Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengenalan Perencanaan Program Desa Berbasis Bukti: Studi Di Desa Murtajih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan Agus Aan Adriansyah; Nurul Jannatul Firdausi; Tri Deviasari Wulan
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 5, No 2: Oktober 2019
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.566 KB) | DOI: 10.21107/pangabdhi.v5i2.6071

Abstract

Pembangunan desa memerlukan dukungan dari dana desa. Dana desa yang dikelola haruslah diimbangi dengan penyusunan perencanaan yang baik dan mempertimbangkan prioritas masalah yang ada di desa, sehingga efektivitas program yang dijalankan dapat sesuai dengan tujuan dan harapan pemerintah dalam mendukung pembangunan nasional. Desa Murtajih merupakan desa di Kecamatan Pademawu, Pamekasan yang masih menghadapi kesulitan dalam pelaksanaan manajemen perencanaan desa. Disebabkan karena keterbatasan perangkat desa dalam mengoperasikan komputer, perangkat desa belum mendapatkan pelatihan tentang perencanaan, dan penyusunan dokumen planning of action (POA) dalam perencanaan desa. Pengabdian masyarakat ini menyasar perangkat desa, kader, pengurus pokja PKK dan bidan desa. Penelitian dilakukan dengan menganalisis pengetahuan perangkat desa dan pihak lainnya tentang penyusunan perencanaan, intervensi dengan pemberian materi pengenalan perencanaan program desa berbasi bukti dan memperkaya wawasan dalam menggunakan data untuk menyusun perencanaan. Target kegiatan penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan peserta tentang perencanaan program berbasis bukti. Pengukuran pengetahuan meliputi peran perencanaan terhadap anggaran, proses dan sumber data untuk perencanaan program serta pelaksanaan perencanaan dan evaluasi. Hasil pengukuran pengetahuan peserta pengabdian kepada masyarakat melalui pre-test dan post-test menunjukkan informasi, hasil pre-test terbanyak adalah dalam kategori pengetahuan cukup baik (61,11%) dan post-test dalam kategori pengetahuan baik (94,44%). Terjadi peningkatan pengetahuan pada 15 responden (83,33%), hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami peningkatan pengetahuan mengenai dana desa setelah pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Pengetahuan responden terkait proses dan sumber data perencanaan program meningkat hingga 92,2% dengan efektivitas sosialisasi yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 (kurang dari nilai α), yang menunjukkan adanya efektivitas sosialisasi dalam meningkatkan pengetahuan.
Literature Review: Analisis Faktor Penghambat Program Penanggulangan Tuberculosis di Puskesmas Rifka Noviyanti; Agus Aan Adriansyah; Nurul Jannatul Firdausi; Wiwik Afridah
Jurnal sosial dan sains Vol. 2 No. 8 (2022): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1844.859 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v2i8.449

Abstract

Latar Belakang: Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan yang utama di Indonesia. Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting dalam mensukseskan program ini, namun di lapangan masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan program penanggulangan Tuberculosis, seperti kurangnya dalam hal sarana prasarana, sumber daya manusia an kurangnya anggaran Tujuan: Menganalisis faktor penghambat program penanggulangan Tuberculosis di Puskesmas. Metoode : Penelitian ini menggunakan metode Literatur review berasal dari google scholar dan portal garuda dalam rentang waktu 2017-2021. Kata kunci yang digunakan yaitu implementasi TBC, penghambat program, Puskesmas. Hasil:. 6 artikel menyatakan kurangnya sarana pemeriksaan dahak, 5 artikel menyatakan poli Tuberculosis tidak optimal. Faktor penghambat berdasarkan sumber daya manusia menyatakan 5 artikel menyatakan kurangnya jumlah tenaga kesehatan, 6 artikel menyatakan petugas melakukan tugas rangkap, dan 2 artikel menyatakan tidak adanya pelatihan untuk petugas. Faktor penghambat berdasarkan dana menunjukan bahwa 11 artikel menyatakan bahwa keterbatasan dana untuk program. Kesimpulan: sumber daya sangat berperan penting dalam keberlangsungan program. Jika sumber daya tidak terpenuhi maka akan menghambat implementasi program sehingga diharapkan bagi Puskesmas untuk selalu melakukan evaluasi program sebagai bahan atas penilaian program yang dilaksanakan.