Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
1.497
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Prosodi: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra ELTIN Journal: Journal of English Language Teaching in Indonesia ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture Parafrase: Jurnal Kajian Kebahasaan dan Kesastraan Lingua: Jurnal Ilmiah Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies Susastra : Jurnal Ilmu Sastra dan Budaya
Afiifah Al Rosyiidah
Universitas Trunojoyo Madura
Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences Other

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

 1 
Student Reflective Journal Sebagai Booster Peningkatan Profisiensi Menulis Mahasiswa Mohammad Halili; Darul Hikmah; Miftahur Roifah; Afiifah Al Rosyiidah
Prosodi Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2 (2018): Prosodi
Publisher : Program Studi Bahasa Inggris Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.487 KB) | DOI: 10.21107/prosodi.v12i2.4531

Abstract

Kemampuan menulis tidak bisa di dapat secara instan, melainkan harus melalui sebuah proses pembiasaan agar tulisan yang dihasilkan berkualitas. Hasil pengamatan Tim terhadap mahasiswa Program Studi Sastra Inggris yang mengambil pemrograman skripsi pada tahun ajaran 2017-2018 menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan seperti grammar (grammatical errors) dan pengorganisasian ide yang tidak runut masih mudah ditemui. Kesulitan ini tentu saja menjadi permasalahan yang sangat penting untuk diperhatikan karena dapat mempengaruhi jangka waktu kelulusan mahasiswa. Kesulitan dalam menulis berbahasa Inggris ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kesulitan untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan, kurangnya penguasaan kosa kata bahasa Inggris, dan kurangnya latihan dalam menulis berbahasa Inggris. Student Reflective Journal adalah sebuah media menulis yang berbentuk jurnal atau diary yang bisa digunakan mahasiswa untuk menuangkan ide-ide atau gagasan yang dimiliki, meningkatkan kosa kata bahasa Inggris, serta yang paling penting menjadi media pembiasaan dalam menulis. Student Reflective Journal dibuat dengan desain yang menarik (tidak monoton seperti buku teks), melainkan seperti sebuah diary yang mudah dibawa kemana saja dan menjadi ‘teman’ untuk menuangkan pikiran. Selain itu, Student Reflective Journal di dalamnya memuat prompts (petunjuk kata) yang dibuat untuk memancing ide atau gagasan sehingga mahasiswa lebih mudah untuk memulai menulis, dan juga Student Reflective Journal dilengkapi dengan bantuan kosa kata bahasa Inggris untuk memperkaya kosa kata mahasiswa. Adapun prompts (petunjuk kata) yang diberikan adalah dalam bentuk tematik atau topik yang sederhana yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari mahasiswa. Dengan memilki Student Reflective Journal dan menjadikannya sebagai media menulis, diharapkan mahasiswa menjadi lebih terbiasa dalam menulis berbahasa Inggris dan tidak mengalami kesulitan untuk menuangkan ide atau gagasan yang dimiliki.
APPLYING MULAN (2020) MOVIE TO ANALYZE ILLOCUTIONARY ACTS Afiifah Al Rosyiidah
LINGUA : JURNAL ILMIAH Vol 18 No 01 (2022): Jurnal Ilmiah: Lingua
Publisher : STBA LIA - Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35962/lingua.v18i01.101

Abstract

ABSTRACT The study conducted under the theme of speech acts is still popular since it emerges to be more attractive from time to time. This study principally discusses one of the enticing issues which are to scrutinize speech acts. This study focuses on the types of illocutionary acts taken from the dialogues in Mulan (2020) movie. It aims to discover and explain how types of illocutionary acts are applied in the dialogues of the main character of Mulan (2020) movie. This study uses descriptive qualitative research design. The findings of this research are that 46 utterances of the main character, Mulan, contain illocutionary act in all types, namely 17 directive utterances, 14 assertive utterances, nine expressive utterances, five commissive utterances, and one declarative utterance. From the finding, it can be concluded that illocutionary acts applied by the main character in Mulan (2020) movie have various functions. It mostly includes advising, commanding, ordering, and requesting. ABSTRAK Penelitian dengan mengangkat tema tentang tindak tutur masih banyak diminati karena tampaknya tema ini semakin menarik untuk dikaji dari waktu ke waktu. Penelitian ini difokuskan pada salah satu kajian yang menarik dalam ilmu Pragmatik yaitu tentang tindak tutur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan tipe-tipe tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam ujaran-ujaran pemeran utama dalam film Mulan (2020). Penelitian ini menerapkan desain penelitian deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini adalah ditemukan sebanyak 46 ujaran dari pemeran utama dalam film Mulan (2020) yang mengandung tindak tutur ilokusi, diantaranya adalah 17 tindak tutur ilokusi direktif, 14 tindak tutur ilokusi asertif, sembilan tindak tutur ilokusi ekspresif, lima tindak tutur ilokusi komisif, dan satu tindak tutur ilokusi deklaratif. Berdasarkan fungsi dari tindak tutur ilokusi tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak ilokusi yang diterapkan oleh tokoh utama dalam film Mulan (2020) memiliki fungsi yang beragam, Sebagian besar mencakup fungsi berupa menasihati, memerintah, menawarkan, dan meminta.
METADISCOURSE MARKERS IN ENGLISH ESSAYS WRITTEN BY INDONESIAN STUDENTS IN EFL SETTING Rosyida Ekawati; Afiifah Al Rosyiidah
Eltin Journal : Journal of English Language Teaching in Indonesia Vol 10, No 2 (2022): VOLUME 10, ISSUE 2, OCTOBER 2022
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/eltin.v10i2.p%p

Abstract

English essays commonly use metadiscourse markers to assist and direct readers in understanding the essays. This study aims at identifying and explaining interactive and interactional metadiscourse markers used by male and female students and their roles in the essays. There are 10 essays written by English Department students of second semester at the University of Trunojoyo Madura. The essays were written by male and female students with one of the assigned topics about diet for female and music for male students. This research was conducted as descriptive qualitative research methods, while to show the frequency of metadiscourse markers used by male and female students in the essays, simple quantification was done manually. Results show that both male and female use interactive metadiscourse markers in the essays that consist of transitions, frame markers, and code glosses, while interactional metadiscourse markers consist of hedges, boosters, attitude markers, self-mention, and engagement markers. Male students tend to use metadiscourse markers lower than female students but they use similar pattern of the markers. Only for self-mention items that is used higher by male students. The uses of metadiscourse markers have a significant role in organizing and producing of written essays to achieve certain communicative purposes.
AN ANALYSIS OF CODE-SWITCHING USED BY ALUMNI OF THE INTERNATIONAL INDONESIAN SCHOOL OF JEDDAH (IISJ) Daenah Daenah; Afiifah Al Rosyiidah
ISLLAC : Journal of Intensive Studies on Language, Literature, Art, and Culture Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um006v6i22022p244-255

Abstract

This study represents the types and reasons for code-switching used by Alumni of IISJ. It was conducted using descriptive research. IISJ’s Alumni use all types of code-switching; tag-switching (6), intersentential-switch (25), and intrasentential-switch (19). Additionally, 7 reasons for code-switching occured; filling the linguistic needs (17), continuing the last language used (7), specifying addressee (4), qualifying message (9 data), specifying speaker involvement (5), marking and emphasizing group identity (5), conveying confidentiality, anger, and annoyance (3).
Figurative Language Analysis Found in Montgomery Ricky Album Tazkiyatul Wildaniyah; Afiifah Al Rosyiidah
Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies Vol. 2 No. 1 (2023): PROCEEDING RESEARCH ON LITERARY, LINGUISTIC, AND CULTURAL STUDIES
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/uncollcs.v2i1.2480

Abstract

Figurative language is the language that is often used in daily activities, in poetry, novels, and songs. The use of this language requires analysis because it cannot be interpreted literally. The purpose of this study is to examine in which figurative language is used as well as the function of figurative language in Montgomery Ricky's album. The words, phrases, or sentences in song lyrics that contain figurative language are the data of this study. These data are analyzed using Hatch & Brown's (1955) theory of figurative language types and Perrine's (1977) theory of the function of figurative language. The documentation method is used to categorize materials related to the issues discussed in data collection. The interactive qualitative approach proposed by Miles et al., (2014) is utilized in data analysis, including the following steps: (1) data condensation; (2) data display; and (3) conclusion. The study's findings indicate that figurative language is used in the Montgomery Ricky album. There are 65 figurative language data, including 18 metaphors, 16 metonymies, 11 hyperboles, 5 personifications, 4 synecdoche, 3 antitheses, 2 ironies, 2 apostrophes, 2 paradoxes, 1 allusion, and 1 understatement. Oxymoron and metaphor are two types of figurative language that are not encountered. 4 The purpose of using figurative language based on Perrine (1977) theory, that are as additional imaginary, imaginative pleasure, emotional intensity, and means of concentration found in the analysis.
DEIXIS TYPES IN MARRYING (MADURESE CULINARY WRITING) Afiifah Al Rosyiidah; Darul Hikmah
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 22 No 2 (2022): Parafrase Vol. 22 No. 2, Oktober 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/parafrase.v22i2.7398

Abstract

. Every speaker should comprehend deixis to enhance the quality of communication with the interlocutor. This study investigates kinds of deixis and their references found in Madurese Culinary Writings. The data source of the study is the students’ Madurese Culinary Writings. It utilizes a qualitative research design. The data are gathered through observation and document review. During the data collection process, field notes are also used. The data are analyzed using an interactive model of data analysis, which includes data reduction, data display, and data verification/claim. The study's findings demonstrate that all types of deixes are found in Madurese Culinary Writings. Person deixis becomes the most frequent type of deixis including all data found, it has 70 data. The next position provides that place deixis is in the second position having 31 data. Then, discourse deixis has 21 data and time deixis has 13 data, and the lowest frequent type of deixis is social deixis having 6 data. Besides, the references found in this research: person deixes found are “I”, “we”, “us”, “my” as first person deixes; “You” as second person deixis; “They”, “it” as third person deixes which belong to person deixes; Place deixes found are “Serpang”, “Bangkalan”, “Arosbaya”; Time deixes found are “then”, “after”, “for 3-4 hours” ; discourse deixes found were “this”, “that”; and the last, social deixes found are “the seller”, ”my parents”.
ANALISIS REFERENSI PADA KARANGAN MAHASISWA DEPARTEMEN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BERTEMA KULINER MADURA Rahayu Galuh Candra Kirana; Afiifah Al Rosyiidah
PARAFRASE : Jurnal Kajian Kebahasaan & Kesastraan Vol 23 No 1 (2023): Parafrase Vol. 23 No. 1, Mei 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/parafrase.v23i1.7641

Abstract

Penelitian ini membahas salah satu isu menarik dalam kohesi gramatikal yaitu referensi. Referensi merupakan alat kohesi gramatikal yang berkaitan dengan teks/wacana atau unsur bahasa yang saling merujuk dan berkaitan secara semantis. Referensi dapat membantu pembaca untuk memahami kalimat dalam teks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan jenis-jenis referensi pada karangan mahasiswa bertema kuliner Madura. Peneliti menjadi instrumen utama dalam mengoleksi dan menganalisis data. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa langkah yaitu membaca, mengidentifikasi, membuat catatan, dan megklasifikasi data. Peneliti menggunakan teori Halliday & Hasan (1976). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 379 referensi yang ditemukan pada karangan mahasiswa bertema kuliner Madura. Adapun jenis referensi paling dominan digunakan adalah persona sejumlah 299 (79%), kemudian diikuti jenis demonstratif sejumlah 65 (17%), dan jenis komparatif sejumlah 15 (4%). Di samping itu, masing-masing jenis referensi memiliki fungsi dalam penggunaannya yaitu referensi persona untuk menghindari pengulangan kata yang sama dan menghubungkan antara kata dengan objeknya, referensi demonstratif untuk menunjukkan skala kedekatan, dan referensi komparatif untuk membandingkan sesuatu atau situasi.
ENOLA HOLMES 2020 MOVIE: REVEALING GRAMMATICAL COHESION Elik Khoirun Ni'mah; Afiifah Al Rosyiidah
SUSASTRA: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya Vol 10, No 2 (2021): Susastra: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya (Desember 2021)
Publisher : HISKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/susastra.v10i2.107

Abstract

This study uses Enola Holmes movie script 2020 to reveal the types of grammatical cohesions. The theories used are the theory of Hasan and Halliday (1976). This study uses qualitative approach. The technique of data collection of this study is documentary. This study is analysed by using document as the data that are already transcribed. Based on the finding and data analysis, the writer finds 107 data of all the types of grammatical cohesion, they are: reference (81), substitution (3), ellipsis (12), and conjunction (11). The most dominant grammatical cohesion types used in the movie script is demonstrative reference “this” that occurs 17 times.AbstrakPenelitian ini menggunakan naskah film Enola Holmes 2020 untuk mengungkapkan jenis-jenis kohesi gramatikal. Teori yang digunakan adalah teori Hasan dan Halliday (1976). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dokumentasi. Berdasarkan temuan dan analisis data, penulis menemukan 107 data dari semua jenis kohesi gramatikal, yaitu; referensi (81), substitusi (3), elipsis (12), dan konjungsi (11). Jenis kohesi gramatikal yang paling dominan digunakan dalam naskahfilm adalah referensi demonstratif “this” yang muncul sebanyak 17 kali.
ANALYZING SPENCER 2021 MOVIE: HOW DO WE MAKE REFUSAL STRATEGIES? Hanifatul Wahda; Afiifah Al Rosyiidah
SUSASTRA: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya Vol 11, No 2 (2022): Susastra: Jurnal Ilmu Susastra dan Budaya (Desember 2022)
Publisher : HISKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/susastra.v11i2.108

Abstract

This study uses the movie of Spencer 2021 to describe the types of refusal strategies and the sequences of refusal strategies. This study uses a descriptive qualitative method. The results show that there are 2 types of refusal strategies:direct refusal and indirect refusal strategies. There are several subtypes included in the classification: reasons or explanations (12 data), attempts to obstruct the interlocutor (6 data) statements of principle (4 data), non-performative statements (5 data), statements of regret (3 data), alternative statements (2 data), acceptance that functions as a refusal (1 data) and avoidance (1 data). In addition, the sequences of refusal strategies consist of post refusal (22 data), pre-refusal (15 data) and main refusal (6 data).  AbstrakPenelitian ini menggunakan film Spencer 2021 untuk mendeskripsikan jenis-jenis strategi penolakan dan urutan strategi penolakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 jenis strategi penolakan: strategi penolakan langsung dan strategi penolakan tidak langsung. Terdapat beberapa subtipe yang termasuk dalam klasifikasi tersebut: alasan atau penjelasan (12 data), upaya menghalangi lawan bicara (6 data) pernyataan prinsip (4 data), pernyataan non-performatif (5 data), pernyataan penyesalan (3 data), pernyataan alternatif (2 data), penerimaan yang berfungsi sebagai penolakan (1 data) dan penghindaran (1 data). Selain itu, urutan strategi penolakan adalah post refusal (22 data), pre-refusal (15 data) dan main refusal (6 data).
Co-Authors Daenah Daenah Darul Hikmah Darul Hikmah Elik Khoirun Ni'mah Hanifatul Wahda Miftahur Roifah Mohammad Halili Rahayu Galuh Candra Kirana Rosyida Ekawati Tazkiyatul Wildaniyah