Khomsatun Khomsatun
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DESKRIPSI SANITASI PONDOK PESANTREN MA’HADUT THOLABAH KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016 Jamian Ali Murtako; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.027 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i3.2994

Abstract

Suatu pondok pesantren harus memenuhi persyaratan sanitasi supaya setiap santri dan pengunjung yangada di pondok pesantren bebas dan aman dari ancaman gangguan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untukmengetahui kondisi sanitasi pondok pesantren Ma’hadut Tholabah Kabupaten Tegal yang meliputi keadaanlingkungan dan bangunan, kepadatan santri dalam satu kamar, penyediaan air bersih, pengelolaan makanan danminuman, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah, pengendalian vektor dan binatang pengganggu. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara,observasi, dan pengukuran, analisis data secara deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi asrama yangberasal dari hasil penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh dari kondisi sanitasi pondok pesantren yaitulingkungan pondok pesantren aman dan nyaman, kondisi bangunan sangat baik dan memenuhi persyaratan;kepadatan santri masih belum memenuhi persyaratan; penyediaan air bersih baik; pengelolaan makan danminuman baik; pengelolaan sampah sangat baik; pembuangan air limbah kurang baik; pengendalian vektor danbinatang pengganggu cukup. Simpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah kondisi sanitasi pondokpesantren baik dan masuk dalam kategori memenuhi syarat, penilaian diambil dari hasil checklis.
DESKRIPSI KEPADATAN LALAT DI PASAR KOTA BANJARNEGARA TAHUN 2015 Sigit Prayogo; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.581 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i3.3078

Abstract

Pasar yang sehat yang memenuhi syarat sanitasi salah satunya adalah adanya suatu pengendalian penyakit.Pasar, khususnya pasar tradisional merupakan tempat yang ideal bagi lalat sebagai salah satu vectorpenyakituntuk berkembang biak.Tingginya tingkat kepadatan lalat merupakan suatu indikator buruknyapengelolaan sampah maupun kondisisanitasi yang padat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat, faktor-faktor yang mempengaruhi dan upayapengendaliannya.Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode deskriptif.pengukuran kepadatan lalatsecara langsung maupun wawancara dengan masyarakat di lapangan dilakukan untuk mencapai tujuanpenelitian.Hasil penelitian menunjukan bahwa kepadatan lalat rata-rata di Pasar Kota Banjarnegara yaitu 10ekor/block grill. Masing-masing lokasi di pasar Kota Banjarnegara mempunyai kepadatan lalat rata-rata yangberbeda-beda, yaitu 4 ekor/block grill di los buah, los sayuran, dan los daging. 2 ekor/block grill di los ikan, 20ekor/block grill di tempat pembuangan sampah(TPS), dan 3 ekor/block grill di tempat jajanan terbuka. Los yangmemiliki tingkat kepadatan lalattertinggi terdapat di TPS yaitu 20 ekor/block grill. Faktor-faktor yangmempengaruhi tingkat kepadatan lalat di pasar Kota Banjarnegara adalah buruknya kondisi sanitasi, lokasi TPSyang tidak sesuai, kondisi fisik seperti suhu, kelembaban, pencahayaan, upaya yang dapat dilakukan untukmengatasi masalah tersebut salah satunya adalah dengan memperbaiki kondisi sanitasi di lingkungan pasar KotaBanjarnegara.
STUDI KOMPARASI ANGKA KUMAN UDARA PADA RUANG PERAWATAN KELAS III DI IRNA II RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO TAHUN 2014 Muhammad Fuad; Priyo Santoso; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 34, No 2 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 2 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.61 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i2.3026

Abstract

The Hospital of Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto is a type B regional hospital that providesspecialist medical care and subspecialty limited. Treatment Room at IRNA II Class III is room surgicaltreatment for the disease, so that the potential occurrence of nosocomial infections. The purpose of thisstudy was to determine whether there are differences in the numbers of germs existing air in 6 types ofclass III treatment rooms of IRNA II in hospitals of Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.This research is an analytic observational study with cross sectional approach. Type variables usedwere the independent variables (sanitary conditions in the third class ward IRNA II), the dependentvariable (number of air germs), potentially confounding variables (temperature, humidity, lighting,ventilation and a wide density residential).Based on the results of the examination, the average - average rate of 6 indoor air bacteriaexamined was 157.5 CFU/m3. Average - The average temperature is 29,630 C. Average - averagehumidity is 69.05%. Average - average is 122.5 Lux lighting. Ventilation holes wide average - average is13.5 m2. Average occupancy density - average is 17.55 m3.Researchers concluded in the third class ward IRNA II is not fully qualified fully seen from thequality of the physical environment. Researchers suggest a number of bacteria should be monitored asan indicator of air disinfection room does.
STUDI SANITASI GOR GOENTOER DARJONO KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 Yoga Prasetya; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 36, No 1 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 1 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.238 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i1.3012

Abstract

Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat-tempat umum dan GOR sebagai sarana bangunanumum perlu mendapat pengawasan kesehatan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetuhi sanitasi bagianluar dan bagian dalam, fasilitas sanitasi, parameter udara secara fisik di mess atlit GOR, kualitas air bersihsecara mikrobiologi di GOR Goentoer darjono. Jenis penelitian adalah deskriptif yang bertujuan untukmemperoleh gambaran keadaan sanitasi GOR Goentoer Darjono Purbalingga. Cara pengumpulan datadengan yang dilakukan adalah wawancara dengan pengelola dan karyawan GOR, observasi langsung padaobyek yang diteliti serta dilakukan pengukuran, meliputi sanitasi luar gedung dan dalam gedung, fasilitassanitasi, pengukuran pencahayaan, suhu dan kelembaban di mess atlet GOR Goentoer Darjono Purbalinggaserta pemeriksaan air secara mikrobiologis Hasil pemeriksaan secara keseluruhan untuk sanitasi GOR sudahmemenuhi syarat meliputi persyaratan bagian luar GOR mendapat rata – rata 84.84 % katagori baik. danbagian dalam gedung untuk konstruksi GOR mendapat rata – rata 94.73 % katagori baik dan ruang bangunanmendapat rata – rata 67.74 % katagori cukup baik, dan fasilitas sanitasi mendapat rata – rata 68.75 katagoricukup baik. Parameter fisik udara di mess tuan rumah yaitu 63.4 lux, 280c dan 69%,dan untuk tamu yaitu75.9 lux, 26 0C dan 62% kelembaban maka sudah memenuhi syarat. Kualitas air bersih secara mikrobiologisdi GOR yaitu di kamar mandi karyawan 27 MPN/100ml, kamar mandi ruang ganti 49 MPN/100 ml dan kamarmandi masjid 9 MPN/100ml dengan standart 50 MPN/100ml non perpiaan maka sudah memenuhi syarat.Penilaian keseluruhan sanitasi luar, dalam, dan fasilitas sanitasi mendapat prosentase 79.57 % dalamkategori baik. Komponen sanitasi yang belum memenuhi syarat antara lain meliputi halaman, loket, toiletumum, urinoir, jamban, sistem pencegahan vektor dan binatang pengganggu dan gudang. Penulismenyarankan untuk kebersihan di setiap ruangan di tingkatkan lagi seperti kamar mandi, toilet, urinoir danruangan yang lainnya, tahap akhir pengelolaan sampah perlu di perbaiki, hindari pemusnahan sampahdengan cara di bakar karena dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan.
STUDI ANGKA KUMAN PADA PERALATAN MAKAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2015 Sherlyta Devi Agustina; Khomsatun Khomsatun
Buletin Keslingmas Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.59 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i4.3043

Abstract

Pokok program pembangunan kesehatan yang tercantum dalam Indonesia sehat yaitu meningkatnyajangkauan pengawasan sediaan famasi, alat kesehatan dan makanan. Salah satu media yang digunakan untukberkembangnya jasad renik adalah peralatan. Peneitian ini digunakan untuk menghitung jumlah kuman padaperalatan makan di Ruang Rawat Inap RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Penelitian ini bersifatdeskriptif yaitu sampel yang diteliti adalah peralatan makan yang terdiri dari plato, gelas dan sendok yang ada diRuang Rawat Inap. Pengambilan sampel yaitu accidental sampling, cara mengambil sampel yang sudah ditentukansebelumnya. Sampel untuk plato 2 buah, gelas 1 buah dan sendok 2 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwajumlah angka kuman pada plato ruang Lavender yaitu 231 CFU dan ruang Menur 81 CFU, untuk gelas ruangKenanga 550 CFU dan sendok ruang Lavender 100 CFU dan ruang Menur 175 CFU. Angka kuman yang melebihistandar 100 koloni/cm2 tersebut dikarenakan tidak adanya penggunaan air panas, tidak ada ruangan khusus untukpencucian dan penyimpanan alat makan.