Literatures mostly focus on the Indonesian maritime communities discussing the local-traditional institutions, socio-economics, fishing techniques, marine fishery modernization which stressing capitalism and global market, poverty of fishing communities, as well as marine ecosystem destruction. In fact, most of those studies neglect the navigation and maritime interaction of fishermen, which become the key to comprehend the core and characteristics of maritime culture over the world. This article aims to identify and analyze the maritime geobio-socio-cultural insights of the Buginese-Makassarese fishermen within the context of their voyage and interaction with the other fishermen communities in Indonesia. The data were collected selectively from some research reports, especially “Studying the Institution and Maritime Cultural Concept of Buginese-Makassarese, Mandarese, and Butonese Seamans Supporting the Strength of National Integration and Social Harmony” (LP2M Unhas, 2010), in which I participated as coordinator and team member. Froom the new “navigation and reproduction of maritime geo-socio-cultural insights” model, four themes of maritime geo-bio-socio-cultural insights of the Buginese-Makassarese can be identified, namely (1) the insight of geo-bio-climate Nusantara sea, (2) the insight of sea as space with its bio-abiotic resources as opened-closed property/access, (3) the insight of maritime ethnic and culture diversity, and (4) the concept of homeland and maritime nation unity. Keywords: Bugis-Makassar fishermen, reproduction of Nusantara geo-bio-socio-cultural maritime insights, Indonesia Bacaan tentang masyarakat maritim di Indonesia menunjukkan adanya kecenderungan pilihan subjek pada komunitas-komunitas nelayan dengan fokus studi pada aspek-aspek institusi, sosial-ekonomi, teknologi penangkapan ikan, dan modernisasi teknologi perikanan laut (dengan kapitalisme dan pasar global) serta dampak kemiskinan penduduk nelayan dan kerusakan lingkungan. Sayangnya, kajian yang ada cenderung mengabaikan aspek-aspek kepelayaran dan interaksi kemaritimannya yang justru merupakan kunci menemukan inti dan karakteristik umum budaya maritim di dunia. Tulisan ini bermaksud mengidentifikasi dan menganalisis unsur-unsur wawasan kesatuan geo-bio-sosial-budaya maritim ke-Nusantara-an dari nelayan pengembara BugisMakassar dalam konteks pelayaran dan interaksi kemaritimannya dengan lingkungan laut dan kelompok nelayan lainnya di Indonesia. Sumber data untuk penulisan artikel ini diambil secara selektif dari beberapa laporan penelitian, khususnya “Studying the Institution and Maritime Cultural Concept of Buginese-Makassarese, Mandarese, and Butonese Seamans Supporting the Strength of National Integration and Social Harmony” (LPPM Unhas, 2010) di mana penulis terlibat aktif sebagai koordinator maupun anggota tim peneliti. Melalui aplikasi model analisis “navigasi dan reproduksi wawasan geo-bio-sosial-budaya maritim” yang baru, empat tema wawasan budaya maritim ke-Nusantara-an yang dimiliki nelayan pengembara Bugis-Makassar dapat diidentifikasi, yaitu (1) wawasan tentang lingkungan geo-bio-iklim perairan Nusantara, (2) wawasan tentang laut dan isinya sebagai ruang terbuka-tertutup, (3) wawasan tentang keanekaragaman suku bangsa laut dan budaya maritimnya, dan (4) konsep kesatuan Tanah Air dan Bangsa Maritim Nusantara. Kata kunci: kepelautan nelayan pengembara Bugis-Makassar, reproduksi wawasan kesatuan geo-bio-sosialbudaya maritim Nusantara, Indonesia