Nurika Siti Istikomah
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BEBERAPA DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI KADAR TIMAH HITAM (Pb) DALAM DARAH PEKERJA INDUSTRI PELEBURAN AKI DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL (PIK) DESA KEBASEN KECAMATAN TALANG KABUPATEN TEGAL TAHUN 2016 Nurika Siti Istikomah; Aris Santjaka
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.635 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3125

Abstract

Industri peleburan aki bekas merupakan salah satu industri yang sangat potensial mencemari lingkunganterutama pencemaran udara. Salah satu bahaya kesehatan yang ditimbulkan pada saat proses peleburanberlangsung adanya persebaran partikel debu yang berupa logam Pb dan gas SO2, paparan debu tersebut dapatmenyebabkan meningkatnya kadar Pb dalam darah. Pb merupakan racun yang mempengaruhi kesehatan manusiadan bersifat akumulatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa determinan yang mempengaruhi kadarPb dalam darah pekerja peleburan aki. Jenis penelitian ini digunakan observasional dengan pendekatan crosssectional.Responden penelitian sebanyak 11 orang pekerja peleburan aki. Pengumpulan data dilakukan denganpengukuran kadar Pb di udara, pemeriksaan kadar Pb dalam darah, wawancara, dan observasi responden. Analisisdata dengan uji regresi ganda, untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel dengan mengendalikanvariabel lainya digunakan uji korelasi parsial. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan bermakna antara usia,dan masa kerja dengan kadar Pb dalam darah dengan koefisien korelasi sebesar 0,788 dengan ρ=0,021. Hasil ujiregresi membuktikan bahwa kadar Pb di udara, kebiasaan merokok, usia, dan masa kerja secara bersama-samamempengaruhi kadar Pb dalam darah pekerja. Saran peneliti berikutnya perlu dikembangkan lebih lanjut denganjumlah sampel lebih banyak dan dikembangkan dengan metode kohort untuk menemukan sebab yang sebenarnyasehingga upaya pengendalian dapat lebih terarah. Kesehatan pekerja diharapkan lebih diperhatikan denganmelakukan medical check up secara periodik.