Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI FERMENTASI MOL (MIKROORGANISME LOKAL) SEBAGAI RANSUM DALAM BENTUK PELET TERHADAP PERFORMANS KELINCI PERANAKAN REX LEPAS SAPIH muhammad zainul ihsan
Jurnal Peternakan Integratif Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.329 KB)

Abstract

ABSTRACT The research has purpose to see the influence of the utilizing of fermentated pod coffee as mix feed in rations of pellet to performance of weaning male rex rabbit. This research was held in Laboratorium Biologi Ternak at Jl. Dr. Ahmad Sofyan, Faculty of Agriculture, University of Sumatera Utara on June to August 2014. The planning which is used in this research is Complete Random Planning (CRP) with 4 performances and 5 repetitions. This research uses 20 weaning rex rabbits for the first weight on the average 913.05g ± 60.49g. The performance consists of P0 = pellet and basal feed + non fermentated pod coffee P0 (30%), P1 = pellet and basal feed + non fermentated pod coffee 10% and fermentated pod coffee 20%, P2 = pellet and basal feed + non fermentated pod coffee 20% and fermentated pod coffee 10%, P3 = pellet and basal feed + fermentated pod coffee 30%. The result of this research indicates that the average of consumption P0,P1,P2 and P3 in a row is 81.59, 78.86, 82.70 and 84.23 (g/head/day). The increasing of weight gain in a row is 38.25, 38.10, 39.61 and 40.75 (g/head/day). The conversion of rations in a row is 2.13, 2.07, 2.09 and 2.07. The results of diversity analysis indicates that the utilizing of fermentated pod coffee in rations of pellet gives the influence not significantly different (P≥0,05) to performance of weaning male rex rabbit. The conclusion of this research that pod coffee can be utilized as fodder. Keywords : pod coffee, fermentation, rations of pellet, performance, male rex rabbit.   ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk melihatpengaruh dari pemenfaatan kulit daging buah kopi fermentasi sebagai bahan pakan campuran dalam bentuk ransum pelet terhadap peformans kelinci peranakan rex jantan lepas sapih. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Jl. Dr. Ahmad Sofyan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada bulan Juni 2014 - Agustus 2014. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor kelinci peranakan rex lepas sapih dengan bobot awal rata-rata 913,05 g ± 60,49 g. Perlakuan terdiri atas P0= pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi tanpa fermentasi P0 (30%), P1= Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 10% dan kulit daging buah kopi fermentasi 20%, P2= Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi tanpa fermentasi 20% dan kulit daging buah kopi fermentasi 10%, P3= Pelet dengan pakan basal + kulit daging buah kopi fermentasi 30%. Hasil penelitian menunjukan rataan konsumsi secara berturut-turut P0, P1, P2 dan P3 yaitu 81,59, 78,86, 82,70 dan 84,23 (g/ekor/hari). Pertambahan bobot badan secara berturut-turut 38,25, 38,10, 39,61 dan 40,75. Konversi ransum secara berturut-turut 2,13, 2,07, 2,09 dan 2,07. Hasil analisa keragaman menunjukan bahwa pemanfaatan kulit daging buah kopi fermentasi dalam bentuk ransum pelet memberikan pengaruh yang tidah berbeda nyata (P≥0,05) terhadap peformans kelinci peranakan rex jantan lepas sapih. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa kulit daging buah kopi dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak. Kata kunci: kulit daging buah kopi, fermentasi, ransum pelet, peformans, kelinci rex jantan.
ANALISIS PERILAKU VERBAL BULLYING PADA SISWA KELAS IV DI SDN 2 JAGARAGA Muhammad Zainul Ihsan; Nurhasanah; Muhammada Syazali
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 6 No. 5 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v6i5.5511

Abstract

Verbal bullying merupakan sutu tindakan kekerasan yang dilakukan secara sengaja melalui kata-kata atau ucapan yang membuat orang lain merasa tersakiti. Hasil observasi awal di SDN 2 Jagaraga ditemukan beberapa bentuk verbal bullying diantaranya mengejek, memberi nama julukan, membentak, mengancam, dan mempermalukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk verbal bullying pada siswa kelas IV. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 2 orang pelaku, dan 3 orang korban. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik analisis penelitian menggunakan model intraktif Mlies, Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bentuk verbal bullying yang ditemukan diantaranya seperti, mengejek (nama orang tua, kakek/nenek, ciri fisik yang tidak sesuai dengan yang seharusnya), memberi nama julukan (memanggil dengan nama orangtua, ciri fisik, kondisi/keadaan, nama orang tua, dan perilaku seseorang), membentak (sering berkata kasar, menyebut dengan sebutan hewan serta dengan ekspresi yang marah), mengancam (meminta jawaban, marah apabila tidak dituruti), mempermalukan (mengata-ngatai teman dengan hal-hal yang dianggap memalukan, mulai dari mengata-ngatai orang tua, bahkan kejadian yang telah lalu). Kata Kunci: Perilaku, Verbal Bullying