Ismet Danial Nasution
Prosthodontics Postgraduate Program Faculty Of Dentistry, Universitas Sumatera Utara Medan, Indonesia

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Hubungan antara bentuk dengan ukuran linggir alveolar pada model studi pasien edentulus penuh Relationship between the shape and size of alveolar ridge in the study model of an edentulous patient Tri Rizki; Ismet Danial Nasution
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 32, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v32i1.21024

Abstract

Pendahuluan: Kehilangan seluruh gigi menyebabkan perubahan pada linggir alveolar yang disebut dengan resorpsi. Resorpsi yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan pada bentuk dan ukuran linggir alveolar. Bentuk linggir alveolar dibagi menjadi U, V, dan flat, sedangkan ukuran linggir alveolar dibagi menjadi besar, sedang, dan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi hubungan antar bentuk dan ukuran linggir alveolar pada model studi pasien edentulous penuh. Metode: Jenis penelitian cross sectional dengan sampel model studi pasien edentulus pada rahang atas dan rahang bawah sebanyak 100 model. Setiap sampel dilakukan pemotongan pada daerah premolar, kemudian melihat bentuk linggir alveolar secara visual dan melakukan pengukuran menggunakan kaliper digital, setelah dianalisis dengan uji chi-square dan fisher’s exact untuk melihat hubungan bentuk dan ukuran linggir alveolar. Hasil: Linggir alveolar yang berbentuk U lebih banyak berukuran besar, berbentuk V lebih banyak berukuran kecil, dan berbentuk flat lebih banyak berukuran sedang. Berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan bahwa linggir alveolar berbentuk U yang berukuran besar lebih banyak terdapat pada laki-laki, berbentuk V yang berukuran kecil lebih banyak terdapat perempuan, dan berbentuk flat yang berukuran sedang juga lebih banyak terdapat pada perempuan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara bentuk dan ukuran linggir alveolar berdasarkan jenis kelamin, dilihat dari nilai p=0,0001 (p<0,05). Simpulan: Terdapat hubungan antara bentuk dan ukuran linggir alveolar, karena keduanya dapat mengalami perubahan yang disebabkan resorpsi dan lamanya edentulus yang dapat memengaruhi retensi dan stabilisasi gigi tiruan penuh.Kata Kunci: Edentulus, resorpsi, linggir alveolar, gigi tiruan penuh. ABSTRACT          Introduction: Losing the entire teeth may cause changes to the alveolar ridge or known as resorption. Resorption may change the shape and size of the alveolar ridge. The shapes of the alveolar ridge are divided into U, V, and flat; meanwhile, its size can be categorised into large, medium, and small. This research was aimed to discover the percentage of shape and size of the alveolar ridge based on gender, as well as to determine the relationship between the alveolar ridge’s shape and size. Methods: This research design was the descriptive analysis with a cross-sectional method towards the samples of 100 patient models with intact full edentulous. A cut on the premolar area was conducted on each sample, then the alveolar ridge was visually observed, and the measurement was performed by using a digital calliper. After that, the result was analysed using the chi-square and Fisher’s tests to determine the correlation of shape and size of the alveolar ridge. Results: The result of this research showed that the U-shaped alveolar ridge had a larger size, V-shaped was smaller, and a flat ridge was more medium in size. Based on gender, large U-shaped ridge was more found in men, and small V-shaped and medium flat ridge were more commonly found in women. The result of this research also showed that there was a significant correlation between the shape and size of the alveolar ridge based on gender, as seen from the value of p = 0.0001 (p < 0.05). Conclusion: The shape and size of the alveolar ridge are related because both can change due to resorption and the duration of edentulous that may influence the retention and stability of the full denture.     Keywords: Edentulous, resorption, alveolar ridge, full denture.
Hubungan bentuk lengkung rahang dan wajah berdasarkan jenis kelamin pada pasien edentulus penuhRelationship of jaw arch and face shape based on gender in fully edentulous patients Nia Veronica Sipayung; Ismet Danial Nasution
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 31, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.483 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v31i2.21080

Abstract

Pendahuluan: Edentulus merupakan keadaan hilangnya seluruh gigi permanen pada rahang atas dan rahang bawah di dalam rongga mulut. Kehilangan seluruh gigi menyebabkan resorpsi pada tulang alveolar. Resorpsi yang terjadi mengakibatkan perubahan pada bentuk lengkung rahang yang dapat menyebabkan perbedaan bentuk lengkung rahang atas dan bawah. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan arah dan besar resorpsi pada rahang atas dan rahang bawah. Pada umumnya bentuk lengkung rahang berkaitan dengan bentuk wajah. Bentuk lengkung rahang dan wajah dibagi menjadi tiga yaitu, square, ovoid, dan tapering. Perbedaan bentuk lengkung rahang dan wajah dapat menyebabkan masalah dalam pemilihan bentuk anasir gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi bentuk lengkung rahang atas, rahang bawah, dan bentuk wajah, dan hubungan bentuk lengkung rahang dan wajah berdasarkan jenis kelamin pada pasien edentulus penuh. Metode: Rancangan penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan metode cross sectional dengan sampel penelitian pasien edentulus penuh dan model studi pasien edentulus penuh yang masih utuh pada rahang atas dan rahang bawah di RSGM USU sebanyak 40 orang. Setiap pasien dilakukan foto frontal wajah dan setiap model dilakukan pengukuran pada titik yang telah ditentukan dengan menggunakan kaliper digital, kemudian hasil yang didapat dianalisis dengan uji chi-square. Hasil: Pada jenis kelamin laki-laki distribusi bentuk lengkung rahang atas lebih banyak berbentuk square dan rahang bawah lebih banyak berbentuk ovoid, pada jenis kelamin perempuan distribusi bentuk lengkung rahang atas dan bawah lebih banyak berbentuk ovoid. Distribusi bentuk wajah pada jenis kelamin laki-laki lebih banyak berbentuk tapering dan pada jenis kelamin perempuan lebih banyak berbentuk ovoid. Pada hasil penelitian ini bentuk lengkung rahang atas memiliki hubungan yang signifikan dengan bentuk wajah. Simpulan: Tidak ada hubungan antara bentuk lengkung rahang bawah dan wajah pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga berdasarkan hasil penelitian ini bentuk lengkung rahang atas dan wajah dapat dijadikan panduan dalam pemilihan bentuk anasir gigi tiruan penuh untuk memenuhi faktor estetis pada pasien.Kata kunci : Edentulus, resorpsi, lengkung rahang, wajah, gigi tiruan penuh ABSTRACTIntroduction: Edentulous is a state of losing the entire teeth in the maxilla and the mandible. Losing the entire teeth causes resorption in the alveolar ridge. The resorption may result in discrepancies between maxillary and mandibular arches. Such may arise from conflicting directions and magnitude of both maxillary and mandibular resorption. In general, dental arch form has a correlation with face form. Dental arch form and facial form are divided into three namely, square, ovoid, and tapering. The difference between dental arch form and face form can be problematic when it comes to selecting artificial tooth. This study aims to determine the distribution of the maxillary arch form, mandible arch form, face form, and the correlation between dental arch form and face form according to gender in full edentulous patients. Methods: This is a cross-sectional descriptive study involving 40 fully edentulous patients and cast study models of maxillary and mandibular full edentulous in RSGM USU. Each patient had a photo of frontal face taken and each model was measured using a digital caliper, then the results obtained were analyzed by chi-square test. Results: In male, distribution of the predominant maxillary arch form is square and mandibular arch form is ovoid, in female the predominant maxillary and mandibular arch form are ovoid. Distribution of the predominant face form in male is tapering and female is ovoid. There is a significant correlation between maxillary arch form and facial form. Conclusion: Maxillary arch form and facial form can be used as a guide for the selection of artificial teeth in complete denture to get the esthetic of the patient.Keywords: Edentulous, resorption, arch form, face form, complete denture
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KACA DAN SERAT POLIESTER TERHADAP KEKUATAN IMPAK BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS Wennie Fransisca; Ismet Danial Nasution
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Volume 2, Nomor 1, Juni 2015
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.14 KB) | DOI: 10.33854/JBDjbd.10

Abstract

Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Sifat bahan RAPP terutama sifat mekanis tergantung pada kekuatan impak. RAPP memiliki kekuatan impak yang rendah sehingga mudah patah apabila terjatuh. Kekuatan impak resin akrilik dapat ditingkatkan dengan penambahan serat kaca (SK) dan serat poliester (SP). Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain post test group only control. Penelitian ini dilakukan pada sampel RAPP tanpa penambahan serat (A), dengan penambahan SK 1% (B), SK 3% (C), SP 1% (D) dan SP 3% (E) dengan ukuran sampel 80 mm x 10 mm x 4 mm. Jumlah total sampel sebanyak 30 sampel yang terdiri dari 6 sampel untuk masing-masing kelompok perlakuan. Setiap sampel dilakukan perhitungan kekuatan impak dan dianalisis dengan uji ANOVA satu arah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca dan serat poliester terhadap kekuatan impak pada bahan basis gigitiruan RAPP. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh penambahan SK dan SP terhadap kekuatan impak bahan basis RAPP dengan p = 0,001 (p < 0,05) dengan pasangan perlakuan yang bermakna adalah kelompok (A) dan (B) dengan p = 0,002 (p < 0,05), kelompok (A) dan (C) dengan p = 0,001 (p < 0,05), kelompok (A) dan (D) dengan p = 0,006 (p < 0,05) serta kelompok (A) dan (E) p = 0,001 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan SK 1% atau SP 1% dapat meningkatkan kekuatan impak, sehingga bahan basis gigitiruan yang dihasilkan akan lebih resisten terhadap benturan
Bentuk Residual Ridge dan Hubungannya Dengan Retensi Gigi Tiruan Penuh Silvia Pridana; Ismet Danial Nasution
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.392 KB)

Abstract

Resorpsi tulang alveolar dipengaruhi berbagai faktor yang menyebabkan perubahan bentuk tulang alveolus. Pada pembuatan gigi tiruan penuh, dukungan tulang alveolus diperlukan karena mempengaruhi retensi dan stabilisasi. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui hubungan bentuk tulang alveolus dengan retensi gigi tiruan penuh. Klasifikasi bentuk tulang alveolus terus mengalami penyempurnaan. Faktor-faktor retensi pada gigi tiruan penuh adalah adhesi, kohesi, tekanan atmosfer, muskular, tegangan permukaan, gravitasi, daerah gerong, rotasi arah pasang, dan kesejajaran dinding. Bentuk tulang alveolus yang membulat, rata, dan lereng yang sejajar memberikan retensi yang baik karena kemampuannya menahan gaya vertikal dan lateral yang terjadi serta menambah luas permukaan antara gigi tiruan dan mukosa sehingga dapat menambah faktor fisika retensi gigi tiruan. Terdapat hubungan antara bentuk tulang alveolus dengan retensi gigi tiruan penuh.
HUBUNGAN LAJU ALIRAN SALIVA DENGAN PERFORMA MASTIKASI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN LENGKAP Luthfiani Indah Lubis; Ismet Danial Nasution
Cakradonya Dental Journal Vol 12, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.12 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v12i1.17067

Abstract

Edentulus merupakan kehilangan seluruh gigi permanen pada maksila dan mandibula yang mengganggu mastikasi, namun dapat dihindari dengan menggunakan GTL. Tujuan GTL adalah tercapainya performa mastikasi yang baik. Keberhasilan GTL disebabkan oleh GTL yang retentif dan stabil yang sebagian besar tergantung pada saliva. Laju aliran saliva penting dalam pembentukan adhesi dan kohesi antara basis GTL dan mukosa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan laju aliran saliva dengan performa mastikasi berdasarkan jenis kelamin pada pemakai gigi tiruan lengkap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional menggunakan sampel penelitian pemakai GTL dengan oklusi klas I sebanyak 38 orang, dengan kriteria selalu memakai GTL selama siang hari dan ketika makan serta pemakaian minimal 6 bulan pasca pemasangan di RSGM USU. Setiap pasien dilakukan pengumpulan saliva untuk mengukur laju aliran saliva dan pengunyahan Color Changeable Chewing Gum untuk menilai performa mastikasi, kemudian hasil dianalisis dengan uji Chi-Square. Pada hasil penelitian ini laju aliran saliva memiliki hubungan signifikan dengan performa mastikasi pada laki-laki, namun tidak pada perempuan. Laju aliran saliva dapat dijadikan pertimbangan penilaian performa mastikasi pada jenis kelamin laki-laki sehingga dapat digunakan sebagai dasar edukasi hasil evaluasi mastikasi pemakai gigi tiruan lengkap.
Use of finite element analysis in pain perception on flat ridges with various occlusal schemes in complete dentures David Fatola; Ricca Chairunnisa; Ismet Danial Nasution
Indonesian Journal of Prosthodontic Vol 4 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Indonesia Prosthodontic Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46934/ijp.v4i1.159

Abstract

Background: Edentulism is an oral health problem that affects the quality of life because of the loss of equilibrium in the stomatognathic system with impaired mastication. This problem can be more deteriorating in the condition of flat ridges, which increases the stress distribution in the mucosa under masticatory load. Stress distributions that exceed the pressure-pain threshold will result in poor masticatory performance, making it critical to choose the ideal occlusal scheme for such ridge conditions. However, the measurement of stress distribution in the mucosa with various occlusal schemes is challenging for in vivo and in vitro testing because of the inability to represent the complex stomatognathic system. In silico testing using finite element analysis (FEA) can be the solution since the modeling simulation is acquired from CT-scan or digital designs and feasible experimental treatments.Objectives: This paper discusses the use of FEA in the measurement of stress distribution in the mucosa, particularly the flat ridges to different occlusal schemes in complete dentures, and its association with pain. Conclusion: The advantages of FEA in obtaining accurate modeling and testing flexibility allow the measurement of stress distribution and its association with pain on flat ridges with different occlusal schemes in complete dentures.
Modification of custom tray and occlusal scheme in edentulous with abnormal relationship and compromised ridge Franky Wielim; Ariyani Dallmer; Ricca Chairunnisa; Ismet Danial Nasution
Indonesian Journal of Prosthodontic Vol 4 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Indonesia Prosthodontic Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46934/ijp.v4i1.166

Abstract

Complete denture treatment in compromised ridges with class III jaw relationship are a challenge for prosthodontist because difficult to obtain a maximum denture bearing area in compromised ridges and to fulfil favorable functional and esthetics teeth arrangement. The purpose of this paper is to describe the modification of the custom tray, im-pression technique and teeth arrangement in edentulous case with flabby ridge, flat ridge and class III jaw relation-ship. A 58-year-old man came to Dental Hospital of Universitas Sumatera Utara with a chief complaint his loose den-ture was broken. Intraoral examination, full edentulous with flabby ridge on anterior region of maxilla, left and right maxillary tuberosity, flat ridge in maxilla and mandible with a class III jaw relationship were observed. The treatment planning included modifying custom tray and occlusal scheme. The modified custom tray of maxilla consists of dual tray with magnet retained which are made of autopolymerizing acrylic resin and thermoplastic vacuum formed. Cock-tail impression technique was used on mandible. A modified buccalized occlusion scheme to obtain good function and esthetic in class III jaw relationship. By these modification techniques, great outcome was obtained in terms of retention, stability, esthetics and functionality.
Assessment of stress distribution and displacement of complete dentures on flabby ridge with multiple occlusion schemes using finite element analysis Maysfera, Nanda Iswa; Ariyani; Ismet Danial Nasution
Indonesian Journal of Prosthodontic Vol 5 No 1 (2024): June 2024
Publisher : Indonesia Prosthodontic Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46934/ijp.v5i1.198

Abstract

ABSTRACT Background: Loss of teeth and supporting tissues, which are functional components of the stomatognathic system, significantly affects masticatory function. Flabby ridges are one of the soft tissue anomalies in the edentulous. The main choice of treatment for edentulous patients with flabby ridges issues is a complete denture (CD). Flabby ridges cause problems with the retention and stabilization of the CD which causes displacement of the denture base during function. Lingualized and linear occlusion schemes were used to overcome the stabilization of CD by reducing stress distribution in the flabby ridge area when obtaining masticatory load. Assessment of stress distribution and displacement of CD can be analyzed using Finite Element Analysis (FEA). Objectives: This paper describes the use of FEA to assess the stress distribution and displacement of CD on flabby ridges by simulating axial and oblique forces in lingualized and linear occlusion schemes. Conclusion: The use of FEA for assessing stress distribution and displacement of CD in flabby ridges with multiple occlusion schemes has advantages in terms of accuracy and flexibility. Keywords: finite element analysis, occlusion schemes, flabby ridges, stress distribution, displacement of complete denture
Stress distribution evaluation of complete denture with soft denture liners in knife-edge alveolar ridge using finite element analysis Tiroi Paulina; Ariyani; Ismet Danial Nasution
Indonesian Journal of Prosthodontic Vol 4 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Indonesia Prosthodontic Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46934/ijp.v4i2.248

Abstract

Edentulous induces the function of the stomatognathic system particularly masticatory performance. The conse-quence that occurs in complete edentulous is the resorption of residual ridge and can alter the morphology of al-veolar bone gradually from well-rounded to knife-edge ridge form. Excessive occlusal load absorbed by the knife-edge alveolar ridge when the denture is exposed to masticatory loads enhances ridge resorption and more complex treatments are needed in manufacturing complete dentures (CD). Soft denture liners (SDL) overcome CD problems with knife-edge ridges by utilizing the cushioning effect by distributing the load evenly to the alveolar ridge. The most popular method used today to evaluate the stress distribution at the alveolar ridge is finite element analysis (FEA) because it presents information in both qualitative and quantitative forms. This study is aimed to evaluate the differ-ences in stress distribution received by knife-edge ridges in CD with SDL. Denture base applied with acrylic soft den-ture liner (ASDL) and silicone soft denture liner (SSDL). It is concluded that ASDL provides a better stress distribution than SSDL because of its viscoelasticity, while SSDL is superior in terms of durability.
HUBUNGAN LAJU ALIRAN SALIVA DENGAN PERFORMA MASTIKASI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PADA PEMAKAI GIGI TIRUAN LENGKAP Luthfiani Indah Lubis; Ismet Danial Nasution
Cakradonya Dental Journal Vol 12, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v12i1.17067

Abstract

Edentulus merupakan kehilangan seluruh gigi permanen pada maksila dan mandibula yang mengganggu mastikasi, namun dapat dihindari dengan menggunakan GTL. Tujuan GTL adalah tercapainya performa mastikasi yang baik. Keberhasilan GTL disebabkan oleh GTL yang retentif dan stabil yang sebagian besar tergantung pada saliva. Laju aliran saliva penting dalam pembentukan adhesi dan kohesi antara basis GTL dan mukosa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan laju aliran saliva dengan performa mastikasi berdasarkan jenis kelamin pada pemakai gigi tiruan lengkap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional menggunakan sampel penelitian pemakai GTL dengan oklusi klas I sebanyak 38 orang, dengan kriteria selalu memakai GTL selama siang hari dan ketika makan serta pemakaian minimal 6 bulan pasca pemasangan di RSGM USU. Setiap pasien dilakukan pengumpulan saliva untuk mengukur laju aliran saliva dan pengunyahan Color Changeable Chewing Gum untuk menilai performa mastikasi, kemudian hasil dianalisis dengan uji Chi-Square. Pada hasil penelitian ini laju aliran saliva memiliki hubungan signifikan dengan performa mastikasi pada laki-laki, namun tidak pada perempuan. Laju aliran saliva dapat dijadikan pertimbangan penilaian performa mastikasi pada jenis kelamin laki-laki sehingga dapat digunakan sebagai dasar edukasi hasil evaluasi mastikasi pemakai gigi tiruan lengkap.