Modernisasi administrasi publik menjadi kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya tuntutan terhadap layanan publik yang cepat, transparan, dan efisien. Penelitian ini mengeksplorasi pendekatan terintegrasi antara Teknik Informatika dan Sistem Informasi untuk menghadapi tantangan birokrasi tradisional, seperti fragmentasi data dan kurangnya efisiensi. Teknik Informatika berperan dalam pengembangan infrastruktur teknologi, sementara Sistem Informasi memfasilitasi pengelolaan data secara terpusat dan mempercepat pengambilan keputusan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan data yang diperoleh melalui kuesioner, melibatkan responden dari kalangan pemerintah, masyarakat, dan pengembang sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi ini meningkatkan efisiensi waktu, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki transparansi. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pelatihan pengguna masih menjadi hambatan. Dengan rekomendasi strategis untuk meningkatkan pelatihan dan infrastruktur, penelitian ini memberikan dasar bagi pengembangan administrasi publik yang lebih responsif dan adaptif terhadap era digital.