Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Industri Hasil Perkebunan

POTENSI KOMODITI HASIL PERKEBUNAN SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUK DISINFEKTAN ALAMI (ULASAN) Dwi Indriana; Irwan Syakari; Andi Nur Amalia; Rahayu Wulandari
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Industri Hasil Perkebunan
Publisher : BBSPJI Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v16i1.6848

Abstract

Berbagai cara telah dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19, salah satunya dengan penggunaan disinfektan untuk mensterilisasi permukaan benda yangsering disentuh oleh manusia. Umumnya disinfektan mengandung alkohol, klorin, dan hidrogenperoksida. Namun, penggunaan bahan kimia dalam disinfektan dikhawatirkan akan memicurisiko kesehatan dikemudian hari karena senyawa tersebut dapat bersifat karsinogenik(beracun) apabila terhirup oleh pernapasan manusia dalam jangka panjang hingga dapatmenimbulkan iritasi dan peradangan. Selain bahan-bahan kimia, beberapa bahan alami jugadapat digunakan sebagai bahan pembuat disinfektan. Namun, perlu dilakukan penelitian lebihlanjut keefektifannya dalam membunuh mikroorganisme. Ulasan ini bertujuan untuk mengetahuipotensi hasil perkebunan sebagai antivirus. Beberapa penelitian menyebutkan bahwakandungan dalam bahan alam seperti eugenol pada cengkeh, piperin pada lada hitam, asamlaurat pada kelapa, dan flavonoid quercitrin pada Eucalyptus globulus dapat digunakan sebagaizat antivirus.
KAJIAN PENGGUNAAN HIDROKOLOID SEBAGAI EMULSIFIER PADA PROSES PENGOLAHAN COKELAT Rahayu Wulandari; Dwi Indriana; Andi Nur Amalia
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.165 KB) | DOI: 10.33104/jihp.v14i1.4660

Abstract

Proses tempering dan pendinginan cokelat yang tidak tepat akan menimbulkan terjadinya bintik putih pada permukaan luar cokelat (fat bloom). Untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka perlu digunakan emulsifier. Salah satu emulsifier yang sering digunakan pada pembuatan cokelat adalah lesitin. Selain lesitin, emulsifier yang biasa digunakan dalam produksi pangan adalah hidrokoloid. Hidrokoloid memiliki kelebihan mampu meningkatkan daya lepas komponen aktif dan mudah larut dalam sistem pencernaan. Kajian ini bermanfaat untuk mengetahui jenis dan konsentrasi hidrokoloid yang tepat sebagai emulsifier pada proses pembuatan cokelat untuk menghindari fat bloom. Hidrokoloid jenis glukomanan dan karagenan berpotensi dimanfaatkan sebagai emulsifier dengan konsentrasi optimal berkisar antara 0,1 – 0,75%.