Zaeni Budiono
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN INTENSITAS SUARA DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PT. TRADHA ASPHALT MIXING PLANT (AMP) KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 Fakhri Dzulfiqar; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.399 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i4.3049

Abstract

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.13/ MEN/ X/ 2011 tentang Nilai Ambang BatasFaktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja pada pasal 1 menjelaskan bahwa kebisingan termasuk faktorfisika di tempat kerja yang dapat mengakibatkan penyakit atau gangguan apabila melebihi nilai ambang batas 85dB. Kebisingan yang melebihi nilai ambang batas akan mengakibatkan terjadinya perubahan irama jantung dantekanan darah. Hasil survei pendahuluan di PT. Tradha AMP bahwa sumber-sumber paparan intensitas suaraberasal dari alat-alat atau mesin-mesin produksi yang digunakan oleh perusahaan. Pekerja merasakan pengaruhdari suara mesin seperti; gangguan komunikasi saat bekerja, menurunnya konsentrasi kerja, cepat lelah saatbekerja, stress yang berakibat pada ketidakstabilan emosi. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan intensitassuara dengan tekanan darah pada pekerja PT. Tradha AMP. Metode yang digunakan observasional analitik denganpendekatan cross sectional. Hasil uji statistik menggunakan Pearson Product Moment diperoleh nilai hitung rxy =0,222 menunjukkan hubungan intensitas suara dengan tekanan darah sistolik rendah (lemah), dengan nilai p =0,488 lebih besar dari α=0,05, sedangkan uji statistik menggunakan Pearson Product Moment diperoleh nilaihitung rxy = 0,056 menunjukkan hubungan intensitas suara dengan tekanan darah diastolik sangat rendah (sangatlemah), dengan nilai p = 0,863 lebih besar dari α =0,05. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan tidak adahubungan intensitas suara dengan tekanan darah pada pekerja PT. Tradha AMP tahun 2015.
DESKRIPSI PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KRT.SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2016 Aprilia Indah Setyaningrum; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 36, No 2 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 2 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.299 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i2.2984

Abstract

RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo merupakanrumah sakit milik pemerintah kabupaten Wonosobo danmerupakan salah satu rumahsakit yang menghasilkan sampah medis dari setiap kegiatan medis didalamrumahsakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan sampah medis diRSUD KRT SetjonegoroWonosobo.Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif yangmenggambarkan tentang pengelolaan sampahmedis di RSUD KRT SetjonegoroWonosobo. Penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung mengenaipengelolaan sampah medis di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo. Hasil penelitian rata-rata volume sampah medisRSUD KRT Setjonegoro perharinya adalah 630,6liter/hari dengan rata-rata berat sampah medis perharinyaadalah79,08kg/hari, dalam pengelolaan sampah medis tersebut masih adayang belum sesuai denganperaturan, seperti pengangkut sampah medis yang tidak rutin, tidak dilakukan pencucian dan pemberiandesinfektan, masih adanya sampah non medis yang tercampur kedalam sampah medis. Berdasarkan uraian diatasdapat disimpulkan bahwapengelolaan sampah medis di RSUD KRT Setjonegoro masih ada yang belum sesuaistandar yaitu pada fase pewadahan belum dilakukan pencucian tempat sampah secara rutin dan waktupengangkutan yang tidak tentu. Disarankan bagi penanggung jawab sampah medis dalam hal waktu pengangkutanagar lebih dipantau, bagi petugas pelaksana limbah tempat sampah/troli yang habis digunakan dicuci dandidesinfeksi, bagi tenaga medis
UPAYA PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA DI UNIT GRANULE PT. BINA GUNA KIMIA UNGARAN SEMARANG TAHUN 2015 Roudlatun Naashichah; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.329 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i3.3065

Abstract

HIRA merupakan tahapan awal dalam manajemen risiko, yang menjadi salah satu klausul dalam penerapan OHSAS18001. Pada PT. Bina Guna Kimia Ungaran Semarang, HIRA sudah diterapkan dalam mengidentifikasi bahaya,akan tetapi kecelakaan kerja masih terjadi. Tujuan penelitian ini mengetahui sumber bahaya, potensi bahaya, jenisbahaya, penilaian risiko dan upaya pengendalian risiko kecelakaan kerja di Unit Granule PT. Bina Guna KimiaUngaran Semarang. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif. Subyek penelitian ini 9 pekerja dengan supervisorUnit Granule dan koordinator SHE. Hasil penelitian ini ada 17 sumber bahaya, 28 potensi bahaya, 60 jenis bahayadi Unit Granule. Penilaian risiko terhadap bahaya tersebut ada 44 risiko tinggi, 14 risiko sedang dan 2 risiko rendah.Pengendalian risiko dilakukan dengan pengendalian teknis (engineering), administrasi dan alat pelindung diri.Simpulan dari penelitian ini yaitu sumber bahaya di Unit GranulePT. Bina Guna Kimia Ungaran Semarang berasaldari bahan, alat, mesin, lingkungan kerja, cara kerja, dan perilaku yang tidak aman. Potensi bahaya di UnitGranuleada 28 potensi bahaya. Jenis bahaya ada 60 bahaya. Penilaian risiko terhadap bahaya tersebut ada 3yaituhigh, medium dan low. Upaya pengendalian yang dilakukan yaitu pengendalian teknis (engineering),administrasi dan alat pelindung diri.
RISIKO KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS II SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Herni Pusparini; Tri Cahyono; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.217 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i1.3007

Abstract

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita. Kasus pneumonia balita diKabupaten Banyumas tertinggi terjadi di Puskesmas II Sumpiuh. Jumlah kasus pneumonia pada tahun 2015 sebesar311 dan data rumah sehat sebesar 87,93%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko lingkungan fisikrumah terhadap kejadian pneumonia pada balita. Metode penelitian observarsional dengan design case control.Populasi penelitian adalah balita umur 1-5 tahun periode Juni-Agustus dengan jumlah kelompok kasus 26 dankontrol 26. Pengumpulan data dengan pengukuran, observasi, dan wawancara. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan besarnya risiko dengan Odd Ratio serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Analisisbivariat didapatkan faktor risiko yang siginifikan dengan kejadian pneumonia adalah ventilasi (p=0,001 danOR=9,048), kelembaban (p=0,001 dan OR=9,450), pencahayaan (p=0,004 dan OR=7,500) dan kepadatanpenghuni (p=0,005 dan OR=6,720) serta faktor risiko yang tidak signifikan adalah jenis lantai (p=0,725 danOR=1,650) dan temperatur (p=1,000 dan OR=1,181). Analisis multivariat menunjukkan komponen fisik yangpaling berpengaruh adalah kelembaban (p=0,003 dan OR=7,883) dan kepadatan penghuni (p=0,018 danOR=5,375).Disimpulkan bahwa lingkungan fisik merupakan faktor risiko kejadian pneumonia pada balita.Disarankan keluarga responden memperbaiki kondisi ventilasi pencahayaan dan jenis lantai, Dinas kesehatanmemberikan bantuan dana, Puskesmas melakukan inspeksi sanitasi dan penyuluhan serta peneliti selanjutnya untukmenganalisis secara terpisah komponen fisik rumah pada kamar balita dan ruang keluarga.