerja antar karyawan sesuai dengan yang dikehendaki. Pada penelitian kali ini objek penelitian adalah karyawan divisi packing dari PT. Sinarmas Agrobisnis and Food. Produk yang diamati adalah minyak filma pouch berukuran dua liter. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah karyawan yang sesuai dengan kapasitas kerjanya. Oleh karena itu, metode yang dirasa cocok yaitu pengukuran kerja secara langsung dengan menggunakan work sampling. Work sampling dilakukan dengan membuat bilangan random untuk menentukan waktu pengamatan yang kemudian dibuat sebagai acuan dalam mengamati kinerja karyawan packer. Dalam penentuan waktu normal dan waktu baku duperlukan penentuan performance rating dan penentuan allowance terlebih dahulu. Waktu normal yang didapatkan adalah 12,83 detik sedangkan waktu baku yang diperoleh adalah 15,10 detik. Hasil akhir dari penelitian ini adalah diperlukannya penambahan karyawan packer agar beban kerja dari karyawan berkurang.
Implementasi Line balancing pada Proses Produksi Baju Taqwa di UD. Sofi Garment Muhammad Ridwan Basalamah; Hastari Nurazhra Azizah; Ulfiyatul Kholifah; Hastawati Chrisna Suroso
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.441 KB)

Abstract

Line balancing adalah suatu penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. UD. Sofi Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri garment yang memproduksi pakaian jadi. Pada UD. Sofi Garment terdapat 7 stasiun kerja yang di mana pada setiap stasiun kerja terdiri dari 1 operator. Selama pengerjaan berlangsung,sering terjadi masalah unbalance worlkloadseperti banyak sekali waktu menganggur pada beberapa operator, sementara terdapat pula operator yang terlalu sibuk. Dengan melihat hal tersebut perlu dilakukan perhitungan ulang pada jumlah stasiun kerja dan pemerataan beban kerja agar tidak terjadi waktu menganggur yang cukup berlebihan agar pekerjaan dapat lebih efektif dan efisien. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan menerapkan metode line balancing, dengan tujuan hasil implementasi line balancing ini dapat menghasilkan hasil yang optimal dan setiap stasiun kerja bekerja efektis dan efisiensi kerja yang baik. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan jumlah stasiun kerja akan tetapi terdapat penyesuaian beban kerja.
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Re-Layout) pada Produksi Kerupuk di UD. Sekar Aulia Tri Wijayanti; Tyas Septia Nova; Hastawati Chrisna Suroso
Prosiding SENASTITAN: Seminar Nasional Teknologi Industri Berkelanjutan Prosiding SENASTITAN Vol. 01 2021
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.28 KB)

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di dalam sebuah perusahaan adalah dengan perbaikan tata letak fasilitas yang terdapat pada pabrik. Beberapa pemborosan dapat terjadi pada proses produksi yang disebabkan oleh tata letak fasilitas yang kurang baik. Hal ini menjadi masalah utama dalam proses produksi kerupuk di UD. SEKAR dimana jarak gudang penyimpanan raw material jauh dengan stasiun penggorengan, dan gudang penyimpanan bumbu yang jauh dengan stasiun pembuatan adonan. Kedua hal tersebut menyebabkan wasting time dalam proses produksi kerupuk. Terlebih lagi, panjangnya jarak perpindahan material antar stasiun menybabkan bertambahnya biaya perpindahan pada proses produksi. Oleh karena itu, perancangan ulang tata letak fasilitasdiperlukan sehingga dapat meminimalkan jarak dan ongkos material handling. Metode yang digunakan untuk mendapatkan usulan tata letak baru baru yaitu dengan Activity Relationship Chart (ARC), Activity Relationship Diagram(ARD) dan Area Allocation Diagram (AAD). Hasil perhitungan total jarak perpindahan untuk existing Layout sebesesar Rp. 1.320/hari sedangkan hasil perhitungan total jarak perpindahan untuk Layout usulam sebesar Rp. 820/hari. Biaya manual material handling pada existing Layout sebesar Rp. 33.415/hari dan untukĀ  biaya manual material handling pada Layout usulan sebesar Rp. 22.900/hari. Perubahan yang cukup signifikan didapatkan yaitu dengan penurunan total jarak perpindahan sebesar Rp. 500/hari dan penurunan biaya material handling sebesar Rp.10.515/hari.