Herni Pusparini
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RISIKO KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS II SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016 Herni Pusparini; Tri Cahyono; Zaeni Budiono
Buletin Keslingmas Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.217 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i1.3007

Abstract

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita. Kasus pneumonia balita diKabupaten Banyumas tertinggi terjadi di Puskesmas II Sumpiuh. Jumlah kasus pneumonia pada tahun 2015 sebesar311 dan data rumah sehat sebesar 87,93%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko lingkungan fisikrumah terhadap kejadian pneumonia pada balita. Metode penelitian observarsional dengan design case control.Populasi penelitian adalah balita umur 1-5 tahun periode Juni-Agustus dengan jumlah kelompok kasus 26 dankontrol 26. Pengumpulan data dengan pengukuran, observasi, dan wawancara. Analisis bivariat menggunakan Chi-Square dan besarnya risiko dengan Odd Ratio serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Analisisbivariat didapatkan faktor risiko yang siginifikan dengan kejadian pneumonia adalah ventilasi (p=0,001 danOR=9,048), kelembaban (p=0,001 dan OR=9,450), pencahayaan (p=0,004 dan OR=7,500) dan kepadatanpenghuni (p=0,005 dan OR=6,720) serta faktor risiko yang tidak signifikan adalah jenis lantai (p=0,725 danOR=1,650) dan temperatur (p=1,000 dan OR=1,181). Analisis multivariat menunjukkan komponen fisik yangpaling berpengaruh adalah kelembaban (p=0,003 dan OR=7,883) dan kepadatan penghuni (p=0,018 danOR=5,375).Disimpulkan bahwa lingkungan fisik merupakan faktor risiko kejadian pneumonia pada balita.Disarankan keluarga responden memperbaiki kondisi ventilasi pencahayaan dan jenis lantai, Dinas kesehatanmemberikan bantuan dana, Puskesmas melakukan inspeksi sanitasi dan penyuluhan serta peneliti selanjutnya untukmenganalisis secara terpisah komponen fisik rumah pada kamar balita dan ruang keluarga.