Gina Nurvina Darise
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Masturah; Kerja Dakwah Istri Jamaah Tabligh Gina Nurvina Darise; Sunandar Macpal
Farabi Vol 16 No 1 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i1.1033

Abstract

Jamaah tabligh adalah nama yang diberikan oleh masyarakat kepada sekelompok orang yang melakukan dakwah/tabligh dari masjid ke masjid. Karena jamaah ini setiap saat bertabligh, maka munculah istilah "jamaah tabligh atau JT". Selain suami, istri jamaah tabligh berkewajiban menjaga usaha dakwah di rumah dan senantiasa mendukung kerja dakwah yang dilakukan oleh suaminya, karena pada dasarnya usaha masturah (wanita) dapat memberikan pengaruh yang kuat untuk melahirkan generasi pejuang agama Allah dan para dai masa depan, sehingga dengan jelas bahwa usaha masturah (wanita) adalah bagian penting dalam kerja dakwah. Penelitian ini bermaksud menjelaskan bagaimana dakwah yang dilakukan oleh istri dari Jamaah Tablig. Temuan dari penelitian ini adalah dakwah seorang wanita/istri jamaah tabligh (masturah) dapat dilaksanakan dengan dua cara yakni: amal maqami wanita di rumah seperti, menghidupkan suasana ilmu, menghidupkan suasana masjid, menghidupkan suasana sunnah, menghidupkan tarbiyah walad, menghidupkan suasana dakwah dan menghidupkan perkhidmaan dan yang kedua pergi di jalan Allah yakni tiga hari setiap 3 – 4 bulan sekali, lima belas hari, empat puluh hari dan dua bulan India dan Pakistan.
Implementasi Pembelajaran Daring Berbasis WhatsApp pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas X di MAN Model Manado Gina Nurvina Darise
Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual Vol 6 No 2 (2022): Volume 6, Nomor 2, April 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.38 KB) | DOI: 10.28926/riset_konseptual.v6i2.475

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah implementasi pembelajaran daring berbasis WhatsApp pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas X di MAN Model Manado. Dengan adanya wabah COVID-19 melahirkan pilihan yang tidak bisa di tawar-tawar, yaitu melakukan pembelajaran dalam jaringan (Daring) termasuk pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas X di MAN Model Manado. Alasan memilih aplikasi WhatsApp pada proses pembelajaran ini adalah karena WhatsApp adalah aplikasi yang mudah digunakan dan dapat diakses dimana saja selama memiliki jangkauan sinyal internet. Pendidik dan peserta didik telah memahami cara mengoperasikan WhatsApp karena pada dasarnya aplikasi WhatsApp menjadi salah satu media sosial paling aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu sebanyak 83% pengguna internet atau sekitar 124 juta pengguna tercatat menggunakan WhatsApp. Dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kepada guru pengampuh mata pelajaran didapat kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring berbasis WhatsApp pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas X di MAN Model Manado terbagi atas 3 tahap, yakni tahap perencanan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran daring berbasis WhatsApp ini. Kelebihan dari penggunaan aplikasi WhatsApp pada proses pembelajaran daring yakni penggunaan aplikasi ini memungkinkan orang untuk berkomunikasi secara berkelompok sehingga pendidik dan peserta didik tetap dapat melaksanakan pembelajaran walau tidak bertatap muka secara langsung. Tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan memanfaatkan fitur-fitur bawaan WhatsApp tersebut seperti mengirim gambar, mengirim video, mengirim berkas, dan mengirim pesan suara, Walaupun pada praktiknya penggunaan aplikasi WhatsApp untuk pembelajaran daring mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) pada kelas X di MAN Model ini masih ada kekurangannya terutama pada kebergantungan aplikasi ini pada kestabilan internet, terbatasnya waktu pembelajaran serta terbatasnya pengawasan guru kepada kinerja siswa. Maka dari itu dibutuhkan kerjasama dari pihak orang tua siswa untuk selalu mengawasi anak-anak mereka dalam melaksanakan pembelajaran daring berbasis aplikasi WhatsApp ini agar tujuan pembelajaran pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) bisa tercapai.
Pendidikan Agama Islam Dalam Konteks “Merdeka Belajar” Gina Nurvina Darise
Journal of Islamic Education : The Teacher of Civilization Vol 2, No 2 (2021): Volume 2 No. 2 September 2021
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan “Merdeka Belajar" merupakan ide dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam rangka memperbagus sistem pendidikan nasional. Konsep “Merdeka Belajar” merupakan usaha untuk mewujudkan kemerdekaan dalam berpikir. Pendidikan Agama Islam sebagai rangkaian mata pelajaran Islam disampaikan baik secara formal di sekolah ataupun informal dan nonformal di rumah dan masyarakat dengan materi yang diajarkan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi harus merespons kebijakan Merdeka Belajar ini secara baik.Dengan menggunakan metode penelitian secara library research didapatkan kesimpulan bahwa Pembelajaran Pendidikan Agama Islam versi “Merdeka Belajar” dirancang untuk melatih peserta didik agar memiliki kemampuan beripikir kritis, memiliki kreativitas, memiliki kemampuan dan keterampilan berkomunikasi serta membuat peserta didik memiliki kerja sama dan mampu berkolaborasi agar nantinya peserta didik bisa memiliki pemikiran yang lebih matang, lebih bijak, lebih cermat agar peserta didik mampu untuk memahami, mengembangkan dan menerapkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.