Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Finansial Usaha Pengembangan Jenis Dipterokarpa Dengan Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia Tien Wahyuni; Susana Yuni Indriyanti
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2015.1.1.41-54

Abstract

Untuk mendukung upaya penanaman jenis Dipterokarpa, diperlukan penelitian tentang analisis kelayakan finansial pengembangan usaha tanaman jenis Dipterokarpa. Penelitian ini dilaksanakan pada dua perusahaan yaitu PT. Suka Jaya Makmur dan PT. Adimitra Lestari dengan mengetahui komponen-komponen kegiatan yang meliputi kegiatan pengadaan bibit, penyiapan lahan, penanaman, tahapan pemeliharaan dan pemanenan. Hasil analisis finansial di kedua perusahaan tersebut menunjukkan bahwa pengembangan usaha tanaman jenis Dipterokarpa memberikan harapan keuntungan atau layak diusahakan pada tingkat suku bunga riil 6,78% dengan hasil NPV = 0, BCR = 1 dan IRR = suku bunga yang digunakan, tetapi tidak layak untuk kenaikan suku bunga 14%. Analisa sensitivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa hanya PT. Adimitra Lestari yang cukup kuat menghadapi perubahan dalam hal kenaikan suku bunga moderat 8%, tetapi nilai BCR-nya hanya sedikit di atas satu yang berarti sangat rentan dan beresiko terhadap kerugian. Sementara menghadapi perubahan dalam hal penurunan hasil pendapatan sebesar 30% kedua perusahaan tidak cukup kuat karena tidak memenuhi ketiga kriteria yang dipakai.
Kajian Resolusi Konflik Kebijakan Pengelolaan Hutan Pendidikan Dan Penelitian (HPP) Barat Muara Kaeli, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Susana Yuni Indriyanti; Tien Wahyuni; Catur Budi Wiati
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.71-94

Abstract

Konversi hutan dan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, karet rakyat, eksplotasi minyak dan gas serta budidaya tambak perikanan di kawasan Hutan Pendidikan dan Penelitian  Barat Muara Kaeli, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur, telah memicu konflik lahan antar berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konteks konflik pengelolaan, menganalisis aktor dan kepentingannya, mengkaji dinamika konflik dan model resolusi konflik yang tepat. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif-kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi, studi dokumen dan analisa pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks konflik utama adalah konflik kebijakan antara para pemangku kepentingan dengan pengelola HPP (B2P2EHD Samarinda) dan Pemerintah Daerah Kab. Kutai Kartanegara. Konteks konflik lainnya adalah konflik pemanfaatan sumber daya hutan dan pemanfaatan ruang lintas sektoral antara para pemangku kepentingan, yaitu : pihak swasta, B2P2EHD Samarinda, Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar kawasan HPP tersebut. Model resolusi konflik yang disarankan adalah membangun komunikasi lebih efektif dan mengubah konflik menjadi kemitraan sejajar yaitu dengan pembentukan pertemuan formal antara pemerintah daerah, para pemangku kepentingan (pihak swasta dan masyarakat) dengan pihak pengelola: kompromi kebijakan pengelolaan kawasan dan tata batas ulang kawasan yang bersifat permanen.
Analisis Finansial Usaha Pengembangan Jenis Dipterokarpa Dengan Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia Tien Wahyuni; Susana Yuni Indriyanti
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2015.1.1.41-54

Abstract

Untuk mendukung upaya penanaman jenis Dipterokarpa, diperlukan penelitian tentang analisis kelayakan finansial pengembangan usaha tanaman jenis Dipterokarpa. Penelitian ini dilaksanakan pada dua perusahaan yaitu PT. Suka Jaya Makmur dan PT. Adimitra Lestari dengan mengetahui komponen-komponen kegiatan yang meliputi kegiatan pengadaan bibit, penyiapan lahan, penanaman, tahapan pemeliharaan dan pemanenan. Hasil analisis finansial di kedua perusahaan tersebut menunjukkan bahwa pengembangan usaha tanaman jenis Dipterokarpa memberikan harapan keuntungan atau layak diusahakan pada tingkat suku bunga riil 6,78% dengan hasil NPV = 0, BCR = 1 dan IRR = suku bunga yang digunakan, tetapi tidak layak untuk kenaikan suku bunga 14%. Analisa sensitivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa hanya PT. Adimitra Lestari yang cukup kuat menghadapi perubahan dalam hal kenaikan suku bunga moderat 8%, tetapi nilai BCR-nya hanya sedikit di atas satu yang berarti sangat rentan dan beresiko terhadap kerugian. Sementara menghadapi perubahan dalam hal penurunan hasil pendapatan sebesar 30% kedua perusahaan tidak cukup kuat karena tidak memenuhi ketiga kriteria yang dipakai.
Kajian Resolusi Konflik Kebijakan Pengelolaan Hutan Pendidikan Dan Penelitian (HPP) Barat Muara Kaeli, Kab. Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Susana Yuni Indriyanti; Tien Wahyuni; Catur Budi Wiati
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2020.6.2.71-94

Abstract

Konversi hutan dan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, karet rakyat, eksplotasi minyak dan gas serta budidaya tambak perikanan di kawasan Hutan Pendidikan dan Penelitian  Barat Muara Kaeli, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur, telah memicu konflik lahan antar berbagai pemangku kepentingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konteks konflik pengelolaan, menganalisis aktor dan kepentingannya, mengkaji dinamika konflik dan model resolusi konflik yang tepat. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif-kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, observasi, studi dokumen dan analisa pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks konflik utama adalah konflik kebijakan antara para pemangku kepentingan dengan pengelola HPP (B2P2EHD Samarinda) dan Pemerintah Daerah Kab. Kutai Kartanegara. Konteks konflik lainnya adalah konflik pemanfaatan sumber daya hutan dan pemanfaatan ruang lintas sektoral antara para pemangku kepentingan, yaitu : pihak swasta, B2P2EHD Samarinda, Pemerintah Daerah dan masyarakat sekitar kawasan HPP tersebut. Model resolusi konflik yang disarankan adalah membangun komunikasi lebih efektif dan mengubah konflik menjadi kemitraan sejajar yaitu dengan pembentukan pertemuan formal antara pemerintah daerah, para pemangku kepentingan (pihak swasta dan masyarakat) dengan pihak pengelola: kompromi kebijakan pengelolaan kawasan dan tata batas ulang kawasan yang bersifat permanen.
ANALISIS BIAYA PENYULINGAN MINYAK GAHARU BUDIDAYA DI TENGGARONG, KALIMANTAN TIMUR Tien Wahyuni; Helsa Yuliana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 39 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2021.39.2.88-98

Abstract

One possible way to improve the value added of low quality agarwood (medang, sapuan, sabak) is by refining it to produce oil.Gaharu oil is used as raw material for several products such as raw material for perfumes, cosmetics and traditional medicines.This agarwood refining research aims to determine the oil yield, by products, to analyze the maximum cost, income and profit duringone refining period in the household-scale refining industry. This research was conducted in the household scale agarwood oil refiningindustry located in Rempanga Village, Loa Kulu Tenggarong Subdistrict, Kutai Kartanegara Regency. The results of this studyare expected to provide motivation to various parties to be able to utilize the quality of low-quality cultivated agarwood efficientlyand optimally through product diversification by refining it to produce high-value agarwood oil. The observation procedure is carriedout directly during the distillation process. Economic value is obtained by analyzing break even point (BEP) and maximum income.The results showed that the yield of agarwood oil was 0.07%. At the level of agarwood oil production of 30 mililiter (ml) per oneproduction period with a selling price of Rp 250,000/ml will break even if the agarwood oil produced is 1.93 ml with a value ofRp 482,159.88 or Rp 16,071.99/unit (ml). The business profit at the production level of 30 ml of agarwood oil is Rp 3,616,830(without sales of powdered waste and agarwood hydrosol) and Rp 8,316,830 (with sales of powdered waste and agarwood hydrosol).