Fitriani Surayya
Universitas Sumatera Utara (USU)

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTEGRASI METODE DEMATEL (DECISION MAKING TRIAL EVALUATION AND LABORATORY) DAN BALANCED SCORECARD PADA PENENTUAN PRIORITAS PUSAT DISTRIBUSI DI PT. XYZ Fitriani Surayya; Nazaruddin Matondang; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 3 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.96 KB)

Abstract

Penentuan prioritas pusat distribusi merupakan kegiatan strategis dalam supply chain management yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Adapun kendala yang dihadapi perusahaan dalam hal ini, yaitu tidak optimalnya pendistribusian produk di pusat-pusat distribusi, antara lain wilayah Medan, Brastagi, Aceh, Pekanbaru, Jambi, dan Jakarta. Jumlah permintaan dan pangsa pasar yang bervariasi dari setiap pusat distribusi menyebabkan kelebihan dan kekurangan persediaan di pusat-pusat distribusi milik perusahaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengambilan keputusan terhadap prioritas pusat distribusi guna mengoptimalkan pendistribusian produk. Maka, pengambilan keputusan dilakukan dengan metode DEMATEL (Decision Making Evaluation and Laboratory) dan pembobotan prioritas akhir dengan melibatkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Balanced Scorecard diusulkan untuk mengidentifikasi kriteria yang mempengaruhi penentuan prioritas pusat distribusi. Berdasarkan hasil penelitian, terpilih 18 kriteria yang dirangkum dan dikelompokkan berdasarkan perspektif balanced scorecard, yaitu finansial, costumer, internal, dan learning & Growth. Hasil pengolahan dengan menggunakan metode DEMATEL diperoleh hubungan antar kriteria pada masing-masing perspektif. Hasil analisis terhadap pusat distribusi diperoleh nilai pembobotan untuk pemrioritasan distribusi secara berurutan yaitu 0,3396; 0,2233; 0,1541; 0,1101; 0,1007; 0,0722. Maka, tingkat kepentingan secara berurutan yaitu Jakarta diikuti Pekanbaru, Medan, Brastagi, Jambi, dan Aceh