Nur Wulandari
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi dan Fraksinasi Karotenoid pada Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus) Erka Fitria; Nur Wulandari; Purwiyatno Hariyadi; Hendra Wijaya
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 37, No 1 (2020)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32765/wartaihp.v37i1.5686

Abstract

Karotenoid adalah golongan pigmen dengan struktur isoprenoid yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Buah merah (Pandanus conoideus) merupakan sumber karotenoid yang potensial karena memiliki kadar karotenoid yang tinggi. Buah merah menyebar luas di daerah Papua dan Papua Nugini dan banyak digunakan sebagai makanan dan bahan masakan. Beberapa jenis karotenoid telah berhasil diidentifikasi namun dalam jumlah yang relatif sedikit, antara lain α-karoten, β-karoten, α-kriptoxanthin, dan β-kriptoxanthin. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi karotenoid yang ada pada minyak buah merah selain α-karoten, β-karoten, α-kriptoxanthin, dan β-kriptoxantin. Dari penelitian ini, enam jenis karotenoid berhasil teridentifikasi dari ekstrak total karotenoid seperti (3S, 5R, 6R)-3,5-dihidroksi-6,7-didehidro-5,6-dihidro-12'-apo-β-karoten-12'-al, 10'-apo-beta-karotenal, (3S, 3'S, 5R, 5'R, 8'R, 9'cis)-3'-metil-6,7-didehidro-5,5',6,8'–tetrahidro–5',8'-epoksi-β,β-karotene-3,5-diol, phytoene, 3-hidroksi–3'-okso-β,ε-karoten, dan violaxanthin. Selain itu, terdapat dua fraksi terpilih dari hasil fraksinasi dengan Flash Column Chromatography untuk diidentifikasi lebih lanjut. Dari fraksi tersebut teridentifikasi lima jenis karotenoid pada fraksi kedua, termasuk dua di antaranya yaitu capsantin dan kriptoxantin yang belum teridentifikasi sebelumnya pada ekstrak total karotenoid. Diprediksi terdapat α-karoten dan β-karoten pada fraksi pertama apabila dilihat dari persamaan waktu retensinya dengan standar.
Stabilitas Oksidasi Lipida Terstruktur Berbasis Minyak Kelapa dan Minyak Kelapa Sawit [Oxidative Stability of Structured Lipid Based on Coconut Oil and Palm Oil] Siti Nurhasanah; Nur Wulandari; S. Joni Munarso; Purwiyatno Hariyadi
Buletin Palma Vol 18, No 2 (2017): Desember, 2017
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bp.v18n2.2017.53-62

Abstract

Lipase-catalyzed interesterification is used to synthesize a value added structured lipid (SL) from coconut oil and palm oil. SL is a modified lipid (triacylglycerols; TAG) with replacement and/or arrangement of fatty acid positions to change the fatty acid composition and/or their positional distribution in glycerol backbone. In this research, modification was conducted by enzymatic process, to produced SLs with some beneficial changes in chemical and physical properties.  Sepecifically, objective of this research was to study the oxidative stability of SL obtained from enzymatic interesterification of coconut oil and palm oil. Stability was studied using schaal oven test method and parameters tested were free fatty acid, peroxide value, anisidine value, total oxidation, and thio barbituric acid (TBA) value. Results showed that the type of lipase used and length of interesterification resulted in SL with different oxidative stability. Among SLs evaluated, SL produced with esterification process using lipase of Novozyme 435 for 5 hours has high oxidative stability. At the end of the observation, product that was stored for 4 weeks at 50 oC, contained free fatty acid value of 4.21 %, peroxide value of 2.88 meq O2⁄kg, anisidine value of 5.16, TBA value of 2.01 mg malonaldehyde/kg sample, and total oxidation of 10.92. Those result shows that oxidation stability parameter of structured lipid still meet the standard of palm oil  product and its derivatives AbstrakInteresterifikasi enzimatik dengan lipase digunakan untuk mensintesis lipida terstruktur (structured lipid/SL) dari bahan baku minyak kelapa dan kelapa sawit. SL adalah lipida (trigliserida) termodifikasi melalui penggantian dan/atau pengaturan posisi asam-asam lemak pada kerangka gliserolnya.  Pada penelitian ini modifikasi secara enzimatik untuk dilakukan untuk menghasilkan produk SL dengan sifat kimia dan fisika tertentu yang memiliki nilai tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari stabilitas oksidasi produk SL hasil interesterifikasi enzimatik minyak kelapa dan minyak kelapa sawit. Stabilitas oksidasi diukur dengan menggunakan metode uji oven schaal dengan  parameter uji adalah asam lemak bebas, bilangan peroksida, bilangan anisidin, total oksidasi, dan nilai asam tio barbiturat (TBA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis lipase yang digunakan dan lama interesterifikasi menghasilkan SL dengan stabilitas yang berbeda. Diantara produk SL yang dievaluasi, SL yang diperoleh dari proses interesterifikasi menggunakan lipase Novozyme 435 selama 5 jam mempunyai stabilitas oksidasi tinggi.  Pada akhir pengamatan, produk yang disimpan selama 4 minggu pada suhu 50 oC memiliki nilai asam lemak bebas 4,21%, bilangan peroksida 2,88 meq O2/kg, bilangan anisidin 5,16, bilangan TBA 2,01 mg malonaldehid/kg sampel, dan nilai total oksidasi 10,92. Hasil tersebut menunjukkan bahwa stabilitas oksidasi lipid terstruktur yang dihasilkan mampu memenuhi standar sebagai produk minyak sawit dan turunannya. 
PENERAPAN PROSES PANAS PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH PANGAN BIR PLETOK WILAYAH JAKARTA SELATAN ibnu hasan sunandar; Nur Wulandari; Faleh Setia Budi
JURNAL STANDARDISASI Vol 23, No 1 (2021)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31153/js.v23i1.865

Abstract

Bir pletok adalah minuman tradisional yang memiliki tingkat keasaman rendah. Setiap industri kecil menengah pangan (IKMP) bir pletok perlu mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi keamanan serta umur simpan produk yang dihasilkannya, khususnya untuk menghindari proses termal yang tidak tepat yang dapat meningkatkan risiko keamanan produk. Selain itu, data validasi proses untuk memeriksa kecukupan panas di IKMP bir pletok juga belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil proses produksi bir pletok di IKMP yang menggunakan teknologi proses termal, serta mendapatkan data parameter proses termal dalam rangka pemenuhan persyaratan kecukupan panas. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data IKMP bir pletok di Kota Jakarta Selatan; 2) pengembangan dan validasi kuesioner; (3) pelaksanaan survei di IKMP bir pletok; (4) pengujian masa simpan sampel bir pletok terpilih; (5) pengolahan data; serta (6) penyusunan rekomendasi. Aplikasi proses termal yang dilakukan oleh IKMP bir pletok menggunakan 2 metode yaitu pasteurisasi dan proses pengisian panas (hot filling). Proses produksi di IKMP bir pletok dengan kode BP2 merupakan proses yang paling baik di antara IKMP bir pletok lainnya.  Produk BP2 memiliki pH akhir 5,2, dengan suhu pengisian 73,3 °C, headspace 5,3 cm, dengan total mikroba (total plate count/TPC) tidak terdeteksi, serta nilai angka kapang dan kamir yang juga tidak terdeteksi.  Kemasan yang digunakan adalah botol kaca 525 mL, dengan masa simpan mencapai 2 bulan.