Penyakit skabies sangat erat kaitannya dengan kebersihan diri dan lingkungan, atau apabila banyak orangyang tinggal secara bersama-sama disatu tempat yang relatif sempit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahuiHubungan Antara Praktik Personal Hygiene dan Kondisi Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Skabies di PondokPesantren Roudhotut Tholibin Sirau Kecamatan Kemranjen Kabupaten BanyumasTahun 2016.Populasi dalampenelitian ini adalah semua santri di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Sirau Kemranjen KabupatenBanyumas. Jumlah santri sebanyak 119 santri. Sampel kasus diambil secara total sampling dari santri PondokPesantren Roudhotut Tholibin sirau yang menderita skabies sebanyak 42 orang dan sampel kontrolnya diambil darisantri Pondok Pesantren Roudhotul Qur’an Sirau yang tidak menderita skabies sebanyak 42 orang. Penelitian inidilakukan di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Sirau Kemranjen Kabupaten Banyumas pada bulan April – Junitahun 2016. Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Praktek personal hygiene pada kategori tidak baik sebanyak 32santri (38,1%) dan yang baik sebanyak 52 santri (61,9%). (2) Kepadatan hunian pada kategori tidak baik sebanyak28 santri (33,3%) dan yang baik sebanyak 56 santri (66,7%). (3) Rasio kamar mandi seluruhnya pada kategori baikyaitu 84 santri (100,0%). Kuantitas air bersih seluruhnya pada kategori baik yaitu 84 santri (100,0%). Kesimpulandalam penelitian ini adalah ada hubungan antara praktik personal hygiene dengan kejadian skabies di PondokPesantren Roudhotut Tholibin Sirau Kemranjen Kabupaten Banyumas (p value = 0,025). Ada hubungan antarakepadatan hunian dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Sirau Kemranjen KabupatenBanyumas (p value = 0,021). Penelitian ini perlu dikembangkan lebih lanjut dengan meneliti faktor yang dapatmempengaruhi praktek pencegahan skabies dengan melakukan observasi melalui desain penelitian kualitatif.