Rizki Maharani
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan Dipterokarpa

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian Tempat Tumbuh 3 Jenis Meranti Komersil di Sangkima, Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur Nilam Sari; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2016.2.2.83-94

Abstract

Dilandasi oleh kebutuhan bahan baku kayu pertukangan yang terus meningkat, maka dilakukan penelitian mengenai kajian tempat tumbuh tiga jenis Meranti komersil, yaitu: Shorea smithiana, Shorea johorensis dan Shorea leprosula. Kajian ini diharapkan dapat menyediakan informasi tentang persyaratan tempat tumbuh ideal bagi jenis-jenis tersebut untuk penanamannya di hutan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis yang menjadi target memiliki INP yang cukup dominan dari jenis lainnya dan tumbuh pada kelas kelerengan yang sesuai dengan habitatnya pada hutan alam. Jenis Shorea smithiana tumbuh tanpa adanya keterkaitan atau saling mempengaruhi dengan jenis lain. Kedua jenis lainnya, Shorea johorensis dan Shorea leprosula hidupnya cenderung merugikan satu dengan lainnya atau mempunyai respon adaptasi yang berbeda dengan lingkungannya sebagai akibat dari kompetisi dalam hal cahaya, nutrisi, ruang tumbuh dan kebutuhan lainnya. Di sisi lain, hasil analisa tanah tempat tumbuh memperlihatkan sifat fisik tanah dan kimia tanah yang cukup baik, serta perubahan iklim mikro rata-rata (suhu udara sedang, kelembaban tinggi dengan intensitas cahaya yang rendah sampai dengan sedang).
KARAKTERISTIK KIMIA DAN POTENSI DAUN TANAMAN AKAR BULOU (MIKANIA MICRANTHA KUNTH) SEBAGAI OBAT LUKA TRADISIONAL Andrian Fernandes; Rizki Maharani; Sigit Sunarta; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.2.109-116

Abstract

Tanaman Bulou (Mikania micrantha Kunth) merupakan salah satu jenis gulma yang sangat mudah tumbuh dan menyebar. Masyarakat desa Nyapa Indah, Berau, Kalimantan Timur, mengenal tanaman ini dengan sebutan Akar Bulou dan telah menggunakan daunnya sebagai obat luka alami. Pengembangan Daun tanaman Akar Bulou sebagai obat luka tradisional perlu mendapat dukungan uji ilmiah. Oleh karena itu, dalam studi ini dilakukan uji ilmiah beberapa karakteristik kimia meliputi uji fitokimia, uji akti oksidan dan senyawa aktifnya agar memperkuat potensi pemanfaatannya sebagai obat luka alternatif. Hasil uji menunjukkan bahwa daun tanaman Akar Bulou mengandung alkaloid, triterpenoid dan steroid. Pada ekstrak Akar Bulou larut etanol 95% memiliki bioaktifitas antioksidan tertinggi pada konsentrasi 25 ppm sebesar 83,31%. Sedangkan untuk senyawa aktifnya, terdapat senyawa alkaloid yang diduga terdapat dalam daun tanaman Akar Bulou adalah 2-(Dimethylamino)-1,3-dimethyltetrahydro-1,3,2-diazaphosphole 2-oxide. Sedangkan Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene tergolong dalam terpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder untuk membantu dalam proses penyembuhan luka.
KUALITAS LEMAK TENGKAWANG HASIL PRODUKSI PROTOTIPE ALAT PRES TENGKAWANG BERTENAGA HIDROLIK Andrian Fernandes; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.2.49-56

Abstract

Pengolahan Tengkawang menjadi lemak diperoleh melalui proses ekstrasi biji tengkawang, yang mengandalkan pada proses pres biji tersebut. Tradisi pengolahannya masih tradisional sehingga rendemen maupun kualitas hasil olahan minyaknya belum optimal. Dalam studi ini diperkenalkan prototipe alat pres biji Tengkawang bertenaga hidrolik dengan bahan anti karat standar khusus kualitas bahan pangan (stainless stell for food grade) yang berkapasitas tekan hingga 1 ton. Selanjutnya kualitas lemak diuji menggunakan standar SNI 3748-2009 pendekatan uji kualitas lemak Kakao. Hasil uji lemak Tengkawang produksi prototipe ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rendemen optimum mencapai 42,68%. Sedangkan untuk kualitas lemak dilihat dari karakteristik uji menunjukkan nilai berat jenis lemak 0,90 g/cm3, indeks bias 1,45, titik leleh 310C, bilangan iodium 16,46 mg/kg, bilangan penyabunan 449,21 mg/g dan asam lemak bebas 10,07%. Karakteristik lemak Tengkawang hasil produksi prototipe alat mesin pres hidrolik ini sebanding bahkan lebih baik dari standard kualitas lemak Kakao uji dan dapat langsung diaplikasikan untuk diversifikasi produk lemak Tengkawang lainnya.
Kajian Tempat Tumbuh 3 Jenis Meranti Komersil di Sangkima, Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur Nilam Sari; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2016.2.2.83-94

Abstract

Dilandasi oleh kebutuhan bahan baku kayu pertukangan yang terus meningkat, maka dilakukan penelitian mengenai kajian tempat tumbuh tiga jenis Meranti komersil, yaitu: Shorea smithiana, Shorea johorensis dan Shorea leprosula. Kajian ini diharapkan dapat menyediakan informasi tentang persyaratan tempat tumbuh ideal bagi jenis-jenis tersebut untuk penanamannya di hutan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga jenis yang menjadi target memiliki INP yang cukup dominan dari jenis lainnya dan tumbuh pada kelas kelerengan yang sesuai dengan habitatnya pada hutan alam. Jenis Shorea smithiana tumbuh tanpa adanya keterkaitan atau saling mempengaruhi dengan jenis lain. Kedua jenis lainnya, Shorea johorensis dan Shorea leprosula hidupnya cenderung merugikan satu dengan lainnya atau mempunyai respon adaptasi yang berbeda dengan lingkungannya sebagai akibat dari kompetisi dalam hal cahaya, nutrisi, ruang tumbuh dan kebutuhan lainnya. Di sisi lain, hasil analisa tanah tempat tumbuh memperlihatkan sifat fisik tanah dan kimia tanah yang cukup baik, serta perubahan iklim mikro rata-rata (suhu udara sedang, kelembaban tinggi dengan intensitas cahaya yang rendah sampai dengan sedang).
KARAKTERISTIK KIMIA DAN POTENSI DAUN TANAMAN AKAR BULOU (MIKANIA MICRANTHA KUNTH) SEBAGAI OBAT LUKA TRADISIONAL Andrian Fernandes; Rizki Maharani; Sigit Sunarta; Rayan Rayan
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2018.4.2.109-116

Abstract

Tanaman Bulou (Mikania micrantha Kunth) merupakan salah satu jenis gulma yang sangat mudah tumbuh dan menyebar. Masyarakat desa Nyapa Indah, Berau, Kalimantan Timur, mengenal tanaman ini dengan sebutan Akar Bulou dan telah menggunakan daunnya sebagai obat luka alami. Pengembangan Daun tanaman Akar Bulou sebagai obat luka tradisional perlu mendapat dukungan uji ilmiah. Oleh karena itu, dalam studi ini dilakukan uji ilmiah beberapa karakteristik kimia meliputi uji fitokimia, uji akti oksidan dan senyawa aktifnya agar memperkuat potensi pemanfaatannya sebagai obat luka alternatif. Hasil uji menunjukkan bahwa daun tanaman Akar Bulou mengandung alkaloid, triterpenoid dan steroid. Pada ekstrak Akar Bulou larut etanol 95% memiliki bioaktifitas antioksidan tertinggi pada konsentrasi 25 ppm sebesar 83,31%. Sedangkan untuk senyawa aktifnya, terdapat senyawa alkaloid yang diduga terdapat dalam daun tanaman Akar Bulou adalah 2-(Dimethylamino)-1,3-dimethyltetrahydro-1,3,2-diazaphosphole 2-oxide. Sedangkan Bicyclo[7.2.0]undec-4-ene, 4,11,11-trimethyl-8-methylene tergolong dalam terpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder untuk membantu dalam proses penyembuhan luka.
KUALITAS LEMAK TENGKAWANG HASIL PRODUKSI PROTOTIPE ALAT PRES TENGKAWANG BERTENAGA HIDROLIK Andrian Fernandes; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2017.3.2.49-56

Abstract

Pengolahan Tengkawang menjadi lemak diperoleh melalui proses ekstrasi biji tengkawang, yang mengandalkan pada proses pres biji tersebut. Tradisi pengolahannya masih tradisional sehingga rendemen maupun kualitas hasil olahan minyaknya belum optimal. Dalam studi ini diperkenalkan prototipe alat pres biji Tengkawang bertenaga hidrolik dengan bahan anti karat standar khusus kualitas bahan pangan (stainless stell for food grade) yang berkapasitas tekan hingga 1 ton. Selanjutnya kualitas lemak diuji menggunakan standar SNI 3748-2009 pendekatan uji kualitas lemak Kakao. Hasil uji lemak Tengkawang produksi prototipe ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rendemen optimum mencapai 42,68%. Sedangkan untuk kualitas lemak dilihat dari karakteristik uji menunjukkan nilai berat jenis lemak 0,90 g/cm3, indeks bias 1,45, titik leleh 310C, bilangan iodium 16,46 mg/kg, bilangan penyabunan 449,21 mg/g dan asam lemak bebas 10,07%. Karakteristik lemak Tengkawang hasil produksi prototipe alat mesin pres hidrolik ini sebanding bahkan lebih baik dari standard kualitas lemak Kakao uji dan dapat langsung diaplikasikan untuk diversifikasi produk lemak Tengkawang lainnya.
PROFIL FITOKIMIA DAN GC-MS RESIN DRYOBALANOPS KEITHII Deby Mipa Salam; Andrian Fernandes; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.17-34

Abstract

Dryobalanops keithii sebagai salah satu jenis dipterokarpa yang ditemukan di Kalimantan Timur, secara tradisional berfungsi sebagai obat luka dalam. Namun resin Dryobalanops keithii hingga saat ini belum diketahui kandungan kimianya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan resin Dryobalanops keithii menggunakan analisa fitokimia dan GC-MS. Uji fitokimia yang dilakukan antara lain uji alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid dan steroid. Uji GC-MS menggunakan Shimadzu QP 2010, tipe kolom RTx-5MS. Hasil uji fitokimia dari resin kapur D.keithii yang larut dalam etanol 96% mengandung alkaloid dan terpenoid. Hasil uji GC-MS mendeteksi 29 senyawa kimia Senyawa 2-[4-Cyclohexylbutanoylamino]-3-chloro-1,4-naphthoquinone (C20H22ClNO3) sebanyak 0,99% tergolong alkaloid. α-Pinene, β-pinene, humulene dan γ-gurjunene merupakan contoh senyawa terpenoid.
PROFIL FITOKIMIA DAN GC-MS RESIN DRYOBALANOPS KEITHII Deby Mipa Salam; Andrian Fernandes; Rizki Maharani
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2022.8.1.17-34

Abstract

Dryobalanops keithii sebagai salah satu jenis dipterokarpa yang ditemukan di Kalimantan Timur, secara tradisional berfungsi sebagai obat luka dalam. Namun resin Dryobalanops keithii hingga saat ini belum diketahui kandungan kimianya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan resin Dryobalanops keithii menggunakan analisa fitokimia dan GC-MS. Uji fitokimia yang dilakukan antara lain uji alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, terpenoid dan steroid. Uji GC-MS menggunakan Shimadzu QP 2010, tipe kolom RTx-5MS. Hasil uji fitokimia dari resin kapur D.keithii yang larut dalam etanol 96% mengandung alkaloid dan terpenoid. Hasil uji GC-MS mendeteksi 29 senyawa kimia Senyawa 2-[4-Cyclohexylbutanoylamino]-3-chloro-1,4-naphthoquinone (C20H22ClNO3) sebanyak 0,99% tergolong alkaloid. α-Pinene, β-pinene, humulene dan γ-gurjunene merupakan contoh senyawa terpenoid.