Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Hipotermi Pada Bayi Baru Lahir Di Klinik Mitra Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan Wilayah Sei Mencirim Tahun 2025 Desriati Sinaga; Septriana Wati Sinaga; Ermawaty Arisandi; Anita Veronika
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i3.3750

Abstract

Hipotermi pada bayi baru lahir merupakan kondisi kritis dengan suhu tubuh di bawah 36,5°C yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan metabolisme sel, hipoglikemia, asidosis, hingga kematian. Data epidemiologi menunjukkan angka kejadian hipotermi yang tinggi, seperti di Kenya mencapai 17,5% dan di Indonesia berkisar 12,5-90%. Pengetahuan ibu nifas tentang hipotermi memegang peranan crucial dalam pencegahan dan penatalaksanaan yang tepat, namun observasi di wilayah Sei Mencirim menunjukkan adanya kasus hipotermi pada bayi baru lahir dengan suhu 35,2°C dan kurangnya pengetahuan ibu tentang faktor risiko hipotermi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengetahuan ibu nifas tentang hipotermi pada bayi baru lahir di Klinik Mitra Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santa Elisabeth Medan Wilayah Sei Mencirim Tahun 2025. Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif cross-sectional dengan teknik total sampling. Sampel berjumlah 30 responden ibu nifas yang memiliki bayi berusia 0-28 hari di tiga klinik mitra yaitu Klinik Katarina, Klinik Kasih Bunda, dan Klinik Lidya Ginting. Instrumen penelitian berupa kuesioner terstruktur yang terdiri dari 19 pernyataan valid dan reliabel (r=1,0413) untuk mengukur pengetahuan dengan kategori baik (76-100%), cukup (56-75%), dan kurang (≤56%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden, mayoritas ibu nifas memiliki pengetahuan cukup tentang hipotermi pada bayi baru lahir sebanyak 12 responden (40,0%), diikuti pengetahuan baik sebanyak 10 responden (33,3%), dan pengetahuan kurang sebanyak 8 responden (26,7%). Temuan ini mengindikasikan bahwa 66,7% responden masih memiliki pengetahuan cukup hingga kurang tentang hipotermi neonatal, yang kemungkinan dipengaruhi oleh kesibukan ibu rumah tangga dalam aktivitas domestik yang membatasi akses terhadap informasi kesehatan berkualitas. Kesimpulan Pengetahuan ibu nifas tentang hipotermi pada bayi baru lahir masih perlu ditingkatkan mengingat mayoritas responden belum memiliki pemahaman optimal yang dapat berisiko terhadap kesehatan neonatal. Diperlukan upaya edukasi komprehensif dan berkelanjutan melalui program penyuluhan kesehatan, kunjungan neonatal rutin, dan pemberian informasi yang mudah dipahami untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas neonatal akibat hipotermi.
Overview of Mothers' Knowledge About Diarrhea in Toddlers at Helen Clinic Icelusari Situmorang; Merlina Sinabariba; Desriati Sinaga; Ermawaty Arisandi
International Journal of Health Engineering and Technology Vol. 4 No. 3 (2025): IJHET SEPTEMBER 2025
Publisher : CV. AFDIFAL MAJU BERKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diarrhea remains one of the leading causes of death among toddlers in Indonesia, especially in North Sumatra Province. Mothers' lack of knowledge about the treatment and prevention of diarrhea can worsen the condition of toddlers suffering from diarrhea. This study aims to determine mothers' knowledge about diarrhea in toddlers and the characteristics of mothers based on age, education, and occupation at Helen Tarigan Clinic in 2025. This study used a descriptive survey method with a quantitative approach. Sampling was conducted using purposive sampling of mothers who had infants aged 12–59 months. Data were collected using a questionnaire that had been tested for validity and reliability. The results showed that of the 30 respondents, 33.3% had good knowledge, 40% had adequate knowledge, and 26.7% had poor knowledge. Most respondents were aged 21–35 years (66.7%), had a high school education (55.3%), and worked as housewives (36.7%). Conclusion:  Most mothers have sufficient knowledge about diarrhea in toddlers. Therefore, mothers are expected to be more active in seeking information about diarrhea in toddlers, and health workers/clinics are expected to always provide education or counseling during immunization or by providing leaflets at clinics so that mothers who visit the clinic can read useful information and gain insight about diarrhea in toddlers.