This Author published in this journals
All Journal Buletin Keslingmas
Ari Kusumajaya
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TIKUS PADA DAERAH KASUS LEPTOSPIROSIS (STUDI TENTANG TIKUS DAN LINGKUNGAN PADA DAERAH KASUS LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN BANYUMAS) Ari Kusumajaya; Budi Utomo; Hikmandari Hikmandari
Buletin Keslingmas Vol 39, No 3 (2020): BULETIN KESLINGMAS VOL.39 NO.3 TAHUN 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.629 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v39i3.4481

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri dari genus Leptospira dari famili Leptospiracceae, ordo Spirochaetales. Transmisi Leptospirosis terjadi melalui kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi, misalnya tikus. Sanitasi lingkungan yang tidak semestinya seperti penyimpanan sampah dan sisa-sisa makanan yang kurang tepat di perumahan atau perniagaan akan mengundang tikus untuk menghuni daerah tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik tikus dan lingkungan pada daerah kasus Leptospirosis di Kabupaten Banyumas. Jenis penelitian ini deskriptif yaitu untuk menganalisis karakteristik tikus dan lingkungan pada daerah kasus Leptospirosis di Kabupaten Banyumas dengan menggunakan perangkap jenis single trap yang berjumlah 200 perangkap tikus. Hasil tikus yang tertangkap yaitu 56 ekor tikus. 29 ekor tikus pada habitat dalam rumah dan 27 luar rumah. Tikus yang tertangkap menggunakan umpan kelapa bakar berjumlah 29 ekor dan 27 ekor menggunakan ikan asin bakar yang berjenis Rattus Tanezumi dan Mus Muscullus dengan kepadatan tikus 28%. Tikus yang tertangkap pada daerah kasus Leptospirosis merupakan jenis tikus pemukiman/ tikus rumah. Kepadatan tikus pada daerah kasus sesuai Permenkes RI No : 50 tahun 2017 yaitu tinggi karena di atas baku mutu (1). Diharapkan masyarakat pada daerah kasus untuk menjaga sanitasi agar tidak menjadi habitat tikus.