Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH VARIASI KONDUKTOR BERKAS TERHADAP GANGGUAN BERISIK DAN INTERFERENSI RADIO PADA SALURAN TRANSMISI UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 275 KV Ade Putra Nababan; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 9, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.054 KB)

Abstract

Penggunaan tegangan ekstra tinggi dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan jatuh tegangan tetapi berakibat timbulnya korona. Korona meningkatkan rugi penyaluran dan menimbulkan gangguan terhadap lingkungan berupa Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI). Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI) yang terlalu besar akan menganggu masyarakat disekitar saluran transmisi. Penggunaan konduktor berkas merupakan cara untuk mengurangi risiko terjadinya korona. Paper ini membahas tentang pengaruh variasi konduktor berkas terhadap gangguan berisik dan interferensi radio pada saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 275 kV. Jenis-jenis variasi meliputi variasi jumlah berkas, variasi jarak antar sub-konduktor dan variasi diameter. Selanjutnya dihitung nilai Audible Noise (AN) dan Radio Interference (RI) untuk perencanaan saluran transmisi 275 kV Galang-Binjai. Hasil perhitungan nilai AN dan RI pada SUTET 275 kV masih aman karena nilainya masih di bawah batas kriteria Perry dan SPLN 46-1-1981 tentang Pedoman Pembatasan Tingkat Bising dan IEEE Radio Noise Design Guide tentang batas maksimal RI.
PENGARUH KELEMBABAN TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIRING JENIS PORSELEN TERPOLUSI ABU VULKANIK Obet Powell L Tobing; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.875 KB)

Abstract

Polutan yang menempel pada isolator dan keadaan udara di sekitar permukaan isolator akan mempengaruhi tahanan dan konduktivitas permukaan isolator. Perubahan tahanan dan konduktivitas permukaan isolator akan mempengaruhi arus bocor yang mengalir di permukaan isolator. Pada tulisan ini membahas tentang pengaruh kelembaban terhadap arus bocor isolator piring jenis porselen yang terpolusi abu vulkanik. Kelembaban udara di sekitar permukaan isolator dan kadar polutan berupa abu vulkanik yang menempel di permukaan isolator dibuat beragam. Isolator piring dikotori dengan abu vulkanik selama 10 detik. Kemudian, isolator yang sudah terpolusi abu vulkanik dimasukkan ke ruang pengujian dan dilakukan pengukuran arus bocor. Kelembaban udara di sekitar permukaan isolator dinaikkan secara perlahan mulai dari 73,1 %RH hingga 100 %RH dan dilakukan pengukuran arus bocor untuk berbagai tingkat kelembaban. Demikian seterusnya untuk lama pengotoran isolator yaitu selama 20 detik, 30 detik, 40 detik, 50 detik, dan 60 detik. Dari percobaan ini diperoleh bahwa penambahan kadar polutan berupa abu vulkanik yang menempel pada permukaan isolator mempengaruhi arus bocor yang mengalir di permukaan isolator. Meningkatnya nilai kelembaban di sekitar permukaan isolator mengakibatkan arus bocor yang mengalir di permukaan isolator semakin meningkat.
ANALISIS KEKUATAN DIELEKTRIK MINYAK KEDELAI (SOYBEAN OIL) DENGAN VARIASI SUHU SEBAGAI ALTERNATIF MINYAK ISOLASI Riel Adi Sitompul; Syahrawardi Syahrawardi
Singuda ENSIKOM Vol 14, No 38 (2016)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.778 KB)

Abstract

Minyak isolasi pada transformator digunakan sebagai bahan dielektrik maupun sebagai pendingin. Agar dapat menjalankan fungsinya sebagai minyak transformator dengan baik, maka minyak harus memiliki kekuatan dielektrik yang memenuhi standar. Kekuatan dielektrik pada minyak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : tingkat oksidasi, kemurnian maupun umur minyak tersebut. Tulisan ini membahas tentang kekuatan dielektrik minyak kedelai untuk dijadikan sebagai minyak isolasi alternatif. Selain pengaruh suhu, pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan waktu penyimpanan atau umur minyak untuk mengetahui tingkat kestabilan kekuatan dielektrik minyak terhadap waktu. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa apabila suhu minyak kedelai semakin tinggi maka kekuatan dielektriknya akan semakin turun. Selain itu, waktu penyimpanan minyak akan berpengaruh pada tingkat oksidasi minyak, sehingga dihasilkan zat – zat yang berpotensi menurunkan kekuatan dielektriknya. Kekuatan dielektrik minyak kedelai semakin turun berturut – turut dari bulan ke – 1, ke – 2 sampai bulan ke – 3.