Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolasi, Uji Aktifitas Antibakteri dan Identifikasi Senyawa Aktif Kapang Endofit dari Tanaman Belimbing Manis (Averrhoa carambola L.) Trisanti Anindyawati; Priadi Dody
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 34, No 1 (2017)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1062.508 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v34i1.4065

Abstract

ABSTRAK: Tanaman belimbing (Averrhoa carambola) memiliki potensi farmakologis, antara lain sebagai senyawa antimikroba. Kapang endofit isolat A 1.1 yang diisolasi dari ranting tanaman belimbing, diuji potensinya sebagai antibakteri terhadap Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Uji antibakteri dilakukan dengan metoda difusi cakram. Analisis GC-MS dilakukan terhadap ekstrak etil asetat kapang endofit A 1.1 untuk identifikasi komponen kimianya. Hasil uji antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak kloroform mampu menghambat pertumbuhan bakteri uji. Ekstrak etil asetat mempunyai aktivitas DDH (7,5 mm) lebih besar dibanding ekstrak kloroform (6,10 mm) terhadap B. subtilis. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat kapang endofit A 1.1 mengandung 17 komponen kimia. Komponen utamanya adalah 1-Octadecene, 1-Dococene dan 1-Hexadecene.
POTENSI SELULASE DALAM MENDEGRADASI LIGNOSELULOSA LIMBAH PERTANIAN UNTUK PUPUK ORGANIK Trisanti Anindyawati
JURNAL SELULOSA Vol 45, No 02 (2010): BERITA SELULOSA
Publisher : Center for Pulp and Paper

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.401 KB)

Abstract

It is quite evident that agriculture product waste is abundant. Further process of it will produce a value-added product such as organic fertilizer. Lignocellulose waste contain important compounds, i.e cellulose, hemicellulose and lignin (include rice straw, wood, bagasse). In the degradation process maximum results will be attained through a necessary pretreatment - mechanical, physico-chemical, chemical and biological. Lignocellulolitic microbes consisting of molds, bacteria and actinomycetes were able to degrade lignocellulosic materials to produce organic fertilizers, whereas anaerobic bacteria can produce multi-enzyme complex / cellulosome. Key words : cellulase, agricultural wastes, lignocellulose, organic fertilizer INTISARILimbah pertanian yang berlimpah merupakan suatu bahan yang mempunyai nilai tambah bila diproses lebih lanjut, salah satunya adalah untuk pupuk organik. Limbah lignoselulosa seperti jerami padi, kayu, bagas terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Untuk memperoleh hasil yang maksimal pada proses degradasi, diperlukan perlakuan awal yang bisa dilakukan secara mekanik, fisika-kimia, kimia dan biologi. Mikroba lignoselulolitik yang terdiri dari kapang, bakteri dan aktinomisetes dapat mendegradasi bahan lignoselulosa untuk menghasilkan pupuk organik, termasuk bakteri anaerob yang dapat menghasilkan multi enzim kompleks/selulosom.Kata kunci : selulase, limbah pertanian, lignoselulosa, pupuk organik