This Author published in this journals
All Journal AGROEKOTEKNOLOGI
Setia Sari Girsang
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keanekaragaman Serangga Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum Linn) dengan Budidaya Secara Semi Organik dan Konvensional Di Kabupaten Simalungun Ivayona Astari; Suzanna Fitriany Sitepu; Lisnawita Lisnawita; Setia Sari Girsang
Jurnal Agroekoteknologi Vol 7, No 2,April (2019)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.827 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v7i2,April.21940

Abstract

Serangan hama merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas bawang merah. Studi keanekaragaman serangga merupakan langkah awal dalam penanggulangan hama pada tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan keanekaragaman serangga pada tanaman bawang merah pada lahan dengan penanaman menggunakan sistem konvensional semi organik di Kabupaten Simalungun. Penelitian dilaksanakan di Desa Karang Sari dan Desa Karang Rejo, Kecamatan Gunung Maligas, Kabupaten Simalungun dan kegiatan identifikasi serangga dilaksanakan di Laboratorium Hama Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Penelitian menggunakan metode survei, dilakukan pada lahan seluas 500. Pengamatan dilakukan sebanyak 7 kali, 1 kali pada saat persemaian, 1 kali sebelum transplanting ke lapangan, 3 kali pada masa vegetatif, dan 2 kali pada masa generatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan jaring serangga, perangkap kuning dan perangkap jatuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 ordo serangga yang terdiri dari 18 famili di lahan semi organik, sedangkan di lahan konvensional terdapat 10 ordo yang terdiri dari 16 famili. Indeks keanekaragaman pada pertanaman secara semi organik sebesar 2,277 dan konvensional sebesar 2,332 menunjukkan keanekaragaman sedang. Indeks Kemerataan pada pertanaman secara semi organik sebesar 0,595 dan konvensional sebesar 0,581 menunjukkan kemerataan di kedua tempat termasuk tinggi. Tidak ada spesies serangga yang mendominasi di kedua tempat menunjukkan keanekaragaman yang tinggi.