This Author published in this journals
All Journal Jurnal Komunikasi
Fasha Umh Rizky
UIN Sunan Ampel Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Psikologi Komunikasi Kelompok Virtual dalam Penerimaan Konten Radikalisme Fasha Umh Rizky; Eva Putriya Hasanah; Nikmah Hadiati Salisah
Jurnal Komunikasi Vol 15, No 1 (2021): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/ilkom.v15i1.11076

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memahami sebab adanya penerimaan terhadap gagasan radikalisme di ruang siber dari sudut pandang psikologi komunikasi kelompok virtual. Karena persebaran gagasan radikalisme di ruang siber cukup masif dan membentuk kelompok-kelompok virtual. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif naturalistik kepustakaan, yaitu mengungkap fenomena dengan interpretasi dari sudut pandang tertentu, dengan membiarkan setting alamiah pada subjek penelitian, dan data diperoleh melalui studi dokumentasi. Temuan yang dihasilkan menunjukkan bahwa ruang siber sebagai habitat baru masyarakat, bisa mempermudah interaksi masyarakat dan membuat komunikasi bisa berlangsung lebih mudah dan cepat dengan menggunakan media-media virtual. Hal itu bisa memunculkan kelompok virtual yang dapat mempengaruhi pikiran, perasaan hingga sikap dan perilaku individu yang tergabung didalamnya. Termasuk dalam penyebaran konten radikalisme, baik melalui akun individu, akun kelompok, maupun forum-forum virtual dapat memberikan pengaruh berupa konformitas atau polarisasi pada komunikannya, sampai bersikap menerima gagasan-gagasan yang radikal itu. Agar gagasan moderasi beragama bisa mengimbangi gagasan radikal yang masih cukup banyak disebarkan di ruang siber, maka dai bisa menggunakan kelompok-kelompok virtual melalui media-media yang banyak digunakan diruang siber, Dan membangun semangat ke-kita-an atau ingroup, dengan cara membuat satu tujuan yang sama misal menarik pada semangat persatuan Islam, agar bisa membuat orang-orang yang semula radikal menyadari bahwa ‘kita sama’ atau dalam ingroup yang sama, yaitu sama-sama muslim, sehingga dengan gagasan moderasi bisa perlahan disampaikan pada mereka.