Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KARAKTERISTIK DAN DAYA JERAP POLUTAN ARANG AKTIF DARI BATANG KENAF (Hibiscus cannabinus L.) (Characteristics and Pollutan Absorbtion Capacity of Activated Charcoal Made Muhammad Sadir; Dede Hermawan; Ismail Budiman; Gustan Pari; Jajang Sutiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.1.7-18

Abstract

Kenaf adalah salah satu tanaman yang diambil seratnya, sehingga batang kenaf berpotensi menjadi limbah biomassa. Pemanfaatan limbah batang kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh suhu dan bahan kimia aktivasi terhadap sifat-sifat arang aktif dan daya jerap polutan. Bahan baku berupa arang hidro direndam dengan bahan kimia H3PO4 dan K2CO3 selama 24 jam, kemudian diaktivasi fisik pada suhu 600°C, 700°C, dan 800°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua arang aktif memenuhi syarat mutu arang aktif teknis yang ditetapkan standar SNI 06-3730-1995 untuk parameter kadar air dan kadar zat terbang, namun hanya sebagian arang aktif yang dapat memenuhi syarat untuk kadar abu, karbon terikat dan daya jerap yodium. Daya jerap arang aktif terhadap formaldehida, amonia, kloroform dan benzena cenderung meningkat seiring meningkatnya suhu aktivasi. Arang aktif terbaik berdasarkan rendemen dan daya jerap iodin adalah aktivator K2CO3 pada suhu 700°C dan aktivator H3PO4 pada suhu 600°C, sedangkan kemampuan daya jerap terbaik terhadap formaldehida, amonia, kloroform, dan benzena adalah pada suhu 800°C.
KARAKTERISTIK DAN DAYA JERAP POLUTAN ARANG AKTIF DARI BATANG KENAF (Hibiscus cannabinus L.) (Characteristics and Pollutan Absorbtion Capacity of Activated Charcoal Made Muhammad Sadir; Dede Hermawan; Ismail Budiman; Gustan Pari; Jajang Sutiawan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 40, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2022.40.1.7-18

Abstract

Kenaf adalah salah satu tanaman yang diambil seratnya, sehingga batang kenaf berpotensi menjadi limbah biomassa. Pemanfaatan limbah batang kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku berbagai produk, salah satunya adalah untuk bahan baku pembuatan arang aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh suhu dan bahan kimia aktivasi terhadap sifat-sifat arang aktif dan daya jerap polutan. Bahan baku berupa arang hidro direndam dengan bahan kimia H3PO4 dan K2CO3 selama 24 jam, kemudian diaktivasi fisik pada suhu 600°C, 700°C, dan 800°C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua arang aktif memenuhi syarat mutu arang aktif teknis yang ditetapkan standar SNI 06-3730-1995 untuk parameter kadar air dan kadar zat terbang, namun hanya sebagian arang aktif yang dapat memenuhi syarat untuk kadar abu, karbon terikat dan daya jerap yodium. Daya jerap arang aktif terhadap formaldehida, amonia, kloroform dan benzena cenderung meningkat seiring meningkatnya suhu aktivasi. Arang aktif terbaik berdasarkan rendemen dan daya jerap iodin adalah aktivator K2CO3 pada suhu 700°C dan aktivator H3PO4 pada suhu 600°C, sedangkan kemampuan daya jerap terbaik terhadap formaldehida, amonia, kloroform, dan benzena adalah pada suhu 800°C.
EKSBIBUBI (Ekstrak Biji Buah Bintaro) SEBAGAI BAHAN PENGAWET ALAMI BAMBU TALI (Gigantochloa apus) Muhammad Sadir; Lale Dini Ardiantari; Baiq Wanesi Angguna Mawangi
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 2 (2018): Juni 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bambu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terutama sebagai bahan bangunan, kursi serta alat kesenian. Dalam pemakaiannya bambu tidak dapat bertahan lama karena adanya serangan hama perusak. Sehingga dibutuhkan upaya untuk meningkatkan mutu dan masa pakai bambu yang lebih lama melalui proses pengawetan menggunakan bahan pengawet ekstrak biji buah bintaro yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode perendaman terhadap nilai absorbsi, retensi dan penetrasi bahan pengawet dan mengetahui pengaruh nilai absobsi, retensi dan penetrasi bahan pengawet terhadap keawetan bambu tali (Gigantochloa apus) melalui uji rayap. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor metode perendaman dan konsentrasi bahan pengawet dengan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan SPSS 24 dan Microsoft excel. Hasil penelitian pengawetan bambu tali (Gigantochloa apus) menggunakan ekstrak biji buah bintaro didapat nilai rata-rata perhitungan kadar air 12,64%, kerapatan 0,68 gr/cm3. Nilai rata-rata absorbsi, retensi, penetrasi, kehilangan berat secara berturut-turut sebagai berikut 1,11 gr/cm3-1,68 gr/cm3 , 0,06 gr/cm3- 0,25 gr/cm3, 2,34 cm – 4,42 cm, 1,27% - 5,47% dan mortalitas rayap adalah 100% untuk bahan pengawet serta 40% tanpa bahan pengawet. Ketahanan bambu tali terhadap serangan rayap termasuk ketahanan kelas kuat I kategori sangat tahan. Sedangkan untuk uji kontrol termasuk ketahanan kelas kuat II kategori kelas tahan.