Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep pengelolaan makanan halal berdasarkan Al-Baqarah ayat 168 dan menganalisis relevansinya bagi komunitas kawasan pantai Kupang. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kajian literatur, mengandalkan sumber-sumber primer seperti Al-Qur'an, kitab-kitab tafsir klasik dan kontemporer, serta literatur tentang prinsip makanan halal dan karakteristik sosial masyarakat pesisir. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Baqarah ayat 168 menekankan pentingnya konsumsi makanan yang halal dan thayyib sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah dan penjagaan terhadap kesehatan jiwa dan raga. Dalam konteks komunitas pantai Kupang, pengelolaan makanan halal menjadi relevan mengingat keberagaman budaya, potensi wisata kuliner laut, serta tantangan pengawasan terhadap kehalalan produk makanan. Oleh karena itu, diperlukan strategi penguatan kesadaran halal melalui pendidikan masyarakat, pelabelan produk, dan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha lokal. Kajian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis terhadap pengembangan konsep halal food management di kawasan pesisir Indonesia.