Arang cangkang kelapa sawit diperoleh dengan metode penyangraian. Cangkang kelapa sawit disangrai pada kuali besi di udara terbuka. Proses penyangraian dinyatakan selesai dilaksanakan apabila tidak ada lagi asap yang keluar (pada suhu sekitar 3480C). Randemen arang cangkang kelapa sawit hasil penyangraian, rata-rata adalah 38,20 %. Arang cangkang kelapa sawit ditumbuk dan diambil bubuknya lolos ayakan 200 mesh ( 74 mikron), siap dijadikan filler dalam pembuatan vulkanisat karet, yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan barang-barang dari karet ataupun keperluan lain sesuai dengan spesifikasinya.Dari studi teknik ekonomi dalam skala Usaha Kecil dan Menengah ,tentang pengolahan serbuk arang cangkang kelapa sawit sebagai Carbon Black dapat diketahui sebagai berikut :Randemen bahan baku = 38,20 %Kapasitas produksi carbon black = 300 kg/hariJumlah hari kerja (setelah dikurangi dengan hari Minggu dan hari hari libur nasional ) = 283 hari/tahunJam kerja per hari rata rata : 8 jamJadwal kerja per hari = 08.00 – 16.00 ( istirahat 1 jam)Pengelola sekaligus pemilik usaha : 1 (satu) orangSekretaris kantor : 1 (satu) orangTenaga kerja harian lepas : 3 (tiga) orangProduksi = 90.000 kg/tahun serbuk arang cangkang kelapa sawit sebagai Carbon BlackJumlah Investasi = Rp. 253.500.000,-Biaya produksi (1 tahun) = Rp.527.421.047,-Biaya tidak tetap ( 1 tahun) = Rp.312.051.047,-Biaya tetap ( 1 tahun) = Rp.214.470.000,-Harga jual serbuk arang cangkang kelapa sawit sebagai Carbon Black (sesuai dengan hasil perhitungan) = Rp.7.730,- per kg,Laba kotor per tahun = Rp. 128.855.953Laba bersih per tahun dengan pajak pajak 12 % = Rp. 113,393.238,-Pengembalian Investasi (Return On Investment - ROI) = 5 tahunKapasitas Produksi Pada Batas Tidak Untung - Tidak Rugi (Break Event Point - BEP) = 62,47 %Jumlah Produksi Pada Skala BEP = 187,40 kg/hari