Hari Rudijanto IW
Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH BERBAGAI DOSIS TAWAS TERHADAP KEKERUHAN AIR SUMUR GALI DI DESA DUKUHLO RT 1 RW 6 KEC. LEBAKSIU KAB. TEGAL TAHUN 2016 Nur Amalia; Hari Rudijanto IW
Buletin Keslingmas Vol 36, No 3 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 3 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.216 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i3.2995

Abstract

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, bahkan dalamtubuh manusia hampir 70% berat badan terdiri dari unsur air. Permasalahan yang timbul dalam pemenuhanpenyediaan air bersih adalah kualitas air tanah yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai airbersih. Oleh karena itu setiap air bersih yang digunakan harus memenuhi syarat kualitas air bersih salah satunyayaitu air tidak berwarna atau tidak keruh. Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kekeruhan adalahdengan pemberian tawas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis tawas 10 mg/l, 20 mg/l, 30 mg/l, dan40 mg/l terhadap penurunan kekeruhan air sumur gali. Jenis penelitian ini adalah Pre Experiment denganpendekatan Pre and Post Test Design Non Randomized. Hasil penelitian menunjukkan kekeruhan air sumur galisetelah perlakuan dengan dosis 10 mg/l rata-rata 12,6 NTU, 20 mg/l rata-rata 9,6 NTU, 30 mg/l rata-rata 9 NTU,40 mg/l rata-rata 6,5 NTU. Nilai pH air sumur gali setelah perlakuan rata-rata 4,3-5,6. Suhu air sumur gali setelahperlakuan rata-rata 27,60C-28,160C. Disimpulkan ada pengaruh yang signifikan terhadap pemberian tawas dalammenurunkan kekeruhan air sumur gali pada pemberian tawas dengan dosis 20 mg/l dengan hasil kekeruhan ratarata9,6 NTU. Pemilik air sumur gali dengan kualitas air keruh dapat menerapkan hasil penelitian ini untukmengurangi kekeruhan air sumur gali, dengan cara mencampurkan tawas dalam air, aduk terus pastikan tawaslarut dalam air, yang selanjutnya masukkan larutan tawas ke dalam air sumur gali.
EFISIENSI ALAT PENGOLAH LIMBAH LAUNDRY UNTUK MENURUNKAN KADAR DETERJEN DI DESA DUKUHWALUH KECAMATAN KEMBARAN TAHUN 2016 Maili Wijhah Tsabity; Hari Rudijanto IW
Buletin Keslingmas Vol 36, No 4 (2017): Bulletin Keslingmas Vol 36 No 4 Tahun 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.931 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v36i4.3117

Abstract

Kebutuhan air bersih merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Banyaknya Laundry kiloan langsung membuang limbahnya ke badan air sehingga dapat menurunkankualitas air bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi salah satu dari berbagai pencemaran airdengan alat pengolah limbah laundry dalam menurunkan kadar deterjen. Eksperimen menggunakanalat pengolah limbah laundry bentuk prototype. Pengolahan gabungan secara fisik menggunakan zeolitdengan karbon aktif dan secara kimia menggunakan tawas (Alumunium sulfat) dengan soda abu.Pengoperasian alat menggunakan debit 50 ml/menit dan 100 ml/menit. Sampel dalam penelitian yaituair limbah laundry. Analisis menggunakan uji pre-post test dan t test independent. Hasil penelitian rataratakadar deterjen pada debit 50 ml/menit dan 100 ml/menit yaitu 0,00167 mg/lt dan 0,047 mg/lt. Ujipre-post test menunjukan Ho ditolak. Hasil analisis efisiensi rata –rata kadar deterjen antara debit 50ml/menit dan 100 ml/menit berturut-turut yaitu 99,724 % dan 92,188 %. Uji t test independentmenunjukan ada perbedaan kadar deterjen antar debit. Hasil penelitian disimpulkan bahwa adaperbedaan kadar deterjen sesudah pengolahan dengan alat pengolah limbah laundry. Ada perbedaankadar deterjen yang tidak bermakna sesudah pengolahan antar debit menurut statistik. Disarankanuntuk pemilik usaha laundry kiloan menggunakan deterjen yang ramah lingkungan danmengaplikasikan alat p engolah limbah laundry.
PENGARUH PERASAN DAUN BABADOTAN (Ageratum conyzoides) SEBAGAI REPELLENT TERHADAP DAYA HINGGAP NYAMUK Aedes aegypti DI LOKA LITBANG P2B2 CIAMIS TAHUN 2015 Welas Indrasari; Hari Rudijanto IW
Buletin Keslingmas Vol 34, No 4 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 4 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.167 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i4.3042

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia menjadi masalah kesehatan masyarakat dan merupakanpenyakit endemis hampir di seluruh provinsi. Salah satu alternatif yang berpotensi untuk mengendalikan populasivektor nyamuk Aedes aegypti adalah menggunakan insektisida. Daun babadotan mengandung saponin, flavanoid,fenol dan minyak atsiri sehingga dapat dijadikan sebagai insektisida alami. Tujuan penelitian ini adalahmenghitung konsentrasi perasan daun babadotan(Ageratum conyzoides) yang paling efektif sebagai repellentnyamuk Aedes aegypti. Metode dalam penelitian ini adalah true experimental (eksperimen sesungguhnya) dan datadi analisis menggunakan anova dan post hoc test.Hasil penelitian perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides)menunjukan terdapat perbedaan jumlah nyamuk yang hinggap pada berbagai konsentrasi, konsentrasi 100% padajam kedua mempunyai daya proteksi sebesar 96,96% dan nilai signifikasi 0,000 (0,005) yang berarti terdapatperbedaan jumlah nyamuk hinggap pada berbagai konsentrasi perasan yang digunakan.Berdasarkan hasil tersebut,terlihat bahwa perasan daun babadotan (Ageratum conyzoides) dapat digunakan sebagai penolak nyamuk Aedesaegypti. Di sarankan untuk peneliti selanjutnya melakukan uji lanjutan seperti repellent perasan babadotan digantimenjadi ekstrak dan hanya menguji efektifitas kandungan minyak atsiri sebagai daya tolak nyamuk.
EFISIENSI BAMBU AIR (Equisetum hyemale) SEBAGAI FITOREMEDIATOR KADAR BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DI DESA PREMBUN KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2015 Andhyka Septyana Nugraha; Hari Rudijanto IW
Buletin Keslingmas Vol 34, No 3 (2015): Bulletin Keslingmas Vol 34 No 3 Tahun 2015
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.962 KB) | DOI: 10.31983/keslingmas.v34i3.3071

Abstract

Industri tahu merupakan salah satu jenis usaha industri rumahan (home industri) yang menghasilkan tahudari bahan kedelai.Desa Prembun Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas terdapat 1 pabrik tahu. Rata-ratalimbah cair yang dihasilkan setelah proses pembuatan tahu sebesar 360 liter/ hari dengan konsentrasi BOD5sebesar 15.611,56 mg/liter. Metode yang digunakan untuk menurunkan beban BOD5 pada limbah tahu adalahmetode Fitoremediator menggunakan tanaman Bambu air (Equisetum hymale) dengan media lahan basah buatanaliran bawah permukaan Subsurface Flow Wetlands. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efisiensi Bambuair (Equisetum hymale) sebagai fitoremediator terhadap penurunan konsentrasi BOD5. Penelitian ini menggunakanjenis penelitian Pre experiment dengan metode pre and post test design yang bermaksud untuk mengetahui ada atautidak adanya perbedaan antara pemakaian tanaman Bambu air (Equisetum hymale) dengan media (SubsurfaceFlow Wetlands) terhadap penurunan konsentrasi BOD5.Hasil penelitian sebagai berikut debit influent 0,22liter/menit dan debit effluent 0,020 liter/menit, parameter suhu influent 30,20 C dan suhu effluent 26,10 C, parameterpH influent 3,82 dan pH effluent 7,95, parameter BOD5 influent 15.611,56 mg/liter dan BOD5 effluent 1.561,16mg/liter dengan efisiensi penurunan sebesar 89,99%. Hasil analisis statistik menggunakan uji paired t-testmenghasilkan nilai signifikan (P Value) sebesar 0.000, yang artinya nilai sig (P value) α (0.05) sehingga terdapatperbedaan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tanaman Bambu air (Equisetum hymale) denganmedia (Subsurface Flow Wetlands) dapat menurunkan konsentrasi BOD5 dengan nilai penurunan yang signifikan.