Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING UNTUK ANALISIS SENTIMEN TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH Abdurrohim, Iim; Rahman, Alkautsar
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen masyarakat terhadap kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja yang dikeluarkan pemerintah dengan menggunakan pendekatan Natural Language Processing (NLP). Metode yang digunakan adalah analisis sentimen pada 75.000 komentar online dari berbagai platform seperti media sosial, forum diskusi, dan situs berita menggunakan model Recurrent Neural Network (RNN) dengan arsitektur LSTM. Hasil analisis menunjukkan 51% komentar mengandung sentimen negatif, 29% netral, dan 20% positif yang mengindikasikan adanya resistensi dan kontroversi cukup besar terhadap kebijakan tersebut. Melalui Aspect-Based Sentiment Analysis (ABSA), ditemukan aspek kepentingan pekerja/buruh (79% negatif) dan lingkungan hidup (67% negatif) menjadi sorotan utama kekhawatiran masyarakat, sementara aspek investasi (48% positif) dianggap manfaat utama kebijakan ini. Analisis jaringan kata juga mengungkapkan kata kunci seperti "buruh", "lingkungan", "deregulasi", dan "investasi" yang dominan. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan komunikasi dan sosialisasi dari pemerintah terkait manfaat Omnibus Law, terutama perlindungan buruh dan lingkungan hidup, serta pelibatan masukan pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi turunan.
PENERAPAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING UNTUK ANALISIS SENTIMEN TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH Abdurrohim, Iim; Rahman, Alkautsar
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 1 No. 2 (2024): JURNAL KEBANGSAAN RI
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/jkri.v1i2.3403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen masyarakat terhadap kebijakan Omnibus Law Cipta Kerja yang dikeluarkan pemerintah dengan menggunakan pendekatan Natural Language Processing (NLP). Metode yang digunakan adalah analisis sentimen pada 75.000 komentar online dari berbagai platform seperti media sosial, forum diskusi, dan situs berita menggunakan model Recurrent Neural Network (RNN) dengan arsitektur LSTM. Hasil analisis menunjukkan 51% komentar mengandung sentimen negatif, 29% netral, dan 20% positif yang mengindikasikan adanya resistensi dan kontroversi cukup besar terhadap kebijakan tersebut. Melalui Aspect-Based Sentiment Analysis (ABSA), ditemukan aspek kepentingan pekerja/buruh (79% negatif) dan lingkungan hidup (67% negatif) menjadi sorotan utama kekhawatiran masyarakat, sementara aspek investasi (48% positif) dianggap manfaat utama kebijakan ini. Analisis jaringan kata juga mengungkapkan kata kunci seperti "buruh", "lingkungan", "deregulasi", dan "investasi" yang dominan. Temuan ini menunjukkan perlunya peningkatan komunikasi dan sosialisasi dari pemerintah terkait manfaat Omnibus Law, terutama perlindungan buruh dan lingkungan hidup, serta pelibatan masukan pemangku kepentingan dalam penyusunan regulasi turunan.
An Integrated Approach of Informatics Engineering and Information Systems in the Modernization of Public Administration Abdurrohim, Iim; Sindrawati, Sindrawati; Lesmana, Dina; Kurniawati, Kurniawati; Sumiati, Nia
Journal of Artificial Intelligence and Software Engineering Vol 5, No 1 (2025): March
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jaise.v5i1.6367

Abstract

Modernisasi administrasi publik menjadi kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya tuntutan terhadap layanan publik yang cepat, transparan, dan efisien. Penelitian ini mengeksplorasi pendekatan terintegrasi antara Teknik Informatika dan Sistem Informasi untuk menghadapi tantangan birokrasi tradisional, seperti fragmentasi data dan kurangnya efisiensi. Teknik Informatika berperan dalam pengembangan infrastruktur teknologi, sementara Sistem Informasi memfasilitasi pengelolaan data secara terpusat dan mempercepat pengambilan keputusan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan data yang diperoleh melalui kuesioner, melibatkan responden dari kalangan pemerintah, masyarakat, dan pengembang sistem. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi teknologi ini meningkatkan efisiensi waktu, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki transparansi. Namun, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pelatihan pengguna masih menjadi hambatan. Dengan rekomendasi strategis untuk meningkatkan pelatihan dan infrastruktur, penelitian ini memberikan dasar bagi pengembangan administrasi publik yang lebih responsif dan adaptif terhadap era digital.
REVITALISASI NASIONALISME DIGITAL MELALUI APLIKASI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA MASYARAKAT 5.0 Abdurrohim, Iim; Tri Hastuti; Dhabitah, Khairani Ghassan
JURNAL KEBANGSAAN RI Vol. 2 No. 2 (2025): Edisi 4
Publisher : LEMBAGA PUSAT KAJIAN KEBANGSAAN/PUSKAB UKRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31848/jkri.v2i2.4067

Abstract

The rapid digitalization of society presents both opportunities and challenges for cultivating nationalism among younger generations. Traditional expressions of nationalism often fail to resonate with digital natives, requiring more adaptive and participatory approaches. This study aims to explore how a mobile application, e-Nasionalis, can be utilized to strengthen civic values and digital nationalism among Indonesian youth. Employing a mixed-methods approach, the research integrates the development and limited testing of the application with user feedback analysis from 60 participants, including students, university youth, and digital community members. Features of the app include civic education modules, daily acts of nationalism, and a hoax reporting tool. Quantitative data showed a high level of user engagement and satisfaction, while qualitative insights revealed positive changes in users’ understanding and practice of nationalism in everyday digital life. The findings suggest that the integration of information technology and political education can provide innovative civic learning platforms that are relevant, engaging, and impactful in the context of Society 5.0.