Permasalahan yang sering dijumpai pada tanaman kedelai adalah tingginya tingkat kerontokan bunga dan polong. Kerontokan bunga dan polong dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah tingginya kandungan etilen dan rendahnya kandungan auksin dan GA. Urin sapi banyak mengandung hormon auksin, sedangkan urin kambing banyak mengandung GA. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian urin terhadap kerontokan bunga dan polong beberapa varietas kedelai. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), terdiri dari 2 faktor, faktor pertama varietas kedelai : Panderman, Burangrang dan Anjasmoro. Faktor kedua pemberian urin : tanpa urin, urin sapi konsentrasi 30 ml/l; 60 ml/l, urin kambing konsentrasi 30 ml/l; 60 ml/l. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F, jika nyata dilanjutkan dengan DMRT pada taraf 5% dan analisis korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian urin berpengaruh terhadap jumlah bunga rontok dan persentase bunga rontok. Persentase bunga rontok pada varietas Panderman dapat dikurangi dengan pemberian urin sapi maupun kambing, sedangkan pada varietas Burangrang dapat dikurangi hanya dengan pemberian urin sapi. Pada varietas Anjasmoro pemberian urin baik sapi maupun kambing tidak dapat mengurangi persentase bunga rontok. Penurunan persentase bunga rontok tertinggi pada varietas Panderman dan Burangrang diperoleh dengan pemberian urin sapi konsentrasi 30 ml/l yaitu masing-masing sebesar 7,90% dan 6,24%. Bobot biji per hektar pada varietas Panderman dapat meningkat hanya dengan pemberian urin sapi konsentrasi 30 ml/l. Pada varietas Burangrang dapat meningkat dengan pemberian urin sapi baik konsentrasi 30 atau 60 ml/l. Pada varietas Anjasmoro dapat meningkat dengan pemberian urin kambing baik konsentrasi 30 atau 60 ml/l.