Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STABILITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN ZAT WARNA ANTOSIANIN TEPUNG KAKAO TANPA FERMENTASI (Theobroma cacao L) SECARA IN VIVO Medan Yumas; Justus Elisa Loppies; Alfrida Lullung Sampe Barra
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 15, No 1 (2020): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v15i1.6124

Abstract

Abstrak : Tepungkakao tanpafermentasi diketahui mengandung senyawa polifenol golongan flavonoid yaitu zat warna antosianinyang dapat berfungsi sebagai antioksidan dan bahan aktif. Kemampuan antosianinsebagai antioksidan dan bahan aktif merupakan pertimbangan untuk diaplikasikan pada suatu produk kosmetik atau pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan efektivitas antioksidan dari zat warna antosianintepungkakao tanpafermentasisecara in vivo.Tahapan penelitian terdiri dari pembuatan tepungkakao tanpafermentasi, ekstraksi senyawa antosianinsecara maserasi menggunakan etanol dan asam sitrat, sertauji zat warna antosianin. Hasil penelitian menunjukkanbahwazat warna antosianindari tepungkakao tanpafermentasi yang terbaik adalah zat warnaantosianindengan pH 2,89. Zat warnaantosianinini memiliki panjang gelombang maksimum 565 nm dengan serapan antosianintertinggi sebesar 0,412, memiliki warna merah kecoklatan yang lebih stabil, memiliki efekdan aktivitasantioksidanpada kulit dan mata, tidak bersifat toksikatau iritasi pada kulit, namun bersifat toksikatau iritasi pada mata.Kata kunci : Tepungkakao tanpafermentasi, antosianin, ekstraksi, antioksidan, invivo
KARAKTERISTIK MUTU DAN MASA SIMPAN SARI BUAH JERUK MANIS DARI SELAYAR DAN MALANGKE Sitti Ramlah; Kalsum Kalsum; Medan Yumas
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i2.7187

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui karakteristik mutu dan masa simpan sari buah jeruk manis Selayar dan Malangke. Bahan baku yang digunakan adalah  jeruk manis Selayar dan Malangke, bahan penolong  gula sukrosa, CMC, asam sitrat dan natrium benzoat. Penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu; Penelitian Pendahuluan dan Penelitian Lanjutan. Penelitian pendahuluan untuk mendapatkan proses dan formula yang tepat. Penelitian Lanjutan menggunakan perlakuan Asal jeruk manis, yaitu Selayar dan Malangke, Konsentrasi natrium benzoate, yaitu; 0, 0,03, 0,06 %,  Lama Penyimpanan yaitu; 0, 1, 2, 3, 4, 5 minggu. Penelitian ini menggunakan metode  eksperimen dan analisis data secara deskriptif.  Dari hasil penelitian diperoleh bahwa sari buah jeruk manis Selayar mempunyai karakteristik mengandung  kadar gula  22,40 - 28,20 %,  vitamin C  8,42 -  9,93 %,  pH  4,0 - 4,9 , sedangkan  sari buah jeruk manis Malangke mengandung kadar gula 28,25 - 34,60 %, kadar vitamin C 3,52 - 4,92 %, pH 3,8 -4,6. Penggunaan 0,06% natrium benzoate dapat memperpanjang masa simpan  sari buah jeruk manis Selayar dan Malangke hingga lama penyimpanan 5 minggu dan mempunyai rasa yang disukai panelis serta kandungan ALT yang memenuhi syarat mutu untuk minuman sari buah SNI 3719-2014.Kata kunci : Jeruk manis, sari buah, Selayar, Malangke, karakteristik.
FERMENTASI SINGKAT BIJI KAKAO MENGGUNAKAN KULTUR CAMPURAN JENIS BIONKA Medan Yumas
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i2.7418

Abstract

Biji kakao yang dihasilkan oleh petani saat ini memiliki mutu yang masih rendah, terutama kekuatan aroma, warna, dan citarasa khas cokelat. Biji kakao yang diolah dan dijual para petani umumnya hanya biji asalan. Tujuan penelitian ini mengetahui efek kultur campuran jenis bionka dalam mempersingkat waktu fermentasi. Penelitian ini terdiri dari pembuatan kultur campuran bionka, fermentasi biji kakao satu hari dengan penambahan kultur campuran bionka, fermentasi tiga hari dan lima hari tanpa penambahan kultur, pembuatan bubuk kakao dan analisis. Fermentasi menggunakan kultur campuran jenis bionka selama satu hari memberikan hasil temperatur optimum 47 oC, derajat keasaman (pH) 5,68; indeks fermentasi 1,01; biji ungu (slaty) 0%; biji fermentasi memenuhi SNI 01-2323-2008; nilai sensorik atribut aroma, warna biji kakao cokelat, dan citarasa diatas skor 4 artinya suka, serta memiliki warna cokelat kuat dan tidak tumbuh jamur pada penyimpanan 1, 3, dan 5 bulan.
PEMANFAATAN LIMBAH PADAT (EUCHEUMA SP) INDUSTRI PENGOLAHAN SEMI-REFINED KARAGENAN SEBAGAI PUPUK CAIR PADA TANAMAN HORTIKULTURA Medan Yumas; Justus Elisa Loppies; Eky Yenita Ristanti; Dyah Wuri Asriati
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 14, No 2 (2019): Jurnal industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v14i2.5507

Abstract

Abstrak: Limbah padat rumput laut (Eucheuma sp) merupakan sisa sortiran dan pencucian industry pengolahan semi-refine karagenan, mempunyai prospek untuk dibuat pupuk organik cair karena kaya kandungan hormone pemacu tumbuh (HPT), unsur hara makro dan mikro.Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan limbah padat (Eucheuma sp) sisa sortiran dan pencucian oleh industry pengolahan semi-refine karagenan sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair untuk tanaman hortikultura. Tahapan penelitian meliputi pembuatan alat fermentasi, penyiapan limbah rumput laut, penetapan formula,  fermentasi, pengujian pupuk organik cair, dan aplikasi pupuk ke tanaman cabe (Capsicum sp) dan tomat (Solanum lycopersicum). Pupuk organik cair diformulasi  dari 90%, 85%, 80%, 75%, dan 70% limbah padat (Eucheuma sp) ditambah larutan EM4 dan larutan terasi. Fermentasi dilakukan  secara semi-anaerob selama 30 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik cair hasil proses fermentasi yang terbaik adalah  formula dengan perlakuan B yaitu 85% limbah padat (Eucheuma sp) sisa sortiran dan pencucian, 10% larutan EM4, dan 5% larutan terasi, dengan kandungan hormone pemacu tumbuh (auksin 150,94, giberelin 178,55, sitokinin terdiri dari kinetin 105,98 dan zeatin 127,04), pH 7,15, tidak mengandung bakteri pathogen dan memiliki laju pertumbuhan tanaman lebih cepat dibandingkan 4 perlakuan lainnya (tinggi tanaman, jumlah helai daun, panjang daun, dan lebar daun).  Jumlah kandungan hormone pemacu tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah yang terkandung dalam pupuk cair rumput laut komersial. Namun unsur hara makro dan mikro yang terdapat di dalam pupuk organik hasil fermentasi, jumlahnya sedikit dan tidak memenuhi standar. Kata kunci: limbah padat, Eucheuma sp, pupuk organik cair, tanaman hortikultura, hormone pemacu tumbuh (HPT), unsur hara makro, unsur hara mikro.