Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH DAYA GELOMBANG MIKRO TERHADAP RENDEMEN, MUTU DAN KOMPONEN BIODIESEL DARI BIJI KEMIRI YANG DIPROSES SECARA TRANSESTERIFIKASI IN SITU Mahlinda Mahlinda; Lancy Maurina; Ellysa Ellysa
Jurnal Industri Hasil Perkebunan Vol 14, No 1 (2019): Jurnal industri Hasil Perkebunan
Publisher : Balai Besar Industri Hasil Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33104/jihp.v14i1.5048

Abstract

Abstrak: Transesterifikasi in situ biodiesel adalah metode untuk produksi biodiesel menggunakan pelarut alkohol dengan bantuan katalis asam atau basa melalui pemanasan konvensional sederhana. Namun, metode konvensional ini dianggap tidak efisien karena memerlukan energi dalam jumlah besar untuk memanaskan media dan proses reaksinya berlangsung lama. Dewasa ini telah dikembangkanmetode produksi biodiesel yang lebih efisien dan cepat, yaitu menggunakan gelombang microwave. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari pengaruh daya gelombang mikro terhadap rendemen, mutu dan komponen biodiesel dari biji kemiri yang diproses melalui transesterifikasi in situ. Proses transesterifikasi in situ berjalan pada daya gelombang mikro 450, 600 dan 800 watt, waktu reaksiempat menit, rasio metanol 25:1 (g/g), rasio co-solvent 0,5:1 (g/g) dan 5% konsentrasi KOH katalis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi 85,58% diperoleh pada daya gelombang mikro 600 watt dengan waktu reaksi empat menit. Hasil uji mutu biodiesel berdasarkan SNI 7182-2012 menunjukkan nilai viskositas kinematik dan angka asam memenuhi standar, namun terhadap masa jenis belum memenuhi standar. Hasil analisa biodiesel menggunakan GC-MS pada ketiga daya gelombang mikro mengandung metil stearat, metil palmitat dan metil miristat. Daya gelombang mikro berpengaruh terhadap rendemen biodiesel tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap mutu dan komponen biodiesel.Kata kunci : biodiesel, gelombang mikro, transesterification in situ, kemiri.
Ektraksi getah jernang (Daemonorops draco) sistem basah dengan dua tahapan proses: perbedaan rendemen dan mutu [Extraction of dragon’s blood (Daemonorops draco) wet system by two-step process: effect of yield and quality] Mahlinda Mahlinda; Abdul Thalib; Lancy Maurina; Ridho Kurniawan; M Dani Supardan
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v12i1.5924

Abstract

Abstrak. Jernang (dragon’s blood) merupakan resin berwarna merah yang diekstrak dari buah rotan (Daemonorops draco). Resin ini merupakan salah satu produk hasil hutan non-kayu yang sudah digunakan secara terus menerus sebagai obat (antibakteri, antikanker, antiviral, antiinflamasi), pewarna, bahan kemenyan dan vernis. Secara tradisional, getah jernang diekstrak menggunakan teknik sederhana dengan menghentakkan buah rotan segar di dalam keranjang rotan sehingga resin yang menempel terlepas dan jatuh dari kulitnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh ekstrak buah rotan menggunakan dua tahapan proses (proses tahap pertama menggunakan buah rotan segar dan proses tahap kedua menggunakan limbah buah rotan dari proses tahap satu). Pada proses tahap pertama, penelitian dilakukan dengan cara buah jernang segar dikumpulkan, sortasi, ekstraksi, pemisahan, pengendapan, pengepresan, pengeringan dan pengujian mutu. Sedangkan pada proses tahap kedua, dilakukan dengan cara mengumpulkan ampas buah jernang (dari proses tahap I), pelumatan, penyaringan, pengendapan, pengepresan, pengeringan dan pengujian mutu. Hasil pengujian menunjukkan, untuk proses tahap pertama memperoleh rendemen resin 2,56% dengan kadar resin 60,86%, pengotor 12,56%, abu 5,44% dan berwarna merah gelap. Sementara, proses tahap kedua memperoleh rendemen resin sebesar 3,99% dengan kadar resin 30,73%, pengotor 49,2%, abu 7,32% dan berwarna merah terang. Dibandingkan dengan SNI 1671–2010, produk resin dari tahap pertama memenuhi mutu A dan mutu B untuk resin dari proses tahap kedua.Kata Kunci : jernang; resin; rotan; ekstraksi Abstract. Jernang (dragon’s blood) is a red resin extracted rattan fruit (Daemonorops draco). This resin is one of the non timber forest products that has been continously used as medicine (anti bacterial, anticancer, antiviral, anti-inflammatory activity and antioxidant), dyes, incenses materials and varnish. Traditionally,  a simple technique to extracted dragon’s blood resin by pounding fresh rattan fruits in a rattan basket so that the resin that adheres to the outer fruit skins become loose and fall from those skins. The aim of this study was to extract rattan fruit (daemonorops draco) using two-step process (first process by using fresh rattan fruits and second process by using rattan fruit waste from first process). The result of this research showed that the first step obtains 2,56 % dark red resin yield which contain 60,85% of resin, 12,56% of  impurities and ash 5,44 % of ash respectively. Meanwhile, the second step obtains yield of light resin 3,99% with resin content 30,73%, impurities 49,2% and ash 7,32%. According to SNI  1671-2010,  resin product from first and second step  process is A and B respectively.Keywords : dragon blood; resin; rattan; extraction